Share

Bab 15. Bukan Buku Saya

"Siapa yang suruh kamu duduk di sana?"

Pertanyaan macam apa itu? Raina memejamkan mata dan mengumpulkan kekuatannya untuk menahan amarah. Jangan sampai mulut mungilnya mengeluarkan kalimat tandingan yang lebih menyakitkan. Tidak pernah terbayang untuk saling menyakiti terhadap pria di hadapannya.

"Apa harus ada yang suruh saya duduk di sini, Pak Nusahakam?" tanya Raina mantap. Pandangannya lurus ke mata Irham.

Pria itu lekas membuang pandangannya dan membuka modul. Sementara itu, beberapa mahasiswi mulai mengangguk-angguk, seolah sedang mencerna apa yang terjadi di antara Raina dan dosen kesayangan mata mereka.

Yes, ada harapan buat gue!

Pasti Pak Irham ditolak Raina!

Raina nggak mikirin keselamatan kelas ini, apa?

Ini kuliah atau perang dingin?

Please, Pak, lupakan Raina dan liriklah aku!

Hati teman-teman Raina terus berkeluh kesah tanpa jeda. Beberapa merasa punya harapan untuk mendapatkan hati Irham, sisanya merasa tidak nyaman atas sikap Irham yang datar, dan selebihnya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status