Share

Bab 21

Hari ini produksi berlian meningkat, maka Evan harus mengunjungi pabrik serta pertambangan berlian milik Adhitia yang sudah jatuh ke tangannya. Selembar kertas laporan membuatnya tersenyum puas. “Seharusnya kalian melihat ini karena semenjak perusahaan jatuh ke tanganku, perkembangannya sangat pesat. Berbeda dengan cara kerja kalian yang lamaban.” Senyuman puas dipasang untuk memuji prestasinya sekalian mengejek Adhitia dan Ansel.

Pun, saat ini Dewa-ayahnya Evan masuk dalam daftar pertemuan kolega. Dewa dan Adhitia sudah menjadi rekan bisnis sejak lama, bahkan alasan persahabatan inilah yang membuat keduanya menikahkan keturunan mereka. Namun, Dewa yang semula adalah teman baik Adhitia sudah berubah serakah, tidak berbeda dengan Evan, dia menjadi pisau bermata dua yang juga mematikan setelah putranya.

“Nak,” sapa Dewa saat memasuki ruangan rapat yang sudah berisi Evan.

“Selamat datang, Pa,” sambutan hangat Evan bersama senyuman mengembang.

Pukul sepuluh tiba, Ansel meninggalkan ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status