Share

Bab 61. Pengasuh Baru

Setelah makan siang bocah itu tidur di bawah ketiak ibunya. Devi yang terbiasa sibuk sepanjang hari, matanya sama sekali tak mau terpejam. Akhirnya ia bangkit meraih ponsel di atas meja, kembali menelfon pengasuh Jessy, entah yang berapa kali ia lakukan hal yang sama beberapa hari belakangan ini.

Kali ini panggilannya diterima oleh seseorang yang berbeda.  “Mohon maaf tidak memberi kabar apa pun, kami sedang berduka. Anak kami meninggal seminggu lalu.” Hanya itu yang keluar dari mulut wanita dengan isak tangis yang sangat deras.

Setelah mengucapkan bela sungkawa Devi mengakhiri telefon lalu duduk di atas sofa, ia memejamkan. Ia pusing. Tak dipungkiri ia sedih kehilangan sosok yang ia percaya namun tak bisa dialihkan pula pemikirannya tentang mencari sosok pengasuh baru. Bukan hal sulit untuk mencari pengasuh baru, namun yang sulit dan merepotkan adalah mencari sosok yang tepat.

Pemikiran semacam itu muncul bersamanya beberapa berita yang pernah ia baca d

Zedanzee

Jangan lupa ya kasih bintang lima dan Gen biar karya ini terus berkembang di GN. Terimakasih. Just info dari saya, di GN harga koin di tentukan oleh jumlah kata setiap bab. Semakin banyak jumlah kata yang di bab , harga koin semakin tinggi. Di sini saya fleksibel, saya akan up bab panjang jika memang pengaruh dengan plot yang saya bikin. Tapi akan bikin up bab pendek agar temen-temen yang memiliki koin terbatas tetap bisa tetap membaca karya ini. Jadi jangan heran kadan ada bab panjang. Terimakasih.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status