Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda

Pesona Ibu Susu Kesayangan Tuan Duda

last update最終更新日 : 2025-05-31
作家:  Selfie Hurtnessたった今更新されました
言語: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 評価. 3 レビュー
79チャプター
9.4Kビュー
読む
本棚に追加

共有:  

報告
あらすじ
カタログ
コードをスキャンしてアプリで読む

概要

Dokter

Duda

Manipulatif

Cinta Segitiga

Dewasa

Asha harus kehilangan bayi karena desakan ibu mertua dan suami yang memaksanya melahirkan secara normal. Tidak hanya kehilangan bayinya, Asha juga diceraikan dan dibebani biaya rumah sakit oleh Dimas. Saat Asha tengah terpuruk dan hancur, datang Jonathan, dokter bedah saraf yang mendadak muncul sebagai pahlawannya. Hubungan yang awalnya hanya karena rasa iba, berubah menjadi sebuah simbiosis mutualisme kala Jonathan menawarkan sebuah penawaran fantastis untuk setiap tetes ASI Asha. Apakah hubungan mereka hanya sebatas saling membutuhkan saja? Atau ada hal lain di antara keduanya? Follow (@)selfiehurtness untuk update cerita terbaru dari author, ya. Cover design by : (@)reiart0309

もっと見る

第1話

Ch. 1 Mertua adalah Maut

"Coba dulu, jangan apa-apa langsung operasi! Kamu kan sehat. Apa susahnya sih lahiran normal?"

"Tapi bukaan aku udah nggak nambah lagi dari tadi pagi, Mas. Rasanya udah sakit banget," mohon Asha dengan wajah pucat.

Bukan salah Asha kalau ia sampai mengemis seperti ini pada Dimas. Ia kesakitan sejak kemarin dan proses persalinannya bisa dikatakan tidak ada kemajuan apa-apa sejak pagi tadi. Pembukaan tidak bertambah, masih mentok di angka lima dan itu sangat menyiksa.

Namun, suaminya itu menolak saran tindakan operasi yang disarankan oleh pihak rumah sakit.

"Alah jangan manja! Ibu delapan kali lahiran normal, memang sakit, tapi itu udah kodratnya wanita. Nggak usah banyak alasan!" Darmi ikut bersuara, membuat Asha menoleh dan menatap ke arah perempuan itu dengan tatapan tak mengerti.

"Bu, tapi–"

"Udah tunggu dulu. Daripada males-malesan, mending, sana kamu bangun, dipakai jalan biar nambah itu bukaan kamu. Bukan malah apa-apa minta operasi, manja banget sih!" potong Darmi dengan nada ketus.

Asha menoleh, menatap Dimas dengan sorot mata memohon karena rasanya sakit dan ia seperti tidak sanggup lagi.

"Bener kata Ibu, ayo bangun! Jangan dipake manja!"

Hati Asha mencelos. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa laki-laki yang dulu katanya begitu mencintai Asha, tega membiarkan dia kesakitan seperti ini. Apakah Dimas tidak merasa sedih atau setidaknya tersentuh saat melihatnya kesakitan seperti ini?

Dipaksakannya diri untuk bangkit setelah melihat tatapan dingin dari suaminya.

"Pokoknya kamu harus bisa lahiran normal! Malu sama tetangga, lahiran aja kudu dioperasi, nggak guna kamu jadi perempuan!" Kembali makian itu Asha terima, membuat wajahnya seketika menatap Darmi.

Bukan hanya tubuh Asha kesakitan, hati Asha rasanya seperti diremas-remas.

Harusnya sesama perempuan saling menguatkan dan memberi semangat, tapi apa yang terjadi?

Ibu mertuanya juga perempuan, kenapa harus memakinya sedemikian rupa? Bukankah seharusnya sesama perempuan saling menguatkan dan memberi semangat? Kenapa beliau justru seolah-olah meremehkan rasa sakit yang dirasakan Asha saat ini?

Akan tetapi, Asha menurut saja.

Perlahan tapi pasti, kakinya mulai melangkah. Tak peduli sakit itu menyiksanya, ini lebih baik daripada mendengar cacian dan makian dari Darmi.

Saat sudah beberapa langkah, Asha mendengar suara seperti letusan kecil, diikuti lelehan cairan hangat yang cukup banyak dari organ intimnya.

"Mas ... ketuban aku kayaknya pecah!" ucap Asha dengan tubuh bergetar.

"Bu, ini udah pecah, gimana?" Bukannya langsung bertindak, Dimas malah lebih dulu laporan pada Darmi.

"Hah? Udah pecah ketubannya? Udah mau lahir berarti, Dim. Bawa ke atas kasur biar ibu panggilkan perawat."

Asha tertegun atas kepasifan suaminya. Tapi ia tidak berkomentar untuk meminimalisir konflik. Asha hanya diam membisu dan pasrah dibawa ke tempat tidur pasien, berbaring di sana sembari mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang dia punya.

