Share

2. Dianggap Lelucon

Author: Neysa Karina
last update Last Updated: 2024-05-22 06:07:37

Saat aku mengatakan pada Farel kalau aku ada yang melamar, dia hanya tersenyum tidak menanggapi. Mungkin dia berfikir kalau aku tidak mungkin akan menerimanya. Dia sangat yakin kalau aku sangat mencintainya.

Aku sudah mengatakan jika ini serius, namun sekali lagi dia mengabaikannya. Aku sudah kebingungan bagaimana lagi aku harus menjelaskannya. Hingga suatu ketika aku memberinya pilihan mau terus bersamaku atau berpisah saja. Dan lagi-lagi Farel mengabaikannya.

Ya Tuhan, aku benar-benar tidak tahu lagi bagaimana harus bersikap. Memang salah kami juga setiap kami bertemu selalu semuanya dianggap candaan, apakah semua yang aku katakan pada Farel juga menurutnya itu hanya bercanda.

Gila, masalah sudah seserius ini masih dianggap lelucon yang selalu kami lakukan saat bertemu. Farel tidak bisa membedakan keseriusanku, dia mengganggap aku pasti tidak akan bisa melakukannya. Tapi bukankah Mamaku sampai mengirimkan pesan pada keluarganya. Apakah pesan Mamaku tidak disampaikan pada Farel.

Aku benar-benar pusing, ini menyangkut masa depanku. Farel benar-benar egois, dia mungkin tidak akan percaya jika pada akhirnya memang aku benar-benar melakukannya.

Aku berniat memberikan undangan pernikahanku secara langsung. Aku mendatangi kos tempat Farel berada.

Aku mengetuk pintunya perlahan, hatiku berdebar kencang. Aku membayangkan reaksi Farel ketika menerima undangan dariku.

Saat membuka pintu, muncul seraut wajah yang selalu membuatku berdebar. Senyumnya melebar saat tahu aku yang datang. "Masuk Dyara, ngobrol didalam ya, " Farel menyambut kedatanganku dengan senang, Farel memang terkenal ramah. Saat bersamanyapun aku merasa nyaman karena kami jarang sekali bertengkar selama bertahun-tahun dekat dengannya.

Aku mengangguk sambil tersenyum, kemudian masuk dan mengedarkan pandangan. Ternyata Farel sedang ada tamu juga, yang namanya kuketahui Dandy. Tatapan mata Dandy menyelidik padaku, Farel tentu saja melihatnya. Rasa tidak suka terlihat dari wajah Farel saat Dandy terus mengawasiku.

Farel secara halus kemudian mengusir Dandy karena dia tahu kalau Dandy terlihat tertarik padaku. Pandangannya masih tidak lepas kepadaku sambil tersenyum dia pamit padaku. Aku hanya tertawa tanpa suara saat melihat sikap Farel pada temannya.

Farel menghempaskan dirinya ke kursi setelah dia mengantar Dandy keluar. "Dandy titip salam buat kamu, dia bilang kalau bisa tukar nomor telfon dengan dia. Aku diminta memberi nomor dia buat kamu. " Dari nada bicaranya Farel terlihat kesal sekali.

Aku hanya tersenyum saja tidak menanggapi keinginan temannya Farel, tiba-tiba aku menepuk jidatku pelan dan aku baru ingat tujuanku ke tempat Farel untuk mengantar undangan pernikahanku.

Perlahan kukeluarkan undangan berwarna salem dan kuserahkan padanya. "Undangan dari siapa Dyara, ini untukku? " Sambil membolak-balik undangan itu dia perhatikan baik-baik nama pengantinnya yang tertera disana.

Farel terhenyak setelah sekian detik dia bengong membacanya. Farel kaget saat membaca undangan pernikahan darinya. "Apa ini Dyara? " Kamu mau meninggalkan aku, kamu memilih dia menjadi suamimu! Lalu apa artinya hubungan kita selama ini!! Farel benar-benar marah, urat lehernya sampai terlihat membesar karena tarikan suaranya yang kencang.

Dyara hanya terdiam menunduk takut, "Dyara jawab aku, kenapa kamu menerima lamarannya?? Farel terduduk lesu. Aku sayang padamu Dyara.. Suara Farel terdengar bergetar, kesedihannya terbaca diwajahnya yang berkulit terang.

