Share

22

Bagian 22

            Takut-takut kami menoleh ke asal suara. Benar saja, Ummi dan Abi berjalan semakin mendekat. Tatapan keduanya sama-sama diliputi berang. Ah, aku sudah sangat muak dengan semua ini. Bisakah sedetik saja mereka membiar kami untuk hidup dalam kelegaan?

            “Ummi,” kataku sembari berdiri untuk menyambutnya.

            “Ngapain kalian duduk-duduk santai di sini? Pegang-pegang segala pula?” Ummi mendelik tajam. Memperhatikan aku dan Azka secara bergantian. Tangannya sampai kuat meremas pegangan tas. Sebegitu membuat emosinya kah kami?

            “Tidak, Mi. Azka Cuma menenangkan Mbak Mira. Tadi katanya sedih campur haru melihat pernikahan Mas Yazid dan Kak Dinda.” Tentu saja Azka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zaitun Mamat
kegatalan almira, kalau sudah x tahan di madu, coba cerai dan nikah lain..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status