共有

Bab 62

作者: AliceLin
last update 最終更新日: 2025-09-18 14:31:39
“Jangan bilang kamu sudah melupakannya, Arnold?”

Seulas seringai kecil terbit di bibir Ryan. Ia tidak peduli dengan amarah yang berkelebat di dalam mata biru Arnold.

"Aku ingat ... dulu kamu bahkan rela mati demi Clarissa," ledek Ryan, masih terus membakar amarah Arnold.

Mendengar nama “Clarissa” terus disebut, dada Arnold seakan bergejolak. Kepalan tangannya perlahan mengetat, menahan rasa perih yang kembali menyeruak di dalam dadanya.

Melihat wajah nanar Arnold, Ryan berdeham pelan. Ia tahu, tidak seharusnya ia mengungkit nama “keramat” itu. Akan tetapi, ia sengaja menyebutnya sebagai balasan keangkuhan Arnold tadi.

“Tapi, kalau dilihat-lihat … gadis itu dan Clarissa─” Ucapan Ryan terhenti karena gerakan Arnold yang tiba-tiba bangkit dari duduknya.

Untuk sesaat, Ryan mengira tinju Arnold akan mendarat di wajahnya, mengingat ia sudah melanggar batas kesabaran pria itu.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Arnold hanya meraih topeng perak yang tergeletak di meja, lalu berdiri tega
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター
コメント (4)
goodnovel comment avatar
Popy Try
gak mungkin sih Arnold mau kembali sama Clarissa kan dia udah menyakiti hati Arnold sampe sedalam itu, dan Arnold sudah mulai jatuh cinta sama sherin
goodnovel comment avatar
Imelda
𝚜𝚖𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚛𝚒𝚔.. 𝚊𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝙲𝚕𝚊𝚛𝚒𝚜𝚜𝚊 𝚖𝚜𝚑 𝚑𝚒𝚍𝚞𝚙/𝚜𝚍𝚑 𝚖𝚊𝚝𝚒.. 𝚖𝚜𝚑 𝚋𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚝𝚎𝚔𝚊 𝚝𝚎𝚔𝚒 𝚢𝚐 𝚖𝚜𝚑 𝚋𝚕𝚖 𝚝𝚎𝚛𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋... 𝚢𝚐 𝚓𝚎𝚕𝚊𝚜 𝚊𝚔 𝚖𝚔𝚒𝚗 𝚙𝚗𝚊𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚞 𝚋𝚊𝚌𝚊.. 𝚕𝚐𝚒 𝚗 𝚕𝚐𝚒
goodnovel comment avatar
Puji Lestari
yaaaaaj Sherin ada saingannya
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 250

    Senyuman di wajah Arnold perlahan memudar. Raut wajah pria itu berubah serius dalam sekejap. “Kamu … ingat sesuatu?” tanyanya dengan penuh keraguan.“Tidak. Tapi, aku sudah mencari tahu," jawab Sherin dengan jujur. Sorot matanya menatap Arnold dengan lekat, seakan ingin memastikan kebenaran langsung darinya."Dan katanya, aku sama sekali bukan keracunan karena alkohol.” Ada nada kecewa yang tersirat dalam suara Sherin, menunjukkan bahwa dirinya telah dibohongi berulang kali oleh pria itu.Rasa bersalah pun terpatri di wajah Arnold. Pria itu mengembuskan napasnya pelan, menyadari kesalahannya. “Maaf, aku tidak bermaksud membohongimu,” gumamnya dengan penuh sesal.“Aku sudah puas mendengar kata maafmu semalam, Arnold,” keluh Sherin dengan suara lebih tenang, tetapi mengandung tekanan yang tak terbantahkan. “Yang aku butuhkan sekarang adalah penjelasan.”Keheningan mengisi kamar itu selama beberapa detik. Tatapan Arnold yang sebelumnya dipenuhi kehangatan dan sisa-sisa gairah beralih menj

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 249

    Arnold mencubit gemas pipi istri kecilnya itu. “Kamu lupa kalau aku sudah memilihkan hadiah yang bagus untuk kakekmu? Jadi kamu berhutang satu ciuman padaku, Sayang.”Sherin sontak melotot lebar. “Sudah berapa kali kamu menciumku semalam? Apa itu tidak cukup juga membayar janjiku?”Seulas senyuman simpul tersungging di bibir Arnold. “Tentu saja itu berbeda. Janji tetaplah janji. Kamu harus profesional, Istriku.”“Kamu curang! Kamu sendiri saja tidak tepati janji!” protes Sherin seraya berdecak kesal.Arnold menghela napas pelan, lalu menarik tubuhnya menjauh. Sekilas, gurat kekecewaan melintas di wajahnya—singkat, tetapi cukup untuk membuat hati Sherin tersentil.Merasa bersalah telah menolak permintaannya, Sherin akhirnya mengesampingkan keegoisannya. Dengan enggan ia menaikkan sedikit tubuhnya agar dapat menyamai wajah pria itu, lalu memangkas jarak di antara mereka dan—Cup!Sherin pun mendaratkan kecupan di bibir Arnold. Merasakan kelembutan bibir wanita itu, sudut bibir Arnold per

