Share

Bab 42. Ketertarikan Erik

Orang tua selalu tahu apa yang anaknya inginkan dan apa yang tidak diinginkan. Erik tahu orang seperti apa yang akan membuat putranya merasa nyaman dan dia tahu kalau putranya akan menyukai Karin, terbukti setelah membacakan buku cerita selama lima belas menit, akhinya putranya pun tertidur lelap. Perlahan Karin menarik tangan yang dijadikan bantal oleh Agam, lalu beringsut turun dari atas ranjang dengan sangat hati-hati.

"Selamat malam, Nak." Karin mengusap lembut kening Agam, lalu mengecupnya singkat. Melihat Agam, dia seperti melihat Rafa, putranya.

"Putraku sudah tidur?" tanya Erik yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar.

Karin melihat ke arah sumber suara, lalu menjawab dengan suara pelan. "Sudah, Pak."

"Kamu bisa tinggalkan putra saya, dia akan bangun pagi dengan wajah cerah."

Karin mengangguk sambil tersenyum, lalu berjalan menuju pintu. "Kalau begitu, saya permisi dulu ya, Pak."

"Baiklah."

Karin menunduk hormat, lalu berjalan pergi. Saat dia mendengar suara pintu ditutup, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status