Share

Ada Raja Kelelawar Hitam Lain?

Author: Jimmy Chuu
last update Huling Na-update: 2025-03-01 22:14:20

Tanpa ragu, ia mencabut pedangnya. Dengan gerakan cepat, pedang itu melesat ke arah depan, saat salah satu sosok zombie melesat ke arahnya dengan kecepatan yang tak terduga.

TSING! Pada saat pedang Fan Liu mendekati Zombie, ia tersadar akan kenyataan.

“Ini—ini...” teriak Fan Liu, ketakutan menghimpitnya. “Zombie ini adalah Penatua Duan Meng. Rupanya dia sudah tewas!” tambahnya, mengayunkan serangan pedang Sekte Langit Murni dengan kekuatan penuh.

TRANG!

“Tangannya sekeras baja?” Fan Liu terbelalak dengan mulut terbuka lebar.

Setelah kebangkitan kedua kalinya, zombie Duan Meng menjadi jauh lebih kuat. Tangan yang dulunya lembut kini sekeras baja, dan tinjunya mampu merobohkan satu gunung kecil.

Akibat bentrokan antara senjata dan tangan zombie Duan Meng, isi dada Fan Liu berguncang hebat.

“Kekuatan zombie meningkat jauh lebih besar dari sebelum tewas. Kultivasi Duan Meng ini menjadi tiga kali lebih kuat dari sebelumnya!” rasa takut menyelimuti setiap kata yang keluar dari bibirnya.

Buk
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Penolakan yang Akan Disesali.

    Lin Xiaoyu membungkuk hormat."Yang Mulia, ini adalah Tuan Rong Tian, seorang teman yang kami temui dalam perjalanan ke Daqi. Dia sangat membantu kami menghadapi kesulitan di jalan."Xiao Yunhai mengamati Rong Tian dengan tatapan menilai.Matanya yang tajam seperti elang menyapu sosok pemuda itu dari ujung kepala hingga ujung kaki, mencari tanda-tanda kultivasi atau kekuatan tersembunyi. Namun yang ia temukan hanyalah seorang pemuda biasa tanpa aura kultivasi yang berarti."Ah, seorang... teman perjalanan," ujar Xiao Yunhai dengan nada yang sedikit merendahkan. Senyum di wajahnya berubah menjadi seringai tipis yang hampir tak terlihat."Sungguh mulia dari Sekte Hua San untuk membantu orang awam dalam perjalanan mereka."Rong Tian membungkuk sopan, wajahnya tetap tenang tanpa menunjukkan emosi apapun. "Suatu kehormatan bertemu dengan Yang Mulia Pangeran Mahkota," ucapnya dengan suara datar.Xiao Yunhai hanya mengangguk singkat sebelum kembali mengalihkan perhatiannya pada para kultivat

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pelelangan yang Mengguncang Delapan Sekte.

    Para kultivator sekte ortodoks menegakkan tubuh mereka, wajah-wajah mereka menunjukkan kekaguman dan rasa hormat.Xiao Yunhai, yang dijuluki "Sang Lautan Awan" karena kebijaksanaan dan ketenangan yang menyerupai lautan tak bertepi, adalah sosok yang dihormati bukan hanya karena darah kerajaan yang mengalir dalam tubuhnya, tetapi juga karena kemampuan kultivasi yang dikatakan luar biasa.Pandangan Pangeran Mahkota terhenti pada sosok Wu Lishan yang masih gemetar, wajahnya menunjukkan ketertarikan."Apa yang terjadi dengan murid Sekte Wudang ini?"Jiang Feng membungkuk dalam. "Yang Mulia, rekan saya tiba-tiba diserang oleh... sesuatu yang tidak terlihat. Kami menduga ini adalah ulah teknik iblis."Xiao Yunhai mengangguk pelan, matanya menyipit penuh perhitungan.Tanpa kata, ia melangkah mendekati Wu Lishan. Tangannya yang panjang dan ramping terangkat, jari telunjuk dan jari tengahnya mengarah ke punggung Wu Lishan."Jimat Pemanggil Hantu Kecil," gumamnya. "Teknik dasar namun efektif ji

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Senyum Dingin Sang Penonton.

