Share

Bab 230. Serangan Misterius.

Gadis itu menepis tangan Raden Prana Kusuma dengan kesal. Sampai kapan pun dirinya tidak akan bisa bersaing dengan sang putri. Kalau tiba-tiba Raden Prana Kusuma mencampakkan dirinya dan lebih memilih putri itu, Sekar Pandan tidak bisa berbuat apa-apa.

Dengan lembut, diraihnya telapak tangan Sekar Pandan. Gadis itu menarik tangannya. Hatinya masih kesal. Namun, cekalan Senopati Prana Kusuma lebih kuat.

"Aku tidak menyalahkan dirimu. Itu salah satu tidak enaknya menjadi aku yang tinggal di kota raja, apalagi menjadi keluarga bangsawan. Kami boleh mempunyai banyak wanita, jika mau. Gadis-gadis di dalam dan di luar kota raja cantik-cantik. Kami tinggal milih. Sekali lagi tidak semua laki-laki seperti itu."

Sekar Pandan melirik Raden Prana Kusuma yang terus berbicara sambil menggenggam tangannya. Dia memang selalu percaya dengan pemuda ini, tetapi tidak dengan Putri Dewi Gayatri.

Keduanya menghabiskan malam berdua sambil mengobrol di bawah sinar bulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status