Share

Bab 14 Saat Nusakambangan Menjadi Kutub Utara

Raina tidak bisa berkata apa-apa saat Anes berpamitan pulang. Mama dengan repotnya mengantar sampai ke mobil dan berterima kasih pada Irham karena sudah datang. Dosen muda itu tampak ramah dan hangat.

Ini cukup menjengkelkan bagi Raina. Dia bahkan hanya bisa menelan ludah saat mama menitipkannya pada Irham. "Tolong titip Raina, ya, Pak!" Heh, mama sembarangan tatap-titip aja. Memangnya mama tidak tahu apa arti menitipkan seorang anak gadis pada pria dewasa? Raina menekuk wajah dengan hati komat-kamit penuh kesal.

Lain sikap kepada mama, Irham memilih berlaku cuek pada Raina. Dia bahkan tidak mengucapkan apa pun. Matanya melirik saja pun tidak.

Hal ini tentu mengganggu pikiran Raina. Dia sempat bertanya kenapa dengan isyarat mata pada Anes. Temannya hanya membalas dengan menggedikkan bahu pertanda tidak tahu.

Berbekal ayam bakar dan beberapa makanan lain, Anes terpaksa pulang lebih dulu. Dia tidak mungkin membiarkan Irham dalam keadaan marah pulang sendiri. Ya, apa lagi kalau bukan
Ulfah N

Hai, Teman-teman. Terima kasih yang sudah membaca novelku baik dari bonus gratis atau koin berbayar. Silakan tinggalkan komentar. Aku berharap novel ini bisa selesai lebih cepat dari biasanya. Aamiin.

| 1
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
aryu key
suka, bagus
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status