Share

Ch. 76 Tekanan Jonathan

Penulis: Selfie Hurtness
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 13:52:01

"Kamu nggak suka Bina jadi terbiasa sama aku?" salak suara itu yang hampir saja membuat emosi Asha meledak.

Ini jam Sabrina makan! Dan Asha hendak membawa Sabrina bukan karena menghalangi Sabrina terbiasa dengan tantenya!

"Bukan begitu. Ini jamnya Bina makan, bisa marah bapak nanti kalau Bina telat makan, Nona." ujar Asha sengaja menekan suaranya di akhir kalimat.

"Bodo amat. Kamu yang dimarahi, bukan aku." sahutnya acuh. "Bawa sini, biar aku yang kasih makan!"

Asha mengeram, ia mengalah. Memilih pergi untuk mengambilkan jatah makan Sabrina. Rasanya Asha benar-benar muak dengan kehadiran gadis itu. Bukan apa-apa, sorot mata dan segala macam omongan yang keluar dari mulut itu benar-benar menyebalkan sekali!

Dengan nampan di tangan, Asha kembali menghampiri Nea, menyodorkan menu makan untuk Sabrina yang Asha buatkan sendiri.

"Oke, Bina maem sama onty, ya?" desisnya sembari mulai menyuapkan bubur tim itu ke mulut Sabrina.

Asha menghela napas panjang, ia beringsut menyingkir. Mening
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Marlien Cute
Aduh Asha apa susahnya sih minta maaf sm kedua orang tua mu,mas Jo kan sudah May nemenin kamu tuk menghadap kedua orang tua mu.
goodnovel comment avatar
Marlien Cute
Sepemikiran sama Saya kak...
goodnovel comment avatar
Adfazha
Asha kan dah pasrah klo mw dijodohin sm Ortunya Jo asal bs dimaafkan ortunya Asha nantinya... Nea slh phm nih dikira Adit pacaran sm Asha lom tau aja tuh bunga dr Jo yg bucin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 148 Cemara

    "Kalian serius mau balik sekarang?"Diana memburu langkah Asha, nampak wajahnya masih menyiratkan keterkejutan. Asha hanya mengangguk pelan, ia menurunkan Sabrina, membiarkan bayi itu melangkah ke sana kemari selagi ia merapikan koper."Kamu itu, kayak rumah mamamu cuma naik motor tiga puluh menit sampai aja!" omel Diana gemas. "Tunda, balik lusa aja!" titah Diana yang langsung membuat Asha menoleh. "Maa ... mas Jo ada meeting penting yang nggak bisa diwakilkan. Dia kudu ada besok siang." jawab Asha dengan wajah mencebik. "Yaudah suruh Jo pulang sendiri aja! Kalian nanti pulangnya." usul Diana yang langsung membuat Asha terkekeh. "Mana mau dia, Ma!" ucap Asha singkat. "Berangkat sepaket, pulang juga kudu sepaket."Diana mendengus, namun ia tidak membantah, ia malah menghampiri Sabrina, mengawasi bayi yang lagi senang-senangnya melangkah ke sana lemari. "Kalian punya hutang papa empat cucu perempuan, Sha. Jangan lama-lama, takut uring-uringan papamu nanti."Gerak tangan Asha terhen

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 147 Asa

    "Halo!"Joana tersenyum, ia segera bangkit menyambut adik iparnya itu. Joana merentangkan tangan, menyambut Asha dalam pelukannya. "Kenapa repot-repot segala sih, Sha?"Asha segera menggeleng cepat, "Tidak ada yang repot."Joana terkesan, ia beralih pada lelaki yang kini resmi menjadi bagian keluarganya juga."Duduk dulu, Jo!" sapa Joana sedikit kikuk, ia belum terlalu mengenal lelaki ini. Beruntung mereka datang bersama Danan, jadinya Joana bisa fokus menemani Asha mengobrol. Bisa dia lihat Asha sudah duduk di samping ranjang Abra, ia nampak menggoda keponakannya itu, membuat wajah Abra berubah cerah dengan tawa lepas. "Sabrina mana, Sha?" tanya Joana yang kini berdiri di sebelah kursi Asha. "Dijagain mama, Kak. Itulah kenapa kita cuma datang berdua. Nanti gantian papa sama mama ke sini kalo kami balik." jawab Asha beralih menatap Joana. "Kamu ada bayi, malah repot-repot sampai sini sih? Abra baik-baik aja, Sha. Do'ain cepet pulang, pulih dan--""Dan bisa main bola lagi, Tante!"