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 248

    Melihat Sherin yang tiba-tiba termenung, hati Arnold mendadak dilanda kecemasan. Perlahan ia melepaskan kedua pergelangan tangan Sherin dari cengkeramannya.Arnold memangkas sedikit jarak di antara mereka, tetapi tetap mengungkung tubuh istri kecilnya itu di bawah dominasinya yang protektif. Jemarinya kini beralih menyusuri garis wajah sang istri dengan sentuhan lembut yang membuat wanita itu bergetar karena tersulut gairah.“Kamu mikirin apa, Sayang?” tanya pria itu dengan penuh perhatian.Sherin tertunduk malu, lalu menggeleng pelan. “Tidak ada.”“Benarkah?” Dahi Arnold berkerut tipis. Padahal ia yakin, sesaat tadi ia sempat menangkap bayangan kesedihan yang melintas di manik zamrud istrinya itu.“Kalau ada yang mengganggu pikiranmu, katakan saja,” lanjut Arnold lembut, mencoba menyelami isi pikiran wanita itu, “Mungkin aku bisa membantumu mencari solusinya.”Sherin terdiam. Dari sorot mata birunya yang lembut, ia dapat merasakan kesungguhan pria itu. Setelah semua hal yang mereka la

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 247

    Sinar sang fajar menyelinap malu-malu melalui celah tirai sutra yang tersingkap, menyebarkan semburat cahaya keemasan di atas ranjang yang kini berantakan. Udara kamar masih terasa dingin, menyisakan aroma embun yang terbawa angin pagi dari balik jendela kayu yang sedikit terbuka. Bisikan dedaunan pinus yang saling bersentuhan dan kicau burung yang mulai menyapa hari, membuat Sherin menggeliat kecil di balik selimut tebal yang hangat. Ketika merasakan kehangatan yang melingkupi tubuhnya, manik mata zamrudnya perlahan terbuka. Meskipun kesadarannya belum pulih sepenuhnya, tetapi aroma maskulin yang khas langsung menyapa indranya. Ia merasakan embusan napas teratur yang menerpa punggungnya. Sherin sontak menunduk, menemukan sepasang lengan yang tengah melingkari pinggangnya dari belakang. 'Arnold?' Wanita itu terkesiap dalam sekejap. Ia meneguk salivanya dengan kasar. Begitu menyadari siapa pemilik lengan itu, ingatan tentang malam tadi menyerbu pikirannya tanpa ampun.Sentuhan pan

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 246

    Tatapan mereka kembali terkunci. Untuk beberapa detik tidak ada yang berbicara. Sherin hanya memberikan ekspresi datar yang membuat Arnold berpikir bahwa ucapannya sama sekali tidak menggugah hatinya.Akhirnya Arnold menundukkan wajahnya dengan pasrah. “Kalau kamu masih meragukanku, aku tidak akan memaksamu. Tapi─”“Aku percaya padamu.”Suara Sherin memotong kalimatnya begitu saja. Arnold membeku. Netra birunya menatap gadis itu dengan sorot mata penuh keterkejutan. “Kamu … bilang apa?”Tanpa memberi kesempatan Arnold bereaksi, Sherin meraup bibir pria itu dengan cepat.Gairah Arnold yang sebelumnya sempat tertahan, kini bangkit kembali dan meledak tak terkendali. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, pria itu langsung membalas cumbuan gadis itu, melesakkan lidahnya ketika gadis itu memberikan akses untuknya.Kedua tangan Sherin telah melingkar kembali di leher Arnold. Ciuman panas itu semakin dalam, menjadi pusaran hasrat yang melenyapkan sisa akal sehat keduanya. Tidak ada lagi

  • Pesona Berbahaya Suami Dadakanku   Bab 245

    Netra Arnold mengerjap beberapa kali. Ia masih tidak dapat percaya dengan kalimat yang baru saja didengarnya.Perlahan ia melepaskan pelukannya, tetapi ia masih memegang kedua lengan gadis itu. “Tadi … tadi kamu bilang apa? Bisa kamu ulangi sekali lagi, Sayang?”Sherin memutar bola matanya dengan malas. Namun, tidak dapat dipungkiri jika hatinya masih berdebar tidak karuan karena pernyataan pria itu.Melihat tatapan penuh harap sang suami, Sherin akhirnya menarik napas pelan sebelum akhirnya berbisik, “Aku bilang … aku tidak akan pergi.”Sudut bibir Arnold perlahan terangkat lebar. “Benarkah? Apa itu berarti kamu─”“Jangan senang dulu,” potong Sherin dengan cepat sembari mendorong pelan dada pria itu.Senyum Arnold sedikit meredup, tetapi ia masih menatapnya penuh harap.“Aku cuma,” lanjut Sherin sambil mengalihkan pandangan, “tidak mau Tante Beatrice sedih karena anaknya mendadak berubah jadi orang gila.”Arnold menahan senyumnya. “Kalau begitu … apa aku bisa mengartikan kalau kamu me

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status