Beranda / Urban / Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu / Bab 2: Berhutang di Lintah Darat

Share

Bab 2: Berhutang di Lintah Darat

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-04 20:22:01

“Hmm… kalau kelak ketemu lagi, dan dia ajak duel, ya sudah aku ladeni,” pikir Brandi tanpa rasa takut sedikitpun.

Diam-diam dia geregetan dengan gaya Aldot yang dianggapnya sok jagoan. Apalagi melihat gaya kecentilan si cewek itu, gemas bukan main pemuda ini.

Turun dari stasiun peron di kawasan Pasar Turi, Brandi langsung naik taksi ke Bandara Juanda dan terbang ke Banjarbaru.

Brandi sampai di rumahnya, berjarak 5 jam perjalanan dari bandara. Tak ada yang berubah dari rumah ibunya juga desanya ini meski telah 2 tahun lamanya dia tinggalkan karena menempuh pendidikan di Akademi Militer di Magelang.

“Ibu ke mana yaa, rumah kok sepi,” batin Brandi sambil duduk di teras dan letakan tas ranselnya.

Tiba-tiba sebuah motor masuk ke halamannya. Wajah Brandi langsung semringah.

“Halo calon perwira penerbang, tepat dugaanku kamu hari ini datang!” kata seorang pria seumuran dengannya, sambil mencopot helmnya.

“Panjul, panjang umur kamu! Tumben muncul ke sini” Brandi langsung sambut dan peluk sahabat dekatnya semasa SMU ini.

“Waahh…ganteng sekali kamu bro dengan baju calon perwira ini, sayangnya kamu tak jodoh dengan Audrey, dia sudah menikah dengan tunangannya 1,5 tahun yang lalu,” sahut Panjul tanpa tanpa basa-basi.

Ucapan Panjul yang ceplas ceplos sukses bikin kaget sekaligus syok Brandi. Lama tak mendengar kabar gadis yang dia cintai, rupaya wanita itu sudah jadi istri orang.

Kaget Panjul melihat sahabatnya begitu terpukul, Panjul pun menyesal, “M-maaf bro…!” Panjul menepuk bahu kokoh Brandi, penyesalan menyeruak hatinya.

“Tak apa Jul,” Brandi hela nafas panjang.

Tiba-tiba datang 2 orang dengan tampang tak bersabahat. Brandi dan Panjul menatap kedua tamu ini, Panjul langsung berlindung di belakang Brandi.

“Hei prajurit, mana ibumu?! Ini sudah yang kelima kalinya kami datang. Kalau dia tak bayar hutang berikut bunganya, kalian angkat kaki dari rumah ini!” bentak salah seorang itu.

“Maaf, kapan ibuku berhutang? Setahuku, kami tak punya hutang?” Brandi yang kaget kini berdiri sambil menatap keduanya.

“Kamu kira saat masuk Akmil dulu itu gratis?” cemooh salah satu pria penagih hutang. “Ibumu berhutang 20 juta pada bos kami dan baru 2 juta dia cicil selama 2 tahun ini. Masih 33 juta lagi sisanya, ayo bayar!”

“Apa?” Terperanjatlah Brandi. Dia baru sadar kalau ibunya nekat berhutang pada lintah darat. “Beri saya waktu, besok saya akan datang ke rumah bos kalian,” janji Brandi. Malas berdebat kusir, kalau dia ladeni terus, yang ada malah bakal saling adu mulut dan berakhir adu otot.

Salah seorang dari mereka mendengus, meremehkan Brandi. “Hmm…melihat tongkrongan kamu, kami akan kasih keringanan. Besok jam 9, datanglah ke rumah bos kami, jangan bohong!” cetus orang itu dengan wajah mengancam.

Mereka sama sekali tak keder dengan seragam Brandi. Usai menyebutkan alamat rumah bosnya, mereka pun pergi dengan motor yang tadi terparkir di depan rumah.

“Aku pulang dulu Brandi, a-anu…mau bantu bapak di sawah,” lalu Panjul pun permisi, sahabatnya ini terbang nyalinya melihat dua penagih hutang bertampang sangar itu.

Sepeninggal dua orang tadi dan Panjul, Brandi termenung di teras rumahnya. Kepulangannya ke kampung ini justru disambut dua kabar yang buruk; mantan kekasihnya yang telah menikah, juga hutang ibunya.

Malam harinya ketika ibunya telah berada di rumah, Brandi langsung menegaskan perihal hutang pada sang ibu.

Ela, ibu Brandi hanya menghela nafas. “Maafkan Ibu, Nak.” Ela mengakui. “Saat kamu berangkat masuk Akmil di Magelang, Ibu didatangi seseorang berbaju loreng. Dia mengaku dari Angkatan Darat.” Takut-takut, Ela menatap ke arah sang putra. “Katanya, dia pernah bantu kamu biar lulus di Angkatan Udara. Lalu, dia minta uang jasa 20 juta. Katanya, kelulusanmu bisa dianulir kalau ibu tak diberi uang. Jadi, Ibu terpaksa ngutang ke bos Syamsudin.”

“Siapa nama tentara itu bu..?” tanya Brandi menahan kekagetan di hatinya.

“Namanya Andi, pangkatnya kalau ndak salah Serka!” sahut Ela, yang masih ingat sekali dengan tampang orang itu.

Brandi pun terdiam, hatinya panas bukan main karena ada orang yang berani ‘menipu’ ibunya hingga menyebabkan ibunya terlilit hutang. Dan yang parahnya lagi, berbeda kesatuan. Hingga harus berhutang ke rentenir dan kini rumah mereka terancam di ambil.

Dia tak menyalahkan ibunya, apalagi wajah ibunya kini makin menua saja. Kerja keras di kebun dan sawah penyebabnya.

Sedih hati Brandi, ibunya yang asli Sunda dulu cantik dan bunga desa di kampung ini, kini kondisinya berubah 180 derajat karena kemiskinan. Andai dia punya uang banyak, sudah pasti ibunya bisa lebih baik merawat diri, tak perlu bekerja keras hingga terpapar matahari.

“Padahal aku lulus murni, Bu.” Brandi mendesah, dia justru kasihan pada ibunya yang ditipu.

Kemarahan Brandi bercokol di hati. “Akan kucari orang yang bernama Serka Andi itu, berani sekali menipu ibuku!” batin Brandi menahan emosi.

**

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 836: Tunaikan Janji

    5 tahun kemudian…Mikha duduk sambil menahan mangkel, di depannya dua saudaranya Elisa dan Borsan mengiba padanya.Kedua saudaranya datang untuk minta tolong, agar sudi membantu mereka, uang 16 miliaran lebih yang dulu mereka miliki habis di foya-foyakan.Bahkan keduanya kini jatuh miskin dan di kejar-kejar debt collektor pinjaman online alias pinjol.“Adikku tolonglah, kali ini saja, setelah ini kami janji tak akan ganggu kamu lagi,” Borsan membujuk adik bungsunya ini.“Iya Mikha…aku juga janji tak akan ganggu kamu lagi, aku hanya minta 500 juta sama dengan Borsan,” kata Elisa menyambung kalimat Borsan. “Enaknya…di kira 500 juta itu sama dengan uang 50 ribu apa, dulu saja uang yang 2X kali aku pinjamin masing-masing 350 juta jadi totalnya 700 juta belum kalian balikin, eh sekarang malah minta lagi 500 juta, mending kalian pergi, urusan kalian dengan pinjol aku tak mau tahu,” dengus Mikha tak senang.Tiba-tiba wajah masam Mikha berubah ceria, saat melihat seorang pemuda tampan keluar

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 835: Akhirnya…!!

    “Minum paduka,” Lya membantu Balang bangkit dan minum ramuan obat yang berbau harum tapi rasanya lumayan pahit dan sepat.Setelah minum, ajaibnya tubuhnya yang tadi masih berasa nyiut-nyiut, kini pelan tapi pasti mulai hilang rasa sakitnya.Saat Lya akan pergi Balang menahan tangannya. “Kunci kamar…!” bisik Balang. Lya tentu saja tak membantah dan mengunci kamar ini, walaupun pikirannya rada aneh.Lebih heran lagi saat Balang kembali memintanya duduk di dekatnya. Tapi Lya tetap mandah dan senyum saja.“Kamu…cantik sekali, apakah kamu…ee…pernah bersuami Lya?” bisik Balang dengan suara agak gemetaran.Lya tertawa sambil menutup mulutnya. “Dekat dengan pria saja tak pernah, apalagi punya suami, usiaku juga baru 17 tahun,” sahut Lya hingga Balang makin berdebar jantungnya.“Aku mau laksanakan janjiku dulu…maukah kamu membantu?” bisik Balang. Lya sesaat diam, lalu mengangguk.Pelan-pelan Lya mulai lepas pakaiannya, mata Balang terbelalak melihat gaya Lya yang sungguh memikat ini, apalagi sa

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 834: Akhir Riwayat Raja Awin

    Dan tak lama ratusan bahkan hampr 1.000 an pasukan kurung halaman Istana Kerajaan Saranjana Hulu ini.Tak ada satu pun pengawal ataupun pasukan yang berani mati ikut campur pertarungan tingkat tinggi ini.Sebab dari jarak 20 meteran saja, kalau tak punya ilmu kanuragan yang hebat