Share

Wajah yang mirip

Author: Aprilia Choi
last update Last Updated: 2022-12-21 21:57:26

Di kantor ALSON Company...

Menjelang siang, rapat yang dihadiri oleh perwakilan para petinggi masing-masing perusahaan setiap bulannya itu telah selesai digelar. Kini Andrew, Zac, dan Dafa tengah berkumpul di ruangan April sambil berbincang-bincang menunggu waktu makan siang tiba. Sementara Luna yang kelelahan karena perjalanan jauh, terpaksa tinggal di apartemen sekaligus menjaga Alana.

“Dafa, kamu bilang akan memberikan data asisten yang akan bekerja padaku. Apakah sudah ada?” tagih April sesuai yang Dafa janjikan padanya semalam.

“Tentu saja, tunggu aku akan kirim datanya padamu.” Kali ini Dafa terlihat lebih tenang, tak lagi gelisah seperti semalam. Lalu ia mengotak-atik ponselnya untuk mengirim data yang April minta. “Oke sudah ya, silakan kamu cek. Jika ada pertanyaan lebih lanjut silakan hubungi bapak Dafa Fabian,” ujarnya diiringi kekehan pelan.

April membuka pesan dari Dafa untuk memastikan data yang dikirim pria itu sudah masuk. “Oke, sudah aku terima. Akan aku periksa datanya dulu, terima kasih ya.”

“Sama-sama Bu April, senang bisa membantu Anda,” ucap Dafa dengan senyuman yang mengembang di wajahnya.

“Bisa biasa saja tidak wajahnya?” tegur Zac yang merasa aneh dengan sikap Dafa.

Dafa hanya meringis seraya menggaruk rambutnya yang tidak gatal. “Hanya bercanda, Kak.”

Zac hanya menggeleng heran kemudian kembali fokus pada ponselnya untuk berkirim pesan dengan istrinya, Emily. Sementara Andrew yang sedari tadi bermain ponsel memilih untuk memasukkannya ke dalam saku, lalu melangkah mendekat pada April untuk mencari tahu data apa yang mereka maksud. Sebelum sampai di tempat April, ponselnya berdering memaksanya untuk mengurungkan niat mendekati wanita itu lalu memilih keluar ruangan untuk menerima panggilan yang ternyata dari Luna.

“Jadi namanya Andra Sebastian, sudah bekerja di sini selama tiga tahun, dan—“ April berhenti membaca data asisten pribadi Alan itu saat melihat kolom foto yang kosong. “Daf, ada yang ingin aku tanyakan,” panggilnya agar Dafa menghampirinya.

Dafa segera berjalan ke tempat April dan mengambil duduk tepat di samping sahabat istrinya itu. “Ada apa memangnya?”

“Ini kolom fotonya kenapa kosong, ya? Terlihat di sini seperti editan yang dihilangkan atau ... memang tidak ada?” tanya April dengan tatapan menyelidik pada pria di sampingnya.

“Kamu kenapa melihat aku seperti itu? Aku tidak tahu, tadi aku minta dari bagian personalia dan belum sempat mengeceknya langsung kukirim padamu,” terang Dafa seakan tak terima jika April akan menuduhnya menghilangkan foto itu.

April menelisik ekspresi wajah Dafa yang terlihat jujur kali ini. “Baiklah, nanti juga aku akan tahu setelah bertemu dengannya. Kapan dia akan datang?”

Dafa melirik jam di pergelangan tangan kirinya. “Hmm, dia bilang setelah jam makan siang. Masih sekitar satu jam lagi, bagaimana kalau kita makan siang dulu?” ajaknya antusias.

April dan Zac mengangguk setuju, begitu pula dengan Andrew yang baru saja memasuki ruangan kembali. Akhirnya mereka berempat makan siang bersama di restoran yang tak jauh dari kantor Alson Company.

**

Seorang pria dengan tubuh tegap, rambut pendek yang ikal dan kaca mata tebal bertengger di hidung mancungnya terlihat memasuki kantor ALSON Company. Dengan memakai kemeja berwarna putih serta jas hitam, pria itu berulang kali membenarkan letak kaca mata yang membuatnya merasa tak nyaman.

“Selamat siang, apa saya bisa bertemu dengan pimpinan kantor ini?” tanya pria itu pada seorang resepsionis.

“Selamat siang, maaf dengan Bapak siapa?” tanya resepsionis dengan sopan.

“Saya ... Andra Sebastian,” jawab Andra sambil membetulkan dasinya.

“Baik Bapak Andra, mohon ditunggu sebentar. Saya akan sampaikan kepada ibu April terlebih dulu.”