    Hantu kecil transparan di punggung Wu Lishan terus tertawa dengan suara melengking yang hanya terdengar oleh Rong Tian.Tawa itu bergema dalam benaknya seperti lonceng perak yang ditiup angin musim dingin.Para kultivator dari delapan sekte besar masih terpaku menyaksikan Wu Lishan yang meronta di lantai, tubuhnya menggeliat seperti ikan yang terlempar ke daratan."Tolong! Ada sesuatu di punggungku!" Wu Lishan berteriak, matanya membelalak lebar dengan ketakutan yang nyata. Keringat dingin mengalir dari dahinya, membasahi jubah putihnya yang kini ternoda debu lantai restoran.Jiang Feng dari Sekte Wudang bergegas mendekati rekannya, tangannya bergerak cepat membentuk segel, mencoba mendeteksi energi asing."Tidak ada apa-apa di punggungmu, Wu Lishan! Kendalikan dirimu!"Namun Wu Lishan terus meronta, wajahnya pucat pasi seperti kertas yang belum ditulisi. "Aku merasakannya! Ada yang menarik-narik punggungku! Dingin... sangat dingin!"Bhiksu Hui Zhen dan Fa Ming dari Biara Teratai Pera

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pelajaran untuk Si Arogan.

    "Zombie?" Jiang Feng dari Sekte Wudang tertawa keras."Kau terlalu banyak mendengar cerita rakyat, Nona Lin. Tidak ada yang namanya zombie di dunia nyata.""Itu pasti hanya kultivator lain yang menggunakan teknik ilusi untuk menakut-nakuti kalian," tambah Li Tian dari Sekte Khong Tong. "Atau mungkin kalian terlalu lelah dan berhalusinasi."Wu Lishan, yang paling arogan di antara mereka, mendengus keras."Aliran iblis dan ilmu-ilmu sesat hanyalah omong kosong yang dibesar-besarkan.” Tidak ada yang bisa menandingi kekuatan aliran ortodoks, terutama Sekte Wudang. Jika memang ada kultivator iblis sekuat itu, mengapa mereka tidak pernah berani menampakkan diri di hadapan Sekte Wudang?"Zhao Jingyi, yang biasanya tenang, kini tidak bisa menyembunyikan kemarahannya."Kami melihatnya dengan mata kepala sendiri! Makhluk itu nyata, dan kekuatannya melampaui apa pun yang pernah kami lihat sebelumnya!""Tentu saja," Wu Lishan tersenyum mengejek. "Dan aku baru saja minum teh dengan Kaisar Jade ke

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pamer Kekuatan Muda.

    Terakhir, Sekte Bulan Perak mengirim Chen Yun dan Bai Lihua, satu-satunya pasangan pria-wanita dalam kelompok. Mereka mengenakan jubah putih-perak dengan sulaman bulan sabit, mencerminkan kedekatan sekte mereka dengan kekaisaran.Suasana di ruangan itu formal namun santai.Para kultivator muda berbincang satu sama lain, membicarakan berita terbaru dari sekte masing-masing atau gosip tentang dunia persilatan.Namun Rong Tian segera menyadari bahwa hampir tidak ada yang mengajaknya bicara, kecuali Lin Xiaoyu, Zhao Jingyi, dan dua biksu dari Biara Teratai Perak yang ramah pada semua orang."Jangan khawatir tentang mereka," bisik Bhiksu Hui Zhen pada Rong Tian saat mereka duduk berdampingan. "Kebanyakan dari mereka terlalu sibuk dengan persaingan antar sekte untuk memperhatikan orang luar.""Mereka tidak bermaksud tidak sopan," tambah Bhiksu Fa Ming dengan senyum menenangkan. "Hanya saja, di dunia kultivasi, status dan kekuatan sering menjadi ukuran utama dalam interaksi sosial."Rong Tia

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertemuan Sekte Terkuat.

    Rong Tian mengamati kota dengan mata yang lebih kritis.Daqi memang mengesankan, dengan jalan-jalan lebar yang dipenuhi pedagang dan pengembara dari berbagai penjuru dunia.Bangunan-bangunan tinggi dengan atap melengkung khas bangunan Benua Longhai, semuanya berdiri berdampingan dengan toko-toko mewah dan kedai-kedai yang menawarkan makanan eksotis.Patung-patung dan air mancur menghiasi alun-alun dan taman-taman yang tersebar di seluruh kota, menciptakan oase keindahan di tengah hiruk pikuk kehidupan kota."Ini jauh lebih modern dari kota-kota di Barat," komentar Rong Tian, matanya mengamati kereta-kereta tanpa kuda yang bergerak dengan tenaga qi, lampu-lampu jalan yang menyala dengan energi spiritual, dan berbagai perangkat modern lainnya yang menunjukkan kemajuan teknologi kultivasi di ibukota.Kereta mereka berhenti di depan sebuah penginapan bertingkat lima yang megah."Penginapan Awan Perak," ucap Paman Liu, menunjuk papan nama yang tergantung di atas pintu masuk. "Salah satu pe

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Aura Iblis Yang Memudar.