Mukanya memerah menahan tangis, hubungannya dengan Dyara sudah cukup lama, namun akhirnya harus kandas. Pandangan Farel menerawang kosong, " "Aku hanya menjaga jodoh orang, keluhnya pilu." Ingin rasanya Farel meneriakkan semua kekesalannya.

"Jawab Dyara, apakah kamu mencintai laki-laki itu?? Teriakan Farel membuyarkan lamunan Dyara. Tatapan Farel yang tajam membuat Dyara menggeleng takut. "Aku hanya kenal beberapa bulan saja. " Farel langsung terdiam, beginikah jika Sang Maha Kuasa sudah menentukan maka tidak ada yang dapat menghentikannya ?"

Melihat reaksi Farel yang begitu marah, Dyara menghentakkan nafasnya kasar. "Farel, bukankah aku sudah memberikan kesempatan kepadamu untuk menjalani hubungan kita jika kamu memberikan keputusanmu padaku? " Bibirku bergetar saat menanyakan itu pada Farel.

"Harusnya aku yang kecewa, kemana saja kamu selama ini. Aku mencarimu, menghubungimu tapi selalu kamu abaikan. Mama sudah memberikan waktu batas akhir agar kamu menemuinya tapi kamu juga abai. Sekarang kamu malah menyalahkan aku, lalu aku harus bagaimana Rel?? "

"Orangtuaku sudah menuntut agar aku segera menikah, dan yang mereka lihat selama ini aku dekat denganmu. Apakah salah jika orangtuaku terutama Mama menanyakan tentang keseriusan hubungan kita?? "

"Sebenarnya aku malu kepada orangtuaku, saat Mama telfon ke rumahmu juga tidak ada respon. Kalau memang tidak ada ujungnya dari hubungan kita maka Mama minta kita mengakhirinya saja."

Aku menangis terisak, aku juga sudah tidak bisa menahan sesak didada. Aku segera menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. "Aku malu Rel, kalau harus datang ke rumahmu. Aku seperti perempuan yang tidak punya harga diri jika sampai mengemis untuk kamu nikahi!! "

Lagi-lagi Farel bungkam, tidak menjawab satupun pertanyaanku. Aku sebal lama-lama melihat dia seperti membayangkan sesuatu namun perlahan kemarahannya mereda setelah mendengarku terisak.

"Maafkan aku Farel, mungkin ini juga wujud baktiku kepada orangtuaku terutama Mamaku. Kalau saja kamu mau datang menemui Mamaku mungkin tidak akan berakhir seperti ini. Aku sudah lelah Rel, sekarang terserah kamu mau apa. Jangan minta aku untuk membatalkan pernikahan ini yang tinggal seminggu lagi. Aku tidak mau mencoreng muka kedua orangtuaku dan menahan malu karena ulahku!! "

Farel terduduk lesu mendengar penjelasanku. Tiba-tiba teman satu kosnya memutar lagu "Tenda Biru" yang dinyanyikan oleh  artis penyanyi cantik yang cukup terkenal. Aku melirik ke arah Farel yang masih tidak bergeming sedikitpun.

"Ini memang salahku Dyara, aku memang pengecut. Seharusnya aku menyelesaikan masalah ini bukannya lari

menghindari. " Farel menjambak rambutnya kesal. "Aku minta maaf Dyara, sebenarnya aku memang tidak bisa menikah secepat itu. Aku ingin jika kita menikah kalau aku sudah punya rumah, kendaraan agar kamu hidup nyaman."

Aku mendelik ke arahnya sambil menyeka air mataku, "Kamu pikir aku masih bocah SMA yang harus menunggu kamu memiliki segalanya dulu baru menikah. Kamu tahu Rel usiaku sudah bukan ABG lagi, usiaku sudah matang kalau berumah tangga. Bukankah usia kita sama. Lalu aku harus menunggu berapa lama lagi!! "

Kali ini aku sudah malas berdebat dengannya, kuputuskan untuk segera meninggalkan kosannya. Farel hanya menatap kepergianku tanpa berusaha mencegah. Hatiku sakit, kalau tahu begini untuk apa aku bertahan menjalani hubungan dengannya bertahun-tahun.