Andra hanya mengangguk kemudian menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia masukkan ke dalam saku. Sekilas penampilannya terlihat seperti bodyguard, namun bukan dengan kaca mata hitam melainkan kaca mata putih yang tebal karena ia memiliki mata minus.

“Bapak Andra Sebastian, Anda sudah ditunggu ibu April. Silakan menuju lantai lima, di sana akan ada sekretaris beliau yang akan mengantar Anda menuju ruangan ibu April.”

Setelah mengucapkan terima kasih, Andra segera memasuki lift menuju ke lantai lima. Sesampainya di sana, ia sudah disambut Patricia yang menunggunya di depan pintu lift. Kemudian ia diantarkan sekretaris itu menuju ruangan CEO.

**

April tengah sibuk dengan laptopnya, mempelajari kembali hasil rapat tadi pagi yang sudah diringkas dengan rapi oleh sekretarisnya, Patricia. Sementara Zac, Dafa, dan Andrew berada di ruangan sebelah yang khusus untuk tamu penting, mereka melanjutkan pekerjaan masing-masing yang sempat tertunda karena makan siang.

“Permisi Bu April, ada tamu yang ingin bertemu dengan Anda.”

“Siapa?” tanya April tanpa mengalihkan perhatian dari laptopnya.

“Namanya bapak Andra Sebastian Bu, beliau bilang sudah membuat janji dengan Anda,” terang Patricia.

“Oh ya, sudah datang rupanya. Baiklah, persilakan beliau masuk ya,” pinta April sambil bersiap menyambut Andra.

“Baik Bu, permisi,” pamit Patricia, lalu keluar ruangan untuk memanggil Andra.

“Selamat siang Ibu Aprilia Alexander Dawson,” sapa Andra sambil menunduk menunggu April menghampirinya.

April menutup laptopnya, beranjak dari duduknya lalu melangkah menghampiri Andra.

“Ya selamat siang, jadi Anda yang bernama Andra Sebastian?” tanya April saat sudah berhadapan dengan Andra, meneliti penampilan pria itu dari ujung kaki hingga kepala seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

Andra menegakkan wajahnya untuk menatap April, mata keduanya saling bertemu. April merasa tercengang untuk beberapa saat, wajah pria itu mengingatkannya pada seseorang. Meski dengan penampilan yang jauh berbeda, rambut ikal, kumis tipis, dan kaca mata tebal tak bisa membuat wanita itu melupakan sosok pria yang sangat dicintainya.

“Al— Alan ...“ lirih April.

“Maaf, saya Andra,” ucap Andra memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan.

April mengerjap beberapa kali agar kesadarannya kembali sepenuhnya, namun ia tak mungkin salah mengenali bahwa wajah Andra memang sangat mirip dengan suaminya, Alan. Hanya saja dengan penampilan yang berbeda.

“Ah ya ... saya April,” sahut April seraya berjabatan tangan dengan Andra, matanya tak dapat lepas mengamati pria itu dengan saksama. “Apa benar dia bukan Alan, mengapa wajah mereka begitu mirip. Dan mata itu, seperti tatapan milik Alan,” batinnya.

Andra melepas jabat tangan mereka lalu membetulkan kembali kaca matanya.

“Silakan duduk,” ujar April yang dijawab anggukan oleh Andra, lalu mereka pun duduk bersamaan.

**

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Epilog

    “Cla—Clara ....”Panggilan dari Luna membuat semua mata tertuju pada dirinya dan Clara yang mau tak mau menoleh padanya. Clara menatap Luna dengan pandangan datar dan sorot mata yang begitu menyimpan luka. Luna sangat tahu hal itu, untuk itu ia ingin meminta maaf dan memperbaiki hubungan mereka.“Clara aku ingin ... meminta maaf padamu,” ucap Luna hati-hati dengan pandangan sendunya pada Clara.Clara hanya menghela napas dalam lalu mengangguk perlahan. “Kamu ... mau memaafkanku?” tanya Luna lagi karena tak kunjung mendapat jawaban dari Clara. “Aku tahu semua ini tak mudah untukmu dan juga aku, tapi aku harap ... kamu mau berbesar hati memaafkan aku dan kita bisa bersahabat seperti dulu lagi,” ucapnya penuh harap.Clara berdiri berhadapan dengan Luna, lalu dengan sedikit canggung memeluk wanita itu membuat semua dalam ruangan tersenyum melihat mereka.“Aku bukan malaikat, tapi aku juga bukan makhluk yang tak berperasaan. Aku sudah memaafkanmu, aku juga ingin hubungan kita bisa m

