Share

Pulau Bai She.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-05-31 21:29:22

Pasir putih berderak lembut di bawah sepatu bot Rong Tian saat ia melangkah turun dari perahu kayu yang telah membawanya melintasi Laut Timur selama tiga hari tiga malam.

Angin laut yang kuat membawa aroma garam dan sesuatu yang lebih eksotis, itulah wangi bunga persik yang samar namun tak salah lagi.

Langit di atas pulau ini berwarna biru sempurna tanpa awan, seolah memiliki cuaca sendiri yang terpisah dari dunia luar.

Pulau Bai She terbentang di hadapannya, lebih indah dan lebih menakutkan dari yang ia bayangkan.

Pantai putih bersih melengkung membentuk teluk kecil, dikelilingi oleh tebing-tebing batu karang yang menjulang tinggi. Di balik pantai, hutan lebat dengan pepohonan tinggi menutupi sebagian besar pulau.

Yang paling mencolok adalah pohon-pohon persik raksasa yang tersebar di seluruh pulau, bunga-bunga merah mudanya berkilauan tertimpa cahaya matahari.

Lao Hai dan dua nelayan lainnya, Lao Chen dan Feng Wei, berdiri gugup di dekat perahu, wajah mereka menunjukkan ketegangan y
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Bayangan Perak yang Mematikan.

    Sosok berjubah perak melompat mundur, menghindari serangan cakar dengan gerakan anggun yang hampir tak terlihat mata.Jubah peraknya berkibar seperti air terjun di bawah sinar bulan, tidak menampakkan wajah atau tubuh pemakainya.Di tangannya tergenggam pedang tipis sepanjang satu zhang, berkilau dengan cahaya perak dingin yang sama sekali tidak memantulkan cahaya matahari."Kultivator iblis," suara dari balik jubah itu terdengar dingin dan tanpa emosi, seperti angin musim dingin yang membekukan tulang. "Beraninya kau menginjakkan kaki di tempat suci ini."Tanpa menunggu jawaban, sosok itu melesat maju dengan kecepatan luar biasa. Pedangnya menusuk ke depan, meninggalkan jejak cahaya perak di udara. Setiap tusukan mengandung kekuatan yang mampu menembus gunung, menciptakan suara memekakkan seperti kaca yang pecah.Rong Tian mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menghindari serangan.Tubuhnya bergerak dalam pola tak beraturan, memanfaatkan teknik Langkah Bayangan yang telah ia sempurn

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Cakar Setan Yang Menghancurkan.

    ‘Kekuatan macam apa ini?’ batin Rong Tian. Matanya tidak bisa lepas dari pertarungan di hadapannya. Bahkan kultivator Tahap Penyempurnaan Jiwa Muda sekalipun tidak akan mampu bertahan dalam pertarungan seperti ini.Matanya terus tertuju pada Cermin Sutra Ruang Waktu yang masih melayang di tengah arena, tampak tidak terpengaruh oleh kekacauan di sekitarnya.Cermin itu berputar perlahan, permukaannya berkilau dengan cahaya pelangi yang menenangkan, kontras dengan pertarungan ganas di sekitarnya.Rong Tian merasakan keinginan yang kuat untuk memiliki cermin itu. Dengan kekuatan cermin tersebut, ia bisa melakukan apa pun.Menyembuhkan luka dalamnya hanyalah awal.Ia bisa kembali ke masa lalu, mengubah takdir, bahkan mungkin mencegah kematian orang-orang yang ia sayangi. Atau melompat ke masa depan, mempelajari teknik kultivasi yang belum ditemukan, dan kembali sebagai kultivator terkuat di dunia.Namun keinginan itu segera diikuti oleh kesadaran pahit.Bagaimana mungkin ia, seorang kultiv

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Gelombang Es dan Api.

