Share

43. Rencana perjodohan

Gadis itu menoleh. Wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup kain tebal yang melingkar di lehernya.

"Malam," sahutnya dengan suara sedikit serak.

"Hari sudah larut malam. Apakah ada sesuatu yang Anda butuhkan?" tanya Junaedi mencoba mendekatkan diri.

"Tidak ada. Hanya saja, aku terbangun kerena mendengar suara gaduh di sekitar sini!"

"Beberapa orang telah membereskannya. Saya pikir, keamanan di sini memang benar-benar terjamin."

"Tidak perlu terlalu formal denganku. Aku bukan orang terhormat." Gadis itu mendorong kursi rodanya membelakangi Junaedi dan beranjak pergi.

Junaedi mendekati gadis itu dan menawarkan diri untuk membantunya. "Ke mana kamu akan pergi?" tanya lelaki itu sembari memegang belakang kursi roda.

"Ruang isolasi lantai dua!" jawabnya singkat.

"Baiklah, Nona!" Junaedi pun mengantarkan gadis itu ke sana.

Sepanjang kaki melangkah, mereka hanya terdiam tanpa sepatah kata pun. Suasana sangat canggung membuat Junaedi bingung, bagaimana ia harus memulai percakapan.

Sesamp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status