Ia akan segera melahirkan! Akhirnya!

Atau itulah yang ia pikirkan. Kenyataan berkata lain.

"Rum, ini belum nambah lagi. Masih stuck. Coba lapor gih ke dokter." ucap bidan itu sembari menarik jarinya keluar, usai memeriksa bukaan Asha.

Asha tertegun.

Belum nambah? Itu artinya Asha masih harus menunggu?

Tapi ketubannya sudah pecah, dan bukan kah itu berbahaya untuk anaknya kalau masih tetap di dalam sana?

***

"Bapak sama Ibu tahu kan apa bahayanya kalau ketuban sudah habis tapi anaknya belum lahir?" tanya dokter itu dengan nada emosi. "Ini sudah hampir habis ketubannya, bukaan masih belum nambah dan Bapak masih ingin diam menunggu seperti ini?"

Bukan Dimas yang bersuara, malah Darmi yang lebih vokal menginterupsi.

"Diinduksi aja dulu, Dok. Biarin dia lahiran normal, jangan mau enaknya aja."

Dokter itu menoleh, menatap Darmi dengan mata tajam.

"Bu, yang bilang lahiran metode Caesar itu enak siapa? Ibu belum pernah kan disayat-sayat sampai tujuh lapisan perutnya? Mau normal apa Caesar itu sama-sama sakit, Bu."

"Tapi saya aja delapan kali lahiran normal, lancar semua, Dok. Masa dia nggak bisa?"

Asha menutup matanya rapat-rapat. Ia benar-benar malu, sungkan dan entah bagaimana lagi harus dia katakan melihat kelakuan ibu mertuanya itu.

"Itukan Ibu, kasus menantu Ibu ini beda. Lagi pun ini lahiran yang pertama kali buat dia dengan berat badan janin yang bisa dikatakan besar, Bu."

"Terserah, Dok! Pokoknya saya mau dia lahiran normal. Enak aja minta operasi. Biar dia rasakan gimana rasanya lahiran normal." Kekeuh wanita itu yang membuat beberapa perawat geleng-geleng kepala.

Asha melirik Dimas, sia-sia dia berharap Dimas akan membela dan berada di sisinya, lelaki itu malah hanya diam membisu, padahal yang tengah Asha perjuangkan sekarang ini adalah darah dagingnya!

"Baik kalau Ibu mintanya begitu, silahkan tanda tangan surat penolakan yang nanti dihantarkan kemari. Intinya kalau sampai terjadi apa-apa, itu sudah bukan lagi tanggungjawab kami. Ibu dan keluarga yang menolak prosedurnya, kan?"

***

"Aarrggghhh!"

Rasanya Asha sudah tidak sanggup lagi. Setelah dua kali diinduksi, akhirnya bukaan sudah lengkap. Jangan ditanya bagaimana sakit yang Asha rasakan, namun mengeluh pun untuk apa? Tidak akan ada yang iba padanya termasuk suaminya sendiri!

"Tahan dulu, Bu. Jangan mengejan dulu, tunggu aba-aba dari saya, ya?" bidan itu yang membantu Asha melahirkan.

Dokter Endah, entah sejak berdebat dengan Darmi tadi, beliau tidak lagi terlihat. Asha malah merasa tidak enak dan malu sekali. Tapi apa boleh buat? Semua keputusan ada di tangan Darmi, jangankan Asha, Dimas pun tidak bisa membantahnya sama sekali.

"Ayo Bu, dorong lagi, ya!"

Kembali Asha sekuat tenaga mengejan, ia berharap semua ini segera usai. Tubuhnya sudah terlampau sakit. Bayangan segala macam cacian, hinaan dan perlakuan tidak menyenangkan yang Asha terima selama dua tahun ini berkelebat dalam pikiran.

Bagaimana bisa dia tidak menyadari itu semua selama berpacaran dengan Dimas dulu?

Segala macam dendam dan sakit hati mendidihkan darah Asha, ia terus mendorong sekuat tenaga hingga kemudian ia merasakan ada sesuatu yang keluar dari tubuhnya di bawah sana.

Hening, tidak terdengar apapun, pandangan Asha pun mulai berkabut sampai kemudian semuanya menggelap.

"Ibu ... Bu, bisa dengar saya? Ibu ....."

もっと見る
次へ
ダウンロード

最新チャプター

続きを読む

読者の皆様へ

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

コメント

user avatar
PiMary
Ini karyamu yg kesekian yg aku baca thor....terima kasih utk karya2 indahmu,yg jd teman melepas lelah.
2025-05-02 14:48:07
0
user avatar
Dinaningtyas Apriy
suka ama author ini critanya ada "isi" nya akhirnya back to doctor lagi yeayyy up tiap hr jam brp kak?
2025-04-22 09:33:06
0
user avatar
Ayu Cla
karya kak selfie selalu kereeeen. sukses selalu kak
2025-04-13 21:44:25
0
79 チャプター
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status