Farel juga tidak berusaha mencari jalan terbaik untuk kami berdua. Terlihat dia hanya membiarkan aku untuk menerima semuanya tanpa memikirkan perasaanku.

Aku tiba dikosan selama aku bekerja, aku hanya ingin beristirahat sambil membereskan barang-barang yang akan kubawa pulang. Aku akan mengundurkan diri dari tempatku bekerja dan kembali ke kota kelahiranku.

Sebenarnya Arsya memang tidak melarangku bekerja, tapi aku harus tahu diri untuk mengikuti suamiku tinggal dimanapun dia berada. Apalagi aku masih bekerja sebagai tenaga honorer, kadang sedih juga karena perjuanganku untuk bekerja di ibukota ternyata tidak bertahan lama.

Padahal dulu aku bertahan karena Farel sudah menyusulku kesini. Aku menata semua barang-barangku, sambil mengenang perjuanganku selama bekerja disini. Air mataku mulai menetes lagi perlahan dan aku menyusutnya sambil terisak. Kini semua harus kutinggalkan bersama kenangan yang manis selama tinggal di ibukota.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   151. Akhir Cerita

    Kegigihan Irgi mendekati Cristal patut diacungi jempol. Oscar senang melihat adiknya kini mulai merespon kehadiran Irgi. Mendapat sambutan yang cukup baik dari Cristal tentu saja membuat Irgi semakin semangat membuat Cristal jatuh cinta padanya.Akhirnya setelah sekian lama berjuang Irgi mendapatkan apa yang dia inginkan. Cristal menerima cintanya dan mau dijadikan kekasihnya. Bahkan mereka juga akhirnya menjalani hubungan dengan serius.Perjalanan cinta mereka diakhiri dengan pernikahan, rupanya jodoh Cristal akhirnya dengan Irgi. Cristal juga mencoba untuk melepas bayangan masa lalunya. Dia juga tidak akan mengganggu lagi rumah tangga Aldo yang sudah bahagia bersama keluarganya.Sedangkan Arga kini mulai menata hidupnya bersama Lisda meskipun ternyata Lisda mengalami masalah di rahimnya. Bagi Arga tidak menjadi masalah karena dia juga sudah memiliki Nino.Dyara sahabat Arga akhirnya terus hidup bersama Arsya dan Alea putrinya. Dia tidak bisa meninggalkan Alea meskipun tidak mencinta

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   150. Cristal Sakit

    Ica merasa lega setelah kepergian Cristal, begitu juga dengan Aldo. Sedangkan Cristal pulang dengan wajah ditekuk, dia benar-benar geram karena semua rencananya digagalkan oleh Nino.Cristal tidak menyangka kalau Nino ternyata ada di situ, awalnya Cristal pikir Nino sedang bersama Arga. "Kamu sudah pulang Cristal? " Suara Bariton Oscar terdengar menyapanya. Mata Cristal membelalak melihat Oscar ada di rumah."Sejak kapan kakak ada di sini? " Oscar tersenyum mendengar pertanyaan yang menurutnya aneh dari Cristal. "Bukankah sebentar lagi kamu akan menikah? Tentu saja aku tidak akan melewatkan momen bahagia adikku! "Cristal terhenyak, tubuhnya langsung luruh di kursi. "Aku ngga tau kak, pernikahanku dengan Aldo sepertinya belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini. "Kini Oscar yang melotot tidak terima, "Memangnya kenapa lagi si Aldo itu? Bikin ulah lagi ya. Sekarang apa dia mundur lagi membatalkan pernikahan karena alasan perempuan itu lagi? "Cristal mengangguk tegas, "Aku benci d

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   149. Rencana Cristal

    Cristal benar-benar terkejut dengan perubahan Aldo. Dia masih shock setelah menerima jawaban dari Aldo. Cristal segera menyambar kunci mobilnya, dia tau pasti ada yang tidak beres dengan pekerjaan paranormal yang dia percaya untuk mengganggu ketenangan keluarga Aldo."Loh Cristal, kamu mau kemana sore-sore begini sebentar lagi mau magrib, pamali anak gadis keluar rumah. Apalagi kamu sebentar lagi mau menikah! " Mama Cristal setengah berteriak untuk melarang anaknya pergi.Tapi Cristal tidak menjawabnya, dia terus melangkah mengabaikan permintaan mamanya. Dia langsung masuk ke mobilnya untuk mendatangi paranormal tersebut. Dia tidak mau Aldo lepas darinya untuk yang kedua kalinya.Kali ini dia tidak akan diam saja. Dia ingin kembali membuat Aldo tergila-gila padanya. Namun sesampainya di sana yang terlihat adalah bendera kuning di ujung gang tempat tinggal paranormal itu.Cristal melihat anak paranormal yang pernah dikenalkan padanya sedang sibuk mengeluarkan kursi bersama seorang tet

