Share

Bab 49 Kecurigaan Ibu Amanda

Salman Alfarisi mengangkat tangannya dan berkata dengan tegas, "Kamu tidak akan mendapat buah tomat milikku! Silahkan ambil jika kau bisa!"

"Sepertinya menyerah bukanlah suatu pilihan, ya?" Nanang Avianto menyeringai sinis. Dia berseru, "Teman-teman, maju dan jepit dia!" Mereka bertiga bergegas maju dan menjepit bahu Salman Alfarisi. Salah satu dari mereka berdiri di depan Salman Alfarisi untuk menginterogasinya.

Nanang Avianto bertanya, "Salman Alfarisi, kulihat kamu bahkan tidak memperlakukan kami sebagai teman. Bagaimana kamu bisa menyembunyikan kelezatan buah tomat seperti itu dari kami?"

Syarif mengangguk dan berkata, "Benar. Kamu bisa saja membeli beberapa lagi. Hanya tersisa dua tetapi kamu tetap menolak membaginya dengan kami. Kamu adalah teman yang pelit!"

"Omong-omong, Salman, di mana kamu membeli tomat ini?" Bambang fokus pada pertanyaan utama. "Kita harus pergi dan membeli semuanya!" Mereka seharusnya bisa memakan semuanya karena rasanya yang sangat lezat dan segar.

Selain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status