Beranda / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 246. DIHADANG PERAMPOK

Share

Bab 246. DIHADANG PERAMPOK

Penulis: MN Rohmadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 22:14:28

Bab 246. DIHADANG PERAMPOK

Yang membuat sopir taksi tidak percaya tentu saja adalah masalah ongkosnya.

“Tapi tuan, jika tuan menyewa taksi saya, maka ongkos sewanya tentunya tidak sedikit. Apakah tuan tidak keberatan dengan nominal argonya?”

“Tidak masalah, kalau perlu saya bayar di muka agar anda bisa tenang membawa saya keliling kota,” kata Jaka Kelud, setelah melihat ekspresi wajah sopir taksi yang merasa khawatir jika Jaka Kelud tidak bisa membayar ongkosnya.

Kemudian Jaka Kelud menyerahkan beberapa lembar uang seratus dollar sebagai uang muka membayar ongkos keliling kota.

Setelah menerima uang dari Jaka Kelud, barulah sopir taksi menjalankan taksi nya dengan perasaan tenang.

Di kursi belakang mata Jaka kelud memandangi gedung-gedung pencakar langit di kanan kiri jalan dan memandangi kendaraan yang berseliweran di jalanan.

Jaka Kelud tidak memperdulikan mau dibawa kemana dia oleh sang sopir taksi, hingga akhirnya mereka tiba di pinggiran kota Ne
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 249. DI TANGKAP PRAJURIT KERAJAAN

    Bab 249. DITANGKAP PRAJURIT KERAJAAN Sementara itu, penampilan kamu wanita tak berbeda dengan para prianya. Hanya saja para wanita memakai kain batik dengan corak warna-warni dengan kemben mengikat kain di bagian perutnya. Sementara di bagian dada hingga perut memakai kain hitam yang cukup tebal dan terlihat cukup mewah. Sementara di bagian pinggangnya ada dua selendang di kanan dan kiri, seperti dandanan seorang penari jawa. Ternyata pakaian para penari jawa, merupakan gambaran pakaian nenek moyang orang jawa yang seluruh tubuhnya dipenuhi dengan berbagai perhiasan emas. Sedangkan untuk menutupi bagian atas tubuhnya ada kebaya yang beraneka rupa motif dan terlihat sangat indah. Dalam benaknya, Jaka Kelud malah berpikir kalau saat ini dia berada di negeri kayangan, tempat para bidadari berada. Saat sedang asik memperhatikan atau menikmati suasana yang berbeda dengan dunianya, tiba-tiba saja dia dikagetkan oleh suara bentakan seseorang. Keha

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 248. ISTANA DI ATAS AWAN

    Bab 248. ISTANA DI ATAS AWAN Tiba-tiba saja sosok Jaka Kelud muncul begitu saja di atas lautan pasific, melayang di antara awan putih yang berarak. Karena pada dasarnya Jaka Kelud bisa terbang, maka dia dengan mudah melayang diatas awan putih yang berarak seperti kumpulan kapas tebal. Sosok Jaka Kelud seperti menyatu dengan luasnya awan putih yang berarak, seperti sepotong jarum di atas lautan jerami, sehingga sosok Jaka Kelud sama sekali tidak terlihat siapapun. “Hmm… dimana istana yang saya lihat kemarin? Apakah saat siang hari istana goib itu menghilang?” gumam Jaka Kelud sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah. Tapi memang istana yang dilihatnya dari pesawat saat malam hari, sama sekali tidak terlihat saat ini. Hal ini tentu saja membuat Jaka Kelud terheran-heran, kemudian tubuh Jaka Kelud melayang, terbang seperti burung di antara awan untuk mencari istana yang dilihatnya malam itu. Setelah terbang ke segala arah untuk mencari istana

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 247. BERTELEPORTASI

    Bab 247. BERTELEPORTASI Begal itu sepertinya sudah tidak sabar dengan sikap Jaka Kelud yang cuek saja menghadapi perintahnya. Saking tidak sabarnya, begal itu menghantamkan gagang pistolnya ke kepala Jaka Kelud, alih-alih menarik pelatuknya. Tentu saja Jaka senyumnya semakin lebar, karena sebelum gagang pistol itu mengenai kepalanya, tangan Jaka Kelud bergerak cepat menggenggam tangan si begal yang digunakan untuk memegang pistol. Krak…Terdengar suara jari jemari patah, ketika tangan Jaka Kelud menggenggam tangan si begal. Awalnya begal itu belum terlalu ngeh dengan jari jemari tangannya, akan tetapi ketika tangan Jaka Kelud semakin kencang menggenggam tangannya, seketika lolongan kesakitan terdengar dari mulutnya. “Aauowww….”Ketiga rekannya yang berdiri tidak jauh dari begal pertama, seketika tersadar dengan apa yang sedang terjadi dengan temannya. “Hoi, apa yang kamu lakukan? Lepaskan teman kami, atau kepalamu kami tembak!” Jaka Kelud

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 246. DIHADANG PERAMPOK

    Bab 246. DIHADANG PERAMPOK Yang membuat sopir taksi tidak percaya tentu saja adalah masalah ongkosnya. “Tapi tuan, jika tuan menyewa taksi saya, maka ongkos sewanya tentunya tidak sedikit. Apakah tuan tidak keberatan dengan nominal argonya?” “Tidak masalah, kalau perlu saya bayar di muka agar anda bisa tenang membawa saya keliling kota,” kata Jaka Kelud, setelah melihat ekspresi wajah sopir taksi yang merasa khawatir jika Jaka Kelud tidak bisa membayar ongkosnya. Kemudian Jaka Kelud menyerahkan beberapa lembar uang seratus dollar sebagai uang muka membayar ongkos keliling kota. Setelah menerima uang dari Jaka Kelud, barulah sopir taksi menjalankan taksi nya dengan perasaan tenang. Di kursi belakang mata Jaka kelud memandangi gedung-gedung pencakar langit di kanan kiri jalan dan memandangi kendaraan yang berseliweran di jalanan. Jaka Kelud tidak memperdulikan mau dibawa kemana dia oleh sang sopir taksi, hingga akhirnya mereka tiba di pinggiran kota Ne

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 245. PULANG

    Bab 245. PULANG “He he he he… saya belum pernah datang ke kota ini sebelumnya. Saya sedang sibuk kuliah, jadi tidak ada waktu mengunjungi kota-kota lain di luar Indonesia,” kata Jaka Kelud sambil tertawa kecil. “Jadi hari ini tuan baru datang ke kota New York setelah kami mengundang anda?” “Betul sekali, kalau anda tidak mengundang saya, maka saya tidak mungkin datang ke kota New York ini.” “Jadi… bagaimana anda bisa kenal dengan Boss Don King?” kata CEO George dengan tatapan penuh selidik kearah Jaka Kelud. “Oh itu? Hanya kebetulan saja,” jawab Jaka kelud ringan. Tentu saja Jaka Kelud tidak akan menceritakan keributan yang telah dia lakukan, karena kalau sampai dia mengatakannya, maka semua orang akan lebih curiga lagi kepadanya. “Apakah tuan Jaka Kelud bisa bercerita sedikit kepada kita?” Semua orang seketika memandang Jaka Kelud dengan tatapan serius, tentu saja mereka penasaran, jawaban apa yang akan dikatakan Jaka kelud untuk menjawab pertan

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 244. MENGEJUTKAN SEMUA ORANG

    Bab 244. MENGEJUTKAN SEMUA ORANG Akhirnya rapat pemegang saham ini selesai juga, dan setelah CEO George Newmont menutup rapat ini, salah satu dari ketiga orang ini segera mengangkat tangannya sebagai tanda kalau dia ingin berbicara. “Ya, ada apa tuan Yosep?” kata CEO George begitu melihat Yosep mengangkat tangannya. Orang yang dipanggil dengan nama tuan Yosep segera tersenyum dan mulai berkata,”Saya sebenarnya ada sedikit pertanyaan kepada tuan Jaka Kelud.” Usia pria ini sekitar empat puluh lima tahun, dengan penampilan rapi dan terlihat sebagai seorang pebisnis profesional. “Oh, anda ingin berbicara dengan tuan Jaka? Silahkan, agar kita bisa lebih dekat dan saling mengenal satu dengan yang lainnya,” kata CEO George sambil tersenyum, ketika tahu tujuan pertanyaan Yosep ditujukan kepada Jaka Kelud. Pemegang saham yang lainnya juga mengurungkan niatnya untuk keluar dari ruang rapat, setelah tahu kalau salah satu dari mereka ingin mewawancarai Jaka Kelud.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status