Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 36. PERMINTAAN MAAF

Share

Bab 36. PERMINTAAN MAAF

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2025-02-01 20:09:59

Bab 36. PERMINTAAN MAAF

Bisik-bisik teman Jaka terdengar bagaikan suara lebah di ruangan ini, sementara Jaka yang sedang menjadi bahan pergunjingan sama sekali tidak peduli.

Sepertinya Jaka belum menyadari kalau dia sekarang sudah menjadi orang kaya dan tidak terlalu membutuhkan uang sebanyak dua puluh lima juta itu.

Akan tetapi mental miskin yang selama ini dialaminya, membuat otak Jaka seakan terhipnotis dan langsung tertarik begitu saja, ketika ada sebuah pengumuman untuk mendapatkan hadiah uang sebanyak dua puluh lima juta.

Jaka sama sekali tidak menyadari kalau dia belum pernah sekalipun mengikuti pelatihan Silat ataupun beladiri lainnya.

Dosen Saras tersenyum ketika mendengar pertanyaan Jaka, dia segera menganggukkan kepalanya kemudian berkata,“Tentu saja, siapa saja boleh mendaftarkan diri mengikuti pertandingan persahabatan itu. Jaka kamu mau ikut mendaftar? Kalau kamu mau ikut pertandingan itu, ibu bisa mendaftarkannya.”

“Terimakasih bu,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 233. LEGENDA JAGOAN TARUNG BAWAH TANAH

    Bab 233. LEGENDA JAGOAN TARUNG BAWAH TANAH Beberapa pengawal segera menyambut kedatangan Don King setelah memberi hormat, mereka mengantar Don King dan Jaka Kelud ke sebuah ruangan khusus. Para Boss besar yang ada di ruangan khusus segera berdiri menyambut kedatangan Don King, sang Boss Mafia dunia bawah tanah kota New York. “Boss besar selamat datang di arena bawah tanah. Sepertinya Boss Don King sedang dalam kondisi yang sangat bagus, apakah ada kabar baik?” Seorang Boss segera menyapa Don King dan memujinya, dia adalah Lord Junkin seorang pengusaha yang mempunyai hubungan dekat dengannya. Bagi seorang pengusaha besar, mempunyai hubungan dekat dengan Raja dunia bawah tanah, tentunya sebuah jalan terbaik untuk memuluskan setiap bisnis yang mereka lakukan. “Ha ha ha ha… mata kamu benar-benar jeli, kamu tahu saja kalau saya sedang senang. Perkenalkan ini Jaka Kelud, jagoan baruku di arena ini.” Don King segera memperkenalkan Jaka Kelud kepada Lor

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 232. ARENA BAWAH TANAH

    Bab 232. ARENA BAWAH TANAH Mendengar tawaran dari Don King sepertinya Jaka Kelud sedikit tertarik. “Tapi mohon maaf, saya besok ada urusan, mungkin hanya tiga hari saja saya tinggal di kota New York,” kata Jaka Kelud dengan jujur. Karena dia berpikir, jika dia menerima tawaran Don King untuk mengikuti tarung bebas dunia bawah, maka dia tidak bisa terus-terusan mengikuti acara itu. Don King tampak terdiam begitu mendengar perkataan Jaka Kelud. Akan tetapi otak bisnis dan otak liciknya sepertinya sudah menjadi ciri khasnya. “Baiklah, sepertinya tidak masalah jika kamu tidak bisa tinggal lama di kota ini. Tapi, apakah anda bersedia mengikuti pertandingan tarung bebas untuk malam ini saja?” “Hanya malam ini ya? Baiklah kalau hanya untuk malam ini saja, saya akan ikut.” “Ha ha ha ha… bagus, bagus, bagus, sudah saya duga, kamu pasti akan tertarik dengan tawaran saya. Ayo ikut saya ke tempat itu, agar keahlian anda dalam bela diri bisa di salurka

