Share

Bandrol Harga

Kantor.

Ayu masih merenung dengan mata sembab yang kentara.

"Udahlah, Yu, jangan meratap terus menerus. Ikhlasin dong," ujar Nadia.

"Kiara tega Nad. Tega. Dia kan tahu gue suka sama pak Devan. Tapi, kenapa dia nikung temen sendiri," racaunya dengan tatapan kosong.

"Yu, Kiara gak nikung. 'Kan pak Devan juga bukan milik lo. Bisa jadi emang dari awal Kiara punya hubungan sama pak Devan. Tapi gak enak bilang sama kita karena lo suka sama pak Devan," jelas Nadia, sedikit tidak masuk akal sih. Sementara ini kan baru beberapa minggu Devan memimpin perusahaan.

"Tapi tetap saja. Dia tega ... tega ... huaaa!"

"Stt ... ada pak Devan." Isyarat Satrio. Mereka seketika terdiam.

Devan seperti biasa melewati mereka tanpa menoleh sedikitpun, apalagi membalas sapaan mereka. Kiara sendiri langsung duduk di kursinya. Sembari menetralkan ekspresi wajahnya.

Setelah Devan masuk ruangan barulah mereka menyerbu Kiara.

"Eh, kok udah berangkat aja, Ra. Emang gak capek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status