Share

Bab 18

Bagai singa kelaparan Pits terus bergumul mencoba menguasai tubuh Laras. Gadis itu semakin kehilangan tenaga.

Bukk!

Tubuh Pits terjungkal di atas lantai kasar.

Amarah dan tatapan tajam Bram seolah ingin melahap habis pria yang sudah berani menyentuh Laras. Suara deru napasnya memburu.

"Sialan!" maki Pits memegang kepalanya yang sakit setelah tersadar apa yang telah memukulnya.

Pits berdiri menguatkan kakinya. Matanya merah marah karena Bram sudah menghentikan gairah napsu bejatnya.

"Berani kamu menyentuhnya!" Bram sangat marah.

Pits menyeringai sadis. "Ternyata sang pangeran datang juga. Halo Kakak ipar, akhirnya kamu datang juga," ucap Pits sambil tertawa lepas.

"Dasar manusia rusak!" Bram semakin marah mendengar sapaan Pits.

Tanpa banyak bicara Pits maju menyerang Bram dengan membabi-buta. Bram yang memang pernah pelatihan karate dengan mudah dapat melumpuhkan Pits. Pria itu berhasil dibekuk. Polisi yang sebelumnya sudah dihubungi oleh Br
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status