Share

35

Bagian 35

            Kring! Suara ponsel yang sedang kugenggam erat akibat rasa grogi menghadapi pertanyaan Lubna, malah berbunyi keras membuat diri ini kaget setengah mati. Kuperhatikan layar. Kaget luar biasa. Panggilan masuk dari Ummi.

            “Una, aku keluar sebentar, ya. Ada telepon penting.” Aku langsung bangkit dan berjalan ke luar kamar, tanpa memusingkan ekspresi wajah Lubna yang terlihat begitu penuh tanya.

            Aku memilih untuk turun tangga, duduk di ruang tamu yang telah disediakan sofa. Tak ada orang lain. Situasi kost pun sedang sepi tanpa ada yang lalu lalang.

            Panggilan telepon dari Ummi terus berlangsung meski aku lama mengangkat. Kupersiapkan hati ini. Apa pun yang akan dia ucapkan mel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status