Share

Bab 122

Willem menatap Bima dengan serius. Kedua alisnya mengerut sangat dalam. Dia juga merasakan sesuatu yang sangat aneh. Wajah Sera benar-benar mirip sekali dengan kakaknya yang sudah meninggal karena kecelakaan.

"Apakah kau tidak menyelidiki siapa sebenarnya dia? Ayahnya yang sekarang berada di rumahnya itu sepertinya bukan ayah kandung Sera. Karena wajahnya tidak mirip tapi mirip dirimu," lanjut Bima dengan tertawa kecil kemudian membalas Willem dengan menepuk pundak kanan lelaki itu. "Dunia ini memang sempit. Kadang kita tidak mengerti apa yang terjadi di hadapan kita. Tapi tentu saja kau harus memikirkan hal itu."

"Apa yang kau inginkan Bima?" tanya Willem dengan tegas. "Aku tahu sesuatu. Saat kau berada di villa itu bersama Sera dulu, kau tidak menidurinya. Pamela sendiri yang mengatakan hal itu kepadaku. Kau tidak meniduri Sera tetapi meniduri Pamela. Benar bukan? Bukankah itu adalah suatu hal yang sangat memalukan? Bagaimana jika aku membukanya di depan umum?"

"Silakan saja.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status