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   148. Aldo Sadar

    Ica menatap tajam suaminya, dia ingin mendengar jawaban Aldo. Baginya tiada maaf jika berurusan dengan pengkhianatan. "Maafkan aku sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi."Ica tersenyum sinis, "Aku hanya memberikan kesempatan satu kali saja mas. Jika mas tidak memanfaatkan kesempatan itu maka aku yang akan mundur." Kata-kata tegas Ica membuat Aldo tersentak."Sayang, apa maksudmu? Kita sudah memiliki dua anak lalu kamu akan meninggalkan aku? " Ica terkekeh pelan, "Kamu pikir aku tidak berani melakukannya mas, bagiku seorang laki-laki yang sudah berselingkuh dia tidak akan melakukannya hanya sekali, jika dia memiliki kesempatan pasti dia akan melakukannya lagi."Aldo lagi-lagi terhenyak, "Aku sendiri bingung sayang, kenapa aku melakukannya. Padahal aku sangat mencintaimu. " Kini Ica yang curiga dengan kata-kata Aldo. "Apa maksudmu mas? "Aldo kini terlihat bingung, " Aku tidak mencintai Cristal dari dulu. Tapi sekarang aku bingung karena mulai ingin didekatnya terus. Sampai akhirnya

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   147. Kejutan Menyakitkan

    Kania mulai disibukkan dengan acara pernikahan ayahnya dengan ibu Suci. Dia mulai bisa menerima Edy kembali secara perlahan. Meskipun belum bisa sepenuhnya namun Kania berusaha demi Ghania.Tidak disangka Feri juga akhirnya bisa menerima kenyataan kalau Kania sekarang sudah menjadi istri Edy dan kembali bersatu setelah rumah tangga mereka sempat diganggu oleh Arum.Kini Arum dan Pardi harus menjalani hukuman mereka karena perbuatan mereka sendiri. Sedangkan Arga masih mencoba mempertahankan pernikahannya dengan Lisda agar tidak bercerai kembali.Nino hanya bisa mendukung keputusan ayahnya. Dia juga tidak mau ikut campur karena khawatir ayahnya terluka lagi. Meskipun akhirnya Lisda kembali ke rumah namun dia masih curiga dengan hubungan Arga dengan Mona.Hingga suatu saat Lisda bertemu dengan Mona yang sedang menggandeng laki-laki lain di sebuah restoran saat dia sedang makan dengan Nino. Netranya menatap lekat ke arah Mona, hingga Nino curiga dengan pandangan ibu sambungnya.Nino hany

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   146. Penangkapan Arum

    Edy menatap lekat wajah Kania, berkali-kali dia mengutuk dirinya. Bagaimana bisa dia mengkhianati rumah tangganya hanya demi seorang Arum?"Kania, maafkan aku? Maaf kalau selama ini aku menyakitimu dengan menikahi Arum. Maaf karena aku sudah mengabaikanmu dan Ghania. Bolehkah aku memintamu dengan sangat agar kita bisa kembali lagi bersama seperti dulu? "Kania hanya menatap Edy dengan keraguan. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena semua ini mungkin takdir yang harus kujalani. Meskipun aku tak mau tapi aku harus menerimanya. Aku masih belum bisa memberikan jawaban atas permintaanmu, karena hatiku masih belum sembuh mas! "Edy hanya termangu mendengar jawaban dari Kania. Tutur kata yang disampaikan Kania benar-benar menyentuh hatinya yang terdalam, bahkan dia merasa seperti ditampar oleh kenyataan. Kali ini dia harus menerima keputusan Kania, meskipun hatinya tidak rela.Demi menyatukan kembali keutuhan rumah tangganya, Edy lagi-lagi harus menekan egonya. Dia tidak mau dijauhi oleh K

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status