Share

Hari Kelahiran

“Mamah kok pergi?” tanya Raka, kala melihat Sina keluar dari halaman belakang.

“Kalian sengaja melakukan ini?” tanya Sina menatap Raka yang masih bingung.

“Maaf kalau itu bikin Mamah tersinggung.”

“Mamah permisi Raka, salam buat Hana. Maaf, karena Mamah enggak bisa di sini sampai selesai acara.”

Sina meninggalkan tempat itu dibantu Suster Nara. Ia merasa seperti dipermainkan. Kondisinya memang menyedihkan, tetapi ia tak suka dikasihani. Ia masih mampu membiayai hidupnya sendiri. Bahkan, jika ia harus menjual rumah untuk perawatannya, ia akan melakukan hal itu. Dari pada menikah dengan pria hanya karena rasa iba.

~

“Enggak apa Yah, baru sekali ‘kan. Aku bahkan harus mengalami berkali-kali penolakan dulu, baru kami bersatu.”

“Seharusnya Ayah enggak terlalu gegabah.”

“Tindakan Ayah udah benar kok, bukankah semuanya membuahkan hasil?”

A

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status