    Keheningan mencekam menyelimuti Hutan Pinus setelah zombie Liwei menghilang di balik kegelapan pepohonan.Aura menekan yang dipenuhi energi iblis perlahan memudar, digantikan oleh desiran angin lembut yang menggoyang dedaunan pinus.Bau anyir darah masih mengambang di udara, bercampur dengan aroma resin pinus yang tajam, menciptakan kontras yang mengganggu indra penciuman.Lin Xiaoyu dan Zhao Jingyi masih terduduk di tanah, tubuh mereka gemetar oleh campuran rasa takut, kelelahan, dan luka-luka yang mereka derita.Wajah keduanya pucat pasi, mata mereka masih melebar oleh keterkejutan atas pembantaian mengerikan yang baru saja mereka saksikan.Perlahan, kesadaran kembali ke mata mereka.Lin Xiaoyu yang pertama menoleh, pandangannya tertuju pada sosok Rong Tian yang masih berdiri tenang di sisi kereta kuda.Pemuda itu tampak tidak terganggu oleh kekacauan yang baru saja terjadi, seolah pemandangan mayat bergelimpangan dan darah yang membasahi tanah hutan adalah hal biasa baginya.Di dek

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Seruling Maut dan Mayat Hidup.

    Gerakan zombie Liwei tidak seperti gerakan manusia normal.Terlalu cepat, terlalu kaku, namun juga terlalu efisien. Ia bergerak seperti boneka yang dikendalikan oleh tali tak terlihat, setiap gerakan diperhitungkan untuk membunuh dengan cara paling efektif."Apa itu?!" teriak salah satu murid Sekte Mentari Ufuk Barat, wajahnya pucat pasi oleh ketakutan. "Itu bukan manusia!"Penatua Feng mengangkat pedangnya, wajahnya menunjukkan kewaspadaan tinggi."Jiangshi! Mayat hidup! Bagaimana mungkin ada jiangshi di wilayah Selatan?"Sebelum siapa pun sempat bereaksi lebih jauh, zombie Liwei telah mencapai barisan depan murid Sekte Mentari Ufuk Barat. Tangannya yang pucat dengan kuku-kuku panjang yang menghitam bergerak dalam pola mematikan, merobek daging dan memutuskan leher dengan efisiensi yang mengerikan.Jeritan kesakitan dan ketakutan memenuhi hutan saat zombie Liwei bergerak di antara para murid Sekte Mentari Ufuk Barat seperti angin kematian.Darah menyembur ke segala arah, membasahi ba

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Lagu Terakhir untuk Penatua Feng.

    Tanpa peringatan lebih lanjut, Penatua Feng melesat maju.Gerakannya begitu cepat hingga hampir tak terlihat oleh mata biasa, hanya meninggalkan jejak kabur dan hembusan angin kencang. Pedangnya yang panjang berkilat kemerahan, terarah langsung ke jantung Lin Xiaoyu.Lin Xiaoyu dan Zhao Jingyi bergerak secara bersamaan, pedang mereka membentuk formasi pertahanan yang mereka latih selama bertahun-tahun. Dentingan logam bergema di hutan saat pedang dan pedang bertemu, menciptakan percikan api yang berpendar sejenak sebelum padam."Teknik Pedang Bunga Hua San: Kelopak Berguguran!" seru Lin Xiaoyu, pedangnya bergerak dalam pola rumit yang menciptakan ilusi ribuan kelopak bunga yang berputar-putar."Teknik Pedang Naga Mengaum!" Zhao Jingyi melengkapi serangan saudara seperguruannya, pedangnya bergerak dalam gerakan vertikal yang kuat, menciptakan gelombang energi qi yang menyapu ke depan.Penatua Feng mendengus meremehkan.Tanpa mengucapkan nama jurus, ia mengayunkan pedangnya dalam geraka

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status