Share

Darurat

Rizal mengaktifkan seluruh tombol mikrofon masih dengan ponsel menempel di telinganya. “AYA … angkat!” ucapnya kesal, mendapati gadis yang kerap ia hubungi lagi-lagi tidak mengangkat panggilannya.

Kedua resepsionis dan kepala pengelola gedung memperhatikan ucapan dan bahasa tubuhnya, dalam hati mereka kompak menyuarakan. ‘Begini ya kalo duda lagi jatuh cinta!’

“TES, TES.” Memastikan bahwa mikrofon yang ia gunakan dalam keadaan baik dan ketika ia berbicara sama sekali tidak ada gangguan.

Merasa mikrofon itu tidak ada masalah dan suaranya terdengar jelas, Rizal pun mulai angkat suara. ”Perhatian! Dengarkan saya baik-baik. Seluruh karyawan Z&T Corporation segera berkumpul di aula meeting Room. Semua! Tinggalkan pekerjaan kalian! Dalam waktu lima belas menit ,saya mau kalian semua sudah berada di aula! Seluruh manajer, bertanggung jawab atas semua anak buahnya! Security, pengelola gedung, tanpa terkecuali!"

Suara tegas dan intimidasinya seolah menghipnotis seluruh karyawan. Dengan terg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status