Share

CCTV

Raya menyandarkan tubuh di sudut dinding berlapis marmer. Mengatur nafas sambil pejamkan kedua mata, menikmati rasa nyeri yang kian hebat menyakiti fisiknya. ‘Sakit. Sakit. Sakit.’ Dalam lirih ungkapan atas rasa nyerinya tergambar melalui butiran air mata yang kini deras membelah permukan pipinya.

Ketiga wanita itu sama sekali tidak peduli dengan apa yang dialami Raya. kedua wanita malah sibuk menghadang Raya sambil memperhatikan Meta yang mulai mengeluarkan benda-benda dalam tas ransel.

Gadis itu tak mampu lagi melakukan apa-apa. Ia paham, sekali lagi ia melakukan banyak gerakan akibatnyakan akan lebih fatal.

”Buku kedokteran? Loe calon dokter? Gak ada panters-pantesnya” ucap Meta sambil membuang asal buku-buku Raya ke lantai.

“Mba, saya mohon, jangan gini.” Raya mencoba mengeluarkan suara demi privasinya terjaga, namun ucapannya sama sekali tidak dihiraukan.

”Apaan nih, uang cuman ada dua puluh rebu! Cukup buat apa!? Miskin papa loe, ya?” la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status