Share

Bab 22

Evan membawakan oleh-oleh makanan untuk Aisha dan juga buah-buahan untuk Adhitia. “Evan tidak tahu apa papa boleh memakannya atau tidak, tapi sepertinya dokter tidak akan melarang papa memakan buah jeruk,” kekeh hangatnya di hadapan mertuanya yang terbaring. Ini bukanlah perhatian Evan pada sang mertua, melainkan pormalitas di hadapan dokter pribadi yang merawat Adhitia. Seorang Evan yang dikenal kalangan pebisnis sebagai orang kepercayaan mertuanya sendiri harus bisa menjaga namanya dengan akting sempurna.

Aisha segera memerotes perhatian palsu Evan karena tidak ada yang lebih mengetahui Evan selain istrinya, “Jangan memberi sembarangan makanan pada papa. Papa hanya diperbolehkan memakan menu dari rumah sakit!”

Evan menoleh kecil pada Aisha yang tidak pernah menyukainya, dia selalu bisa membacanya, tetapi hal itu bukan masalah toh Aisha adalah asisten pribadi sekalian pemuas nafsunya. “Aku minta maaf.” Pria ini tidak banyak bicara bahkan dia memberikan sahutan bijak.

Aisha selalu tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status