    Di jantung Pulau Bai She, lembah tersembunyi telah berubah menjadi arena pertarungan yang menakjubkan.Tanah yang tadinya dipenuhi pohon persik kini menjadi dataran kosong berbentuk lingkaran sempurna, dikelilingi oleh dinding energi transparan setinggi seratus zhang.Dinding itu berkilau dengan warna pelangi yang berubah-ubah, setiap lapisan energi bergerak seperti ombak laut yang menari di bawah sinar matahari.Formasi sihir kuno terukir di tanah, simbol-simbol rumit bercahaya keemasan, membentuk pola yang mengingatkan pada konstelasi bintang di langit malam.Arena ini bukan sekadar tempat pertarungan biasa. Ini adalah Formasi Pembatas Langit Bumi, sihir kuno yang diciptakan oleh para dewa untuk mengurung kekuatan yang terlalu besar agar tidak menghancurkan dunia fana.Setiap serangan yang menghantam dinding energi akan diserap dan dinetralkan, melindungi pulau dari kehancuran total akibat pertarungan dua makhluk setengah abadi.Di dalam arena, Ao Bing sang naga biru dan Feng Huang

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertemuan Dua Penguasa Langit.

    Ia mengaktifkan teknik Qinggong, tubuhnya melesat ringan melewati pepohonan dan bebatuan. Selama satu jam penuh ia bergerak cepat menuju sumber energi qi dan suara misterius itu.Akhirnya, ia tiba di tepi sebuah lembah tersembunyi di jantung pulau. Pemandangan di hadapannya membuat langkahnya terhenti mendadak, napasnya tertahan di tenggorokan.Di tengah lembah yang dikelilingi pohon persik raksasa, dua makhluk legendaris saling berhadapan dalam posisi siaga.Yang pertama adalah naga biru raksasa, tubuhnya sepanjang seratus zhang dengan sisik berkilau seperti safir yang ditimpa cahaya matahari.Tanduk emasnya melengkung anggun di atas kepala yang agung, mata peraknya berkilat tajam penuh kecerdasan. Kumis panjangnya bergerak lembut meski tidak ada angin, dan setiap gerakan tubuhnya yang panjang menciptakan gelombang energi qi yang terasa hingga ke tempat Rong Tian bersembunyi.Berhadapan dengan naga tersebut, berdiri dengan sayap terbentang lebar, adalah burung phoenix api yang tak ka

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pulau Bai She.

    Pasir putih berderak lembut di bawah sepatu bot Rong Tian saat ia melangkah turun dari perahu kayu yang telah membawanya melintasi Laut Timur selama tiga hari tiga malam.Angin laut yang kuat membawa aroma garam dan sesuatu yang lebih eksotis, itulah wangi bunga persik yang samar namun tak salah lagi.Langit di atas pulau ini berwarna biru sempurna tanpa awan, seolah memiliki cuaca sendiri yang terpisah dari dunia luar.Pulau Bai She terbentang di hadapannya, lebih indah dan lebih menakutkan dari yang ia bayangkan.Pantai putih bersih melengkung membentuk teluk kecil, dikelilingi oleh tebing-tebing batu karang yang menjulang tinggi. Di balik pantai, hutan lebat dengan pepohonan tinggi menutupi sebagian besar pulau.Yang paling mencolok adalah pohon-pohon persik raksasa yang tersebar di seluruh pulau, bunga-bunga merah mudanya berkilauan tertimpa cahaya matahari.Lao Hai dan dua nelayan lainnya, Lao Chen dan Feng Wei, berdiri gugup di dekat perahu, wajah mereka menunjukkan ketegangan y

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Bayangan Naga di Pulau Terlarang.

    Rong Tian mengangguk paham."Tentu. Aku menghargai kejujuranmu, Lao Hai."Malam semakin larut di Desa Nelayan Teratai Biru. Suara deburan ombak terdengar lebih jelas dalam keheningan, seperti bisikan rahasia dari kedalaman laut.Cahaya bulan menembus jendela kecil pondok, menciptakan bayangan yang menari lembut di lantai kayu.Rong Tian menatap sekantong koin emas yang tergeletak di atas meja, berkilau redup dalam cahaya temaram pelita minyak ikan. Lima ribu koin emas, jumlah yang bisa mengubah nasib seluruh desa nelayan kecil ini."Lao Hai," ucapnya dengan suara tenang, "setelah kupikir-pikir, kita membutuhkan kapal kecil dengan awak minimal dua nelayan lain selain dirimu. Kita akan berlayar ke Pulau Bai She segera setelah kondisiku membaik."Lao Hai menatap kantong emas itu dengan tatapan kompleks, campuran antara keinginan, ketakutan, dan keraguan. Tangannya yang kasar oleh kehidupan laut mengusap janggutnya yang mulai memutih, gestur yang menunjukkan ia sedang berpikir keras."Tua

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status