Share

22. Saat-Saat Menegangkan

Keenan mondar mandir di depan ruang operasi. Gelisah buka main. Sudah satu jam terlewati. 

"Doa, Keenan. Mohon sama Allah agar istri dan anakmu diberikan keselamatan," ujar Bu Ida. 

"Iya, Bu," sahut Keenan. 

Seorang perawat keluar dari ruang operasi dan mendekati Keenan. 

"Alhamdulilah, Pak, anaknya udah lahir. Anaknya laki-laki," kata perawat. 

Keenan tersenyum semringah. Kebahagiaan meletup-letup dalam hatinya. "Alhamdulillah." Rasanya Keenan ingin melompat masuk ke ruangan itu untuk melihat anaknya secepat mungkin, tapi ia tahu belum diperbolehkan. Terlebih lagi, ada hal lain yang juga penting.

"Lalu gimana kondisi istri saya, Sus?" tanya Keenan cemas. 

Bu Ida berdiri di samping Keenan, ikut khawatir. 

"Bu Khanza saat ini sedang istirahat setelah operasi. Beberapa menit lalu sempat terbangun, sekarang tidur lagi," jelas suster. 

"Alhamdulilah. Semua berjalan baik-baik aja," kata

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status