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 146 Obrolan Dewasa

    "Ada apa, Bang?"Jonathan melirik Danan, mereka duduk di kursi yang ada di pinggir kolam renang. Danan tidak langsung menjawab ia malah menghela napas panjang sembari merogoh saku. "Abang sambil merokok boleh, kan?" izinnya setelah bungkus rokok beserta korek sudah ada di atas meja. Jonathan mengangguk pelan, membuat Danan segera mengambil dan menyulut sebatang rokok. "Kamu beneran nggak merokok, Jo?" tanya Danan setelah menghembuskan asap rokok ke udara. "Dulu sekali pernah, Bang. Waktu SMP kali, ya? Sekarang udah nggak lagi." jawab Jonathan jujur. "Baguslah, Jo. Do'akan abangmu ini bisa berhenti juga." ucap Danan dengan senyum kecut. Jonathan tidak menanggapi, ia tahu ada hal yang lebih penting dari pembahasan soal rokok yang hendak Danan bicarakan padanya. Ia diam menantikan Danan bicara, entah mengapa, Jonathan yakin ini ada hubungannya dengan perubahan mimik wajah Danan saat di mobil tadi dan ... Jonathan menghela napas panjang, apakah ini ada hubungannya dengan adik iparny

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 145 Sambutan Hangat

    "Minta bikinin rumah sakit buat hadiah, Mas! Mayan nih punya rumah sakit sendiri."Seketika Danan membelalakkan mata, ia menatap Asha dari kaca mobil, nampak wajah itu tengah nyengir lebar dengan muka yang sangat menyebalkan.Sementara Danan membelalak, Jonathan malah terkikik di jok tempatnya duduk. Jauh di lubuk hati terdalamnya, ia setuju dengan usul istrinya. Siapa yang tidak ingin punya rumah sakit sendiri? Perihal saham di rumah sakit itu, biar papanya yang urus yang penting Jonathan punya rumah sakitnya sendiri. "Dikira bikin rumah sakit cukup satu-dua M apa? Kamu mau ngegorok leher abangmu sendiri?" gerutu Danan dengan wajah masam. Tawa Asha pecah, namun masih dia kondisikan agar bayi dalam gendongannya tidak terganggu atau bahkan sampai terbangun. Muka masam Danan berhiaskan senyum kecut sekarang, ia melirik Jonathan, hanya sekilas karena fokusnya kembali ke jalanan. "Setuju nih sama usul istrimu? Bunuh aja abangmu ini, Jo!" kelakar Danan yang membuat suasana dalam mobil t

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 144 Arrived

    "Aku jemput Asha sama Jo dulu." Joana hanya mengangguk, terlebih ketika Danan merengkuh dan menjatuhkan kecupan di puncak kepalanya. "Ati-ati, ya? Kabarin jangan lupa."Danan tidak menjawab, hanya mengangguk pelan sebagai jawaban dari permintaan yang Joana beri padanya. Tanpa membuang banyak waktu, ia segera melangkahkan kaki keluar, meninggalkan Joana yang hanya berdua saja dengan Abra. Kedatangan Asha dan Jonathan seperti kejutan untuknya, siapa kira pengantin baru itu mau jauh-jauh kemari hanya untuk melihat kondisi Abra? Senyum Danan terukir, ada banyak hal yang ingin dia ceritakan pada Jonathan nanti, terlebih semua perasaan lega yang kini ia rasakan. Ting! Kening Danan berkerut, siapa yang mengirimkan pesan untuknya ini? Apakah Joana? Ingin nitip sesuatu atau ... Danan segera merogoh saku celana, tersenyum ketika mendapati pesan itu masuk dari papanya. [ Langsung anter adekmu ke rumah, Nan. Kamar mereka udah siap. Kamu udah jemput kan ini? ]Dengan segera Danan mengetikkan

  • Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda   Ch. 143 Manis (3)

    "Kalian mau berapa hari?" tanya Reni sembari menatap Asha yang tengah mempersiapkan barang bawaan. "Kata mas Jo sih cuma dua hari, Ma. Lusa kita udah balik kok." jawab Asha yang dengan lincah menyusun baju-baju ke dalam koper. "Nggak sekalian mau honeymoon? Ke Thailand kek, atau mana?"Ditanya begitu, tawa Asha pecah, ia menghentikan sementara aktivitas packingnya. Honeymoon? Agenda itu malah sama sekali belum terpikirkan oleh Asha, meskipun Jonathan sudah berulangkali mendesak, namun bagi Asha, ia perlu memikirkan tempat untuk menikmati momen spesial mereka setelah resmi menjadi suami-istri. "Belum tau mau kemana sih, Ma. Belum ada gambaran." jawab Asha apa adanya. "Ah kalian ini. Nanti kamu keburu hamil, Asha! Makin ribet nanti liburan kalian."Hamil! Wajah Asha memerah. Jujur ia rindu momen di mana tubuhnya akan membengkak sana-sini, sebuah kondisi yang entah mengapa di mata Asha dirinya terlihat jadi begitu seksi. Momen paling membahagiakan seumur hidup bagi Asha, meskipun du

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status