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Sebuah akhir

    Lima tahun berlalu...Ada yang pernah mengatakan bahwa waktu dapat menyembuhkan luka. Hal itu ternyata benar adanya, seiring berjalannya waktu Clara dapat menerima kenyataan bahwa suaminya memiliki anak dari perempuan lain. Kini, ia telah memaafkan dan menerima kembali Dafa untuk menjadi suaminya.Waktu benar-benar mengubah segalanya, perlahan namun pasti Luna diterima dengan tangan terbuka oleh ibu mertuanya. Bu Amelia sadar, dirinya tak bisa egois karena kekuatan cinta Andrew dan Luna dapat meruntuhkan kerasnya hati wanita paruh baya itu. Kini, mereka hidup bersama saling menyayangi satu sama lain. Ditambah dengan kehadiran buah hati Luna dan Andrew, meski bukan keturunan langsung dari keluarga mereka. Namun tetap tak mengurangi kasih sayang untuk gadis kecil yang diberi nama Anna Dawson tersebut.Sekali lagi waktu telah membuktikan bahwa dengan kesabaran dan keikhlasan untuk menerima segala ujian, dapat membuat Emily terbebas dari penyakitnya dan kini dirinya tengah mengandung a

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Hukuman yang setimpal

    “Terima dan akui saja kesalahan Anda, mungkin dengan begitu Anda bisa mendapat sedikit keringanan hukuman. Bukan begitu Bapak ... Stefan?” sindir Alan dengan tersenyum sinis.“Kurang ajar kamu! Kamu pasti sengaja menjebakku kan!” tuding Stefan pada Alan yang kini sedang merangkul April. “Tolong percaya padaku Pril ... ini semua tidak benar, aku tidak bersalah. Ini hanya jebakannya saja,” pintanya dengan memelas.April menggeleng pelan. “Maaf Stefan, awalnya memang aku tidak percaya kamu sejahat itu. Tapi suamiku telah menunjukkan semua buktinya, selamat menikmati masa hukuman kamu yang sudah membuatku berpisah dari suamiku selama ini,” balasnya dengan wajah datar.“Tidak Pril, kumohon tolong bebaskan aku ...” pinta Stefan dengan tatapan sendunya.“Segera bawa dia, Pak,” pinta Alan dan petugas segera memasukkan Stefan ke dalam mobil polisi.“Tidak, saya tidak bersalah! April tolong ....”Mobil pun berlalu, April dan Alan saling berpelukan. Akhirnya kejahatan Stefan telah berakhir

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Merindukanmu

    “Maksud kamu apa?” tanya Andrew yang tidak sengaja lewat dan mendengar pembicaraan April dengan Stefan.“Kak Andrew?” “A—Andrew?”April dan Stefan sama-sama terkejut dengan kedatangan Andrew yang tiba-tiba. Namun April merasa beruntung karena kakak iparnya itu selalu datang di waktu yang tepat. Andrew berjalan menghampiri mereka lalu mengulangi kembali pertanyaan yang ia ajukan sebelumnya pada Stefan.“Ti—tidak ada maksud apa pun hanya bercanda,” kilah Stefan dengan gugup diiringi senyuman yang dipaksakan.“Jangan kamu kira bisa seenaknya bercanda di sini ya, terlebih dengan April. Berani kamu menggodanya lagi, kamu akan berurusan denganku,” tutur Andrew dengan tatapan tajamnya.Stefan hanya bisa mengangguk tanpa membantah, kemudian pria itu pun berpamitan untuk kembali ke kamarnya.“Sudah Kak, aku rasa ini hanya salah paham. Tapi ... terima kasih sudah membelaku,” ucap April tulus.“Ingat kataku dulu? Jangan pernah ucapkan terima kasih padaku, sudah seharusnya aku melakukan

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Seandainya

    “Aku sangat merindukan istri dan putriku, apa kabar mereka sekarang ya,” gumam Alan yang baru saja pulang dari kantor polisi untuk memberikan bukti tentang kejahatan Stefan.Merasa tak mampu lagi membendung rindunya, Alan memutuskan untuk menghubungi sang istri terlebih dahulu.[Sayang ... aku sangat merindukanmu. Kapan kamu akan kembali?][Dia tidak merindukanmu, jadi teruslah saja berharap karena dia tidak akan kembali.][Apa maksudmu? Kenapa ponsel April bisa berada padamu. Ke mana dia?][Sabar, tenanglah ... dia aman bersamaku, aku dan April akan segera meresmikan hubungan kami. Jadi mulai sekarang jangan pernah ganggu April atau pun Alana lagi.]Tut!Panggilan telah dimatikan sepihak oleh Stefan begitu saja. Membuat Alan merasa geram dan khawatir tentang apa yang sedang terjadi pada istri dan anaknya.“Apa yang sebenarnya terjadi di sana? Mengapa perasaanku jadi gelisah seperti ini?” gumam Alan sambil berjalan mondar-mandir di ruang tamu apartemennya.**“Apa yang kamu

