Beranda / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 160. REBUTAN TEMPAT

Share

Bab 160. REBUTAN TEMPAT

Penulis: MN Rohmadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-26 00:03:14

Bab 160. REBUTAN TEMPAT

“Eh nak Jaka, kenalkan ini pak Ir Hendra, arsitek yang akan membantu mengawasi pembangunan rumah nak Jaka,” kata lurah Bambang memperkenalkan pria yang terlihat berpendidikan disampingnya.

“Saya Jaka, tolong dibantu ya pak,” kata Jaka sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Ir Hendra.

“Baik mas, anda tenang saja, saya pasti akan memberikan hasil yang memuaskan anda. Saya juga tidak ingin mengecewakan kepercayaan pak Lurah,” kata Ir Hendra sambil menyambut uluran tangan Jaka Kelud.

Setelah itu mereka bertiga berbincang cukup serius membahas pembangunan rumah Jaka Kelud.

Ternyata Ir Hendra lebih lengkapnya Ir Hendra Putra cukup berpengalaman dalam proyek pembangunan rumah.

Bahkan dia memberi ide yang sangat bagus mengenai konstruksi dan dekorasi rumah yang akan dibangun.

Sementara itu Suminten yang melihat begitu banyak orang bekerja di rumahnya tampak bersemangat.

Bahkan banyak warga kampung y
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 240. KEMBALI KE HOTEL

    Bab 240. KEMBALI KE HOTEL Don King yang merupakan Boss mafia yang licik, sengaja mengatakan hal ini dengan maksud agar Jaka kelud bisa menghabisi para Boss mafia ini. Kelicikannya ini ibarat sekali tepuk dua lalat mati, atau lempar batu sembunyi tangan seperti peribahasa terkenal dari Indonesia. Don King yang masih di ruangan khusus, pura-pura tidak tertarik untuk ikut dengan mereka untuk mengejar Jaka Kelud. Padahal setelah beberapa saat dan memastikan para Boss itu keluar dari gedung tua tempat dilaksanakannya arena tarung bebas, Don King dan anak buahnya segera keluar dan mengikuti mereka dari kejauhan. Saking liciknya, Don King memerintahkan anak buahnya untuk mematikan lampu mobil ketika mengikuti mobil para Boss yang mengejar Jaka Kelud. Dan saat melihat mereka berhenti di kejauhan setelah menemukan Jaka Kelud, Don King juga segera menyuruh anak buahnya untuk berhenti dan mematikan mesin mobilnya. Dari tempatnya memarkirkan mobil, Don Ki

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 239. PEMBANTAIAN SADIS

    Bab 239. PEMBANTAIAN SADIS Sentuhan tangan dan kaki Jaka kelud bukan sekedar sentuhan kasih sayang kepada kekasihnya. Akan tetapi sentuhan itu adalah sentuhan kematian, yang siap mengirim siapapun yang diinginkan untuk diantar ke Malaikat Maut. Pemandangan ini lebih mengejutkan daripada satu orang mafia yang pertama kali terkena tendangan tanpa bayangan Jaka kelud. Para Boss yang melihat kehebatan Jaka Kelud tampak menelan ludahnya berulang kali tanpa sadar. Kini mereka baru tahu kalau Jaka Kelud memang seorang jagoan yang benar-benar hebat, bukan hanya mendapatkan keberuntungan bisa mengalahkan Boris di arena tarung bebas bawah tanah. Akan tetapi kesombongan dan keangkuhan para Boss, tentu saja masih menutupi hatinya. Mereka tentu saja tidak mau mengakui kekalahan di hadapan pria kecil dari Indonesia ini begitu saja. Seketika itu juga para Boss memberi kode kepada anak buahnya yang tersisa untuk menggunakan senjata api. Ceklek… ceklek…Puluhan senjata ap

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 238. DIKEPUNG

    Bab 238. DIKEPUNG Jaka Kelud menatap pria yang mengaku bernama James Crown dengan perasaan bingung. Belum juga kebingungan terobati, tiba-tiba saja datang lagi beberapa Boss besar mengerubutinya dan menawarinya untuk kerjasama. “Mohon maaf bapak-bapak semua, kenapa kalian ingin merekrut saya untuk bekerja sama dengan anda? Memangnya kerjasama apa yang anda tawarkan kepada saya?” Puluhan Boss yang datang mengelilinginya malah saling pandang satu sama yang lainnya, saat ditanyai oleh Jaka Kelud. Kemudian pria perlente yang pertama kali datang menemuinya berkata, “Ha ha ha ha… sepertinya kamu belum tahu siapa kami ini, perkenalkan kami ini adalah para Boss di kota New York ini. Tadi kami melihat kamu bertanding di arena tarung bebas saat mengalahkan Boris.” Pria perlente itu menghentikan perkataannya dan menatap Jaka Kelud untuk melihat ekspresinya. Akan tetapi Jaka Kelud sama sekali tidak berubah ekspresi wajahnya, dia sudah bisa menebaknya k

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 237. MENJADI REBUTAN

    Bab 237. MENJADI REBUTAN “Untuk apa menahannya, dia adalah pemuda bebas, jadi saya tidak memaksa dia untuk mengikuti pertarungan lagi.” Semua orang semakin merasa aneh dengan perkataan Don King, akan tetapi rasa penasarannya tidak mendapatkan jawaban. “Jadi pemuda itu sekarang bebas, tidak berada di pihak manapun?” tanya salah seorang Boss sambil menatap Don King yang sedang tertawa senang setelah memenangkan taruhan ini. “Iya bebas, dia memang pemuda bebas,” kata Don King dengan nada santai. “Jadi, jika kami bisa membujuknya untuk menjadi jagoan kami, kamu tidak akan marah?” “Ha ha ha ha… untuk apa marah, silahkan saja kalau kalian bisa membujuknya.” Perkataan Don King begitu santai, seakan dia tidak peduli dengan nyawa Jaka Kelud. Padahal yang sebenarnya adalah dia tidak peduli dengan nyawa orang-orang ini dan anak buahnya yang akan membuat masalah dengan Jaka Kelud. Dia yang sudah merasakan sendiri kekuatan dan kekejaman Jaka Kelud,

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 236. HADIAH TARUNG BEBAS

    Bab 236. HADIAH TARUNG BEBAS Suasana ring tinju bebas bawah tanah ini langsung riuh, para penonton merasa tidak puas dengan kekalahan Boris. Apalagi kekalahan Boris yang dijuluki sang Monster sangat aneh, karena dia dikalahkan pendatang baru yang bertubuh kecil dengan sangat mudah. Sementara itu Don King dan anak buahnya berteriak meluapkan kegembiraannya, karena orang yang menjadi bahan taruhannya memenangkan pertandingan ini. “Yes, ternyata saya memang benar-benar beruntung,” teriak Don King sambil berdiri dari tempat duduknya. Para Boss yang lainnya yang sedang merasa kesal dengan kekalahan Boris, langsung memandangi Don King dengan rasa kesal. “Don King, kamu menemukan jagoan itu dimana? Bagaimana dia bisa mengalahkan Boris dengan sangat mudah?” “Ha ha ha ha… itu rahasiaku, yang penting malam ini saya memenangkan taruhan, ha ha ha ha….!” Tentu saja Don King tidak akan mengatakan, dimana dia menemukan Jaka Kelud, karena jika dia mengataka

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 235. KEKALAHAN BORIS

    Bab 235. KEKALAHAN BORIS Perlahan pintu arena yang menyerupai sangkar burung di buka, Jaka Kelud dan Boris saling diperkenalkan oleh pembawa acara setelah itu pembawa acara keluar dari arena dan menguncinya dengan gembok dari luar. Dengan mengunci arena yang menyerupai sangkar burung ini, maka secara otomatis kedua pejuang tidak bisa melarikan diri dan keluar dari arena pertandingan sebelum salah satu dari mereka mati atau terluka parah. Setelah pembawa acara itu keluar dari arena pertandingan, dia segera mengumumkan kalau pertandingan di mulai. Kali ini sorak sorai para penonton kembali menggema, memberi semangat kepada Boris untuk segera menghabisi Jaka Kelud. Tidak ada satupun penonton yang menyemangati Jaka Kelud, bahkan kebanyakan berharap Jaka Kelud segera mati di hajar Boris, sehingga mereka bisa mengambil uang taruhan mereka. Sementara itu di dalam Ring, Boris sedang berdiri berhadapan dengan Jaka Kelud sambil tersenyum merendahkan. Bahka

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status