Share

Terimakasih Nak.

Bab 25

Semua kami mendekat ke arah Bapak, kecuali kak Desi yang tetap duduk di tempatnya.

Bapak tiba-tiba pucat, wajahnya berubah-ubah, sebentar pucat sebentar gelap. "Sakit Mak!" ucapnya lemas menoleh pada Ibu mertua.

"Linggom pegangin bapakmu, biar Mamak ambil dulu obat bapak di kamar." Bang Linggom mengambil alih kepala bapak di letakkan di pahanya, ibu segera bangkit mengambil obat.

"Ti-tidak usaah Mak, mungkin sekarang sudah ajal ku, duduklah dulu, Bapak mau bicara." bapak meraih tangan ibu agar duduk kembali.

"Iya, tapi biar kuambil dulu obatmu." ucap ibu dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

"Sepertinya hidupku tidak lama lagi, sabar lah sebentar, du-duduklah dulu di dekatku." Bapak seperti memohon kepada ibu.

Ya Tuhan, tolong jangan ambil nyawa mertuaku. Sembuhkan beliau dari segala penyakitnya Tuhan. Ampuni hamba atas semua kesalahan hamba, tolong sembuhkan bapak mertuaku ini Tuhan, doaku dalam hati.

Air mataku mengalir tanpa bisa dibendung lagi, aku tak sanggup melihat ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status