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Rapat keluarga

    Kini anggota keluarga Dawson dan Alexander tengah berkumpul di ruang tamu—rumah milik keluarga Dawson. Semua mata tertuju pada Luna yang hanya bisa menunduk sambil menangis dengan tersedu, sementara April duduk di samping wanita itu sambil berusaha menenangkannya.“Sudah tidak perlu berakting lagi, cepat mengaku saja kepada kami. Benarkan yang diucapkan lelaki itu tadi?” tukas bu Amelia dengan pandangan yang sinis pada Luna, kedua tangannya bersedekap di depan dada.“Sabarlah Ma ... tenang dulu,” tutur pak George berusaha meredam emosi istrinya.Sementara Andrew memilih duduk di samping April, matanya enggan menatap pada Luna yang tengah diadili oleh keluarga besarnya. Pria itu juga sedang berusaha meredam amarahnya, hatinya terasa hancur saat mengetahui kekasih hatinya telah hamil dengan lelaki yang tak lain adalah teman dekatnya yang sudah dianggapnya seperti keluarga sendiri.Luna berusaha menjawab, dengan bibir bergetar menahan agar isak tangisnya tak semakin menjadi. “Maaf ..

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Terbongkar

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba, Alan dan timnya telah berhasil mengumpulkan bukti untuk dapat menghukum Stefan. Segera Alan memberi tahu kabar bahagia itu pada sang istri, mereka pun berencana untuk membongkar semuanya setelah acara pernikahan Andrew dan Luna selesai dilaksanakan esok hari.“Akhirnya, akan tiba hari di mana semuanya akan terbongkar. Terima kasih Tuhan, aku sangat tidak sabar untuk dapat segera bersatu kembali dengan istriku,” batin Alan tersenyum bahagia sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan fotonya bersama dengan April dan juga putri tercinta mereka—Alana.**Keesokan paginya, acara pernikahan Andrew dan Luna akan segera berlangsung. Semuanya telah menempati tempat masing-masing, termasuk kedua calon pengantin yang tampak begitu serasi bak pasangan raja dan ratu yang akan menggelar pesta.Andrew terlihat sedikit gugup apalagi saat melihat Luna yang sedang duduk di sampingnya dengan gaun pengantin yang membuat wanita itu terlihat sangat cantik meski de

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Kembali pulang

    Seperti pembicaraan mereka kemarin, akhirnya April dan Alana kembali pulang ke Jakarta bersama dengan Stefan. Sementara itu, Alan memilih tetap tinggal di London untuk mencari bukti kejahatan Stefan. Diam-diam, Alan juga meminta anak buahnya agar selalu mengikuti serta menjaga April dan Alana dari kejauhan.Hampir setengah hari penuh waktu yang dibutuhkan untuk dapat sampai kembali ke tanah air. Begitu tiba di bandara, Zac telah menyambut kedatangan mereka untuk selanjutnya diantar menuju rumah keluarga Andrew.“Kita langsung berangkat ya, semuanya sudah menunggu kedatangan kalian. Kita akan menginap di kediaman keluarga Dawson untuk membantu persiapan pernikahan Andrew,” terang Zac saat mereka semua sudah berada di dalam mobil.Semuanya mengangguk setuju, terutama si kecil Alana yang sangat antusias karena tak sabar untuk segera bertemu seluruh keluarga yang sangat dirindukannya.Tak butuh waktu lama, dua puluh menit kemudian mobil mereka telah sampai di halaman rumah keluarga Da

  • Pesona Janda Kembang Sang CEO   Merasa bahagia

    April dan Alan telah mengambil keputusan bahwa mereka harus merahasiakan penyamaran Alan termasuk pada Alana, mereka khawatir gadis kecil itu akan kelepasan bicara nantinya. Untuk itu, keduanya sudah sepakat akan merahasiakan semua ini untuk sementara waktu.“Mami cama Om papi jangan tinggalkan aku lagi ya,” celoteh Alana sambil menyuap nasi goreng buatan April ke dalam mulut mungilnya. Gadis kecil itu makan dengan sangat lahap, pertanda ia sangat menyukai masakan maminya.Begitu pun dengan Alan yang sedang menikmati porsi kedua dalam piringnya, pria itu sangat merindukan masakan istrinya yang membuatnya ketagihan untuk selalu menambah tiap kali makan. “Iya Sayang, maaf ya kemarin mami dan pap— ehm ... maksudnya om papi sedang ada urusan pekerjaan, jadi Alana ditinggal sebentar. Maafkan kami ya,” ucapnya seraya tersenyum sambil mengusap kepala putri kecilnya itu dengan sayang.Alana hanya menjawabnya dengan anggukan kecil, lalu kembali menikmati makanan dalam piringnya. April menya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status