Share

Kemasi Barangmu

last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 22:24:02
“Beritahu Grammie, sebenarnya Daddy dan Mommy-mu sedang bertengkar ‘kan?”

UHUKK UHUKK

Aruna yang sedang menghabiskan sisa minumannya tersedak. Keduanya sedang makan siang untuk mengisi tenaga setelah berjalan-jalan sebentar dan akan kembali ke hotel. Namun, siapa sangka Emma akan menodongkan pertanyaan seperti itu?

“Grammie mendengar rumor itu dari mana?” Sebisa mungkin Aruna mengatur ekspresi wajahnya agar setenang air yang mengalir di sungai.

Emma memicingkan mata ke arah sang cucu. “Jadi benar Ryuga dan Claudia sedang bertengkar sampai-sampai Claudia pergi tanpa mau mengajak Ryuga?”

Itu bukan rumor. Emma mengamati Claudia selama di hotel. Menantunya tampak lebih murung. Firasatnya mengatakan bahwa sikap Claudia pasti berkaitan dengan Ryuga. Pun, sikap Ryuga sendiri juga aneh ketika bandara.

Ayolah, selama ini keduanya menunjukkan sikap mesra. Tapi, belakangan Emma tak pernah melihatnya lagi.

“T-tidak, Grammie,” geleng Aruna memilih tidak memberitahu Emma. Dia membatin, ‘Gawat
catatanintrovert

Maaf baru sempet update heuhee

| 13
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Iza Soares
tambahin 2 bab dong Thor.... ko 1 bab aja..
goodnovel comment avatar
klociesa
Minimal update 1 part lagi kan kan abis libur lama
goodnovel comment avatar
Rosy
yaaaah, tapi setidaknya minimal update 2 dong kaaak wkwkwk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pesona Presdir Posesif   Kepulangan Ryuga

    Sesaat setelah mendengar nama Ryuga disebut, Claudia sempat membeku beberapa detik lalu dengan cepat menoleh ke arah Cherrish. Sejurus kemudian, dia menghela napas lega. Selagi memegangi dadanya, dia berucap, “Untung saja Cherrish sedang sibuk dengan dunianya.” Idellia terkekeh hambar dengan raut wajah yang tidak kalah menegang sebelumnya. “Hampir saja aku membuat kekacauan kecil membuat Cherrish menangis.” Kini, suaranya berucap pelan, turun satu oktaf dibandingkan yang tadi. Bukan rahasia umum bagi teman-teman Claudia mengetahui bahwa Cherrish sangat menempel pada Ryuga. Mendengar namanya saja, Cherrish bisa langsung menoleh. Begitu menyadari sosok yang dicarinya tidak ada, bocah perempuan itu akan langsung menangis hebat. “Nggak apa-apa, Idel, aku juga beberapa kali keceplosan sebut nama–” jeda Claudia, dia hampir saja menyebutkan nama Ryuga. Buru-buru dia mengusulkan sebuah ide, “Bagaimana kalau sebut dia sebagai Kang Sponsor?” Maksud Claudia, ya … Ryuga. Demi mendengar itu,

  • Pesona Presdir Posesif   Claudia Tanpa Ryuga

    "Gara ... Cherrish ... ayo pulang." Beberapa saat setelah membimbing Mitha, Claudia cepat-cepat mengajak kedua anaknya untuk pulang. Ralat, mengajaknya pergi ke suatu tempat. "Aku mau ketemu Aki Aji, Mommy," celetuk Gara, mendongak menatap Claudia yang tengah sibuk menggendong Cherrish. "Belum saatnya liburan semester Mas Gara," beritahu Claudia dengan nada suara yang penuh kelembutan. Fokusnya teralihkan karena Cherrish bergerak tidak nyaman dalam gendongannya. Di usianya yang sudah menginjak dua tahun, Cherrish sudah mulai bisa berjalan, meskipun belum begitu lancar. Akan tetapi, sengaja Claudia tidak menurunkan Cherrish. Bukan apa-apa, yang ada Cherrish berjalan mengikuti objek yang tampak menarik di matanya. Claudia mungkin akan memperhatikan Cherrish. Lalu ... Gara bagaimana? Saat mengambil tas Gara di ruangan Bu Yuli, Claudia sempat ditawari sesuatu. "Clau, yakin mau nyetir sendirian? Biar diantar supir Tante saja ya." Dengan halus Claudia menolaknya. "Tidak perlu,

  • Pesona Presdir Posesif   Waktu Cepat Berlalu

    Drrt drrt drrt. [Aruna: Lusa Aruna jadi pulang ya, Mommy.] Membaca pesan yang dikirimkan Aruna, senyum di bibir cherry Claudia terbit. Dia lekas membuat jari-jarinya menari di atas layar ponsel, membalas pesan dari putri sulungnya. [Claudia: Oke, Mbak Aruna.] ‘Syukurlah tahun ini kamu pulang, Na,’ batin Claudia. Jika diingat-ingat, tahun kemarin Aruna lebih banyak menghabiskan waktu di negara luar. Gadis itu juga kembali ke Piran untuk mengunjungi Anjani yang masih tinggal di sana. Claudia segera menaruh ponselnya di atas meja lalu meraih dokumen tebal milik mahasiswa bimbingannya. “Kemarin apa saja yang Ibu minta untuk kamu revisi?” tanya Claudia bergantian menatap mahasiswa dan dokumen di tangan. Sejenak, Claudia mengesampingkan urusan kehidupannya dengan pekerjaan. Ya, dia masih aktif menjadi dosen bahkan kini menjadi dosen pembimbing skripsi. Dia berhasil menyelesaikan studinya beberapa tahun lalu dengan tepat waktu. “B-Bu Clau, maaf, tapi … anak Bu Clau memasukkan tutup

  • Pesona Presdir Posesif   Kejutan

    Menjalankan sesuai perintah ibunya, Ryuga dengan cepat mengemasi barang usai kembali dari restoran. Emma dan Aruna pulang ke hotel dan menyuruh Ryuga menyusul setelahnya.Hal itu membuat Ryuga sedikit merasa lega. Dia beruntung … tidak diusir.“S-saya minta maaf, Pak Ryuga. Saya tidak menduga bahwa Bu Emma juga Aruna ada di sana–”“Tidak perlu merasa bersalah, Diana,” potong Ryuga cepat. Pria itu membalikkan tubuhnya, menghentikkan sejenak aktivitas mengemasi barangnya, dan menghadap ke arah Tirta dan Diana yang sedang memperhatikannya berkemas.Alih-alih marah, Ryuga malah mengukur senyum mahalnya.“Kalau kita tidak bertemu ibuku, aku tidak akan menemui Claudia sekarang.”Baru membayangkannya saja, perasaan Ryuga sudah mengirimkan letupan kebahagiaan. Belum tentu di sana Ryuga disambut baik, tapi baginya tak masalah asalkan dia bisa melihat Claudia secara langsung.Selama dua hari ini, dia nyaris putus asa karena tidak bisa menghubungi Claudia dan hanya melihat foto istrinya itu mela

  • Pesona Presdir Posesif   Kemasi Barangmu

    “Beritahu Grammie, sebenarnya Daddy dan Mommy-mu sedang bertengkar ‘kan?” UHUKK UHUKK Aruna yang sedang menghabiskan sisa minumannya tersedak. Keduanya sedang makan siang untuk mengisi tenaga setelah berjalan-jalan sebentar dan akan kembali ke hotel. Namun, siapa sangka Emma akan menodongkan pertanyaan seperti itu? “Grammie mendengar rumor itu dari mana?” Sebisa mungkin Aruna mengatur ekspresi wajahnya agar setenang air yang mengalir di sungai. Emma memicingkan mata ke arah sang cucu. “Jadi benar Ryuga dan Claudia sedang bertengkar sampai-sampai Claudia pergi tanpa mau mengajak Ryuga?” Itu bukan rumor. Emma mengamati Claudia selama di hotel. Menantunya tampak lebih murung. Firasatnya mengatakan bahwa sikap Claudia pasti berkaitan dengan Ryuga. Pun, sikap Ryuga sendiri juga aneh ketika bandara. Ayolah, selama ini keduanya menunjukkan sikap mesra. Tapi, belakangan Emma tak pernah melihatnya lagi. “T-tidak, Grammie,” geleng Aruna memilih tidak memberitahu Emma. Dia membatin, ‘Gawat

  • Pesona Presdir Posesif   Ryuga Apa Kabar?

    Ya, mendorongnya!Napas Anjani tampak berantakan dengan bahunya yang naik turun. Ada amarah juga perasaan rindu yang tidak bisa diutarakan.PLAKSatu tamparan ringan mendarat di pipi kanan Aland. Tidak terasa sakit, namun cukup membuat Aland meringis.“Kita sudah putus. Aku harap kamu tidak melewati batasan itu, Al,” ucap Anjani dengan tegas. Dia menyembunyikan tangan yang menampar Aland barusan di belakang, merematnya. Lalu gadis itu membatin, ‘Aland pantas kok ditampar, lagipula sembarangan main cium-cium. Dia pikir aku perempuan macam apa?!’Sebenarnya bisa saja Anjani luluh apabila mengikuti perasaannya. Namun, saat ini, untungnya logikanya berjalan dengan baik.Aland mendengus. Dia mengusap pipinya menggunakan punggung tangan. Lalu menatap Anjani penuh minat.“Kapan aku mengiakan bahwa hubungan kita berakhir, Jani?” Aland menggelengkan kepala lantas mendorong pintu hotel Anjani agar lebih terbuka. “Aku tidak setuju.”Sebelum Aland melangkah lebih jauh, Anjani cepat-cepat membalas

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status