Share

Bab 43. Kedekatan Erik

Ada perasaan mengganjal pada hati Winda ketika suaminya melarang Karin makan di meja makan bersama dengan yang lainnya, hingga akhirnya ia pun melayangkan protes. "Apa salah Karin makan sama kita?"

"Kenapa harus? Dia cuma pembantu." Suryo menarik kursinya, lalu ia duduk seraya menyingsingkan lengan bajunya.

"Dia asisten aku, Mas. Aku menyukainya."

"Jangan bersikap berlebihan, Winda! Nggak ada sejarahnya pembantu makan bersama majikan."

Saat Winda akan bicara lagi, Karin lebih dulu bicara sambil tersenyum. "Nggak apa-apa, Bu. Yang Bapak katakan benar. Lagi pula, saya meras kurang sopan dan tidak tahu diri kalau sampai sarapan satu meja makan dengan kalian."

"Bagus. Kamu harus seperti itu, minimal tau diri," pekik Suryo.

"Baik, Pak."

"Ayo, Rin," ajak Ayu seraya menarik tangannya, membawa Karin ke belakang rumah.

Frans yang baru saja datang, lalu melihat Karin berjalan bersama sang pembantu menuju pintu belakang pun memangilnya. "Mau ke mana kamu, Rin?"

Karin menghentikan langkah, lalu m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status