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 231. TAWARAN DARI DON KING

    Bab 231. TAWARAN DARI DON KING “Apa…?” “Apa yang terjadi…?” “Apakah saya tidak salah lihat?” “Ajaib, benar-benar ajaib.” “Siapakah anak muda ini?” Semua orang berteriak hampir secara bersamaan sambil menatap kearah Jaka Kelud dengan tatapan aneh. Demikian juga dengan Don King dan kedua pengawal yang menembak Jaka Kelud, mereka menatap sosok Jaka Kelud dengan tatapan tidak percaya. Bahkan saking tidak percayanya dengan apa yang dilihatnya, mereka sampai memegang moncong senjata apinya yang masih terasa panas, sebagai bukti kalau mereka baru saja menembakkan peluru dari senjata api di tangannya. Semua orang tidak tahu kalau semua peluru itu sudah ditangkap Jaka Kelud dan sekarang berada di genggaman tangannya. Saking cepatnya gerakan tangan Jaka kelud, sehingga tidak ada orang yang bisa melihatnya. Kecepatan tangan Jaka Kelud sama cepatnya atau lebih cepat dari lesatan peluru yang keluar dari larasnya. Yang tersadar da

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 230. AMARAH DON KING

    Bab 230. AMARAH DON KING Tap… Kepalan tangan si hitam yang sebesar bola takraw, ditangkap dengan begitu mudahnya oleh tangan Jaka Kelud yang dua kali lebih kecil dari tangan si hitam. Krak… “Argh… sialan… keparat….!” Begitu kepalan tinju si hitam berhasil ditangkap, Jaka Kelud langsung meremasnya, seketika terdengar suara tulang hancur, ketika cengkraman Jaka Kelud berhasil menghancurkan tinju si hitam laksana menghancurkan kerupuk di tangannya. Suara tulang hancur dan teriakan si hitam langsung mengejutkan Don King dan anak buahnya. Sambil berloncat-loncatan menahan rasa sakit di tangannya, sihitam tiada henti-hentinya berteriak tak jelas untuk menghilangkan rasa sakit itu. Keterkejutan semua orang tidak berlangsung lama, setelah mendengar teriakan Don King yang memerintahkan semua anak buahnya untuk meringkus Jaka Kelud. “Semuanya, kenapa kalian diam saja? Tangkap atau habisi orang itu!” Begitu mendengar perintah Don King, semua a

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 229. BERHADAPAN DENGAN DON KING

    Bab 229. BERHADAPAN DENGAN DON KING Seorang pria dengan kalung emas besar menggantung di lehernya, dan sebatang cerutu menghiasi bibirnya keluar dari dalam mobil Limosin yang memimpin lima mobil van besar menghadang langkah Jaka Kelud. Kemudian puluhan pria kekar dengan pakaian rapi juga ikut keluar dari lima mobil van yang mengiringi Limosin itu. Sekarang puluhan pria kekar dengan pakaian rapi, seketika mengepung Jaka kelud. Pada saat itu juga Aston, si preman tinggi pemimpin para preman yang baru saja di beri pelajaran oleh Jaka Kelud berlari mendekat kearah pria dengan kalung emas besar dan cerutu di mulutnya. “Tuan Don King… untung anda segera datang. Lihatlah pria ini, dia sudah menghajar semua anak buahku,” kata Aston sambil menundukkan wajahnya di depan pria itu dengan ekspresi ketakutan. Plak….Bukannya menjawab sapaan dari Aston, sebuah tamparan malah mengenai wajahnya. “Dasar orang lemah, apa saja yang kamu lakukan selama ini? Hanya me

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 228. DIHADANG BALA BANTUAN GENG KALAJENGKING MERAH

    Bab 228. DIHADANG BALA BANTUAN GENG KALAJENGKING MERAH Senjata para preman langsung berseliweran menuju Jaka Kelud, akan tetapi Jaka Kelud terlihat tetap tenang. Ekspresi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan kepanikan sedikitpun, dimata Jaka Kelud gerakan para preman itu seperti gerakan slow motion. Kemudian tubuh Jaka Kelud berubah menjadi bayangan, bergerak sangat cepat menyambut serangan para preman itu. Bugh bagh bugh bagh bugh… Suara pukulan serta tendangan yang silih berganti terdengar seperti suara musik gamelan, saat tinju dan tendangan Jaka Kelud mengenai tubuh para preman. Hanya dalam hitungan detik puluhan preman itu sudah terbang sejauh sepuluh sampai dua puluh meter, kemudian jatuh begitu saja menghantam jalanan beraspal dengan keras. Dari mulut mereka mengalir darah segar, kemudian kesadaran mereka menghilang begitu saja dan tidur dengan nyenyak di jalanan yang sepi ini. Sekarang yang tersisa dari puluhan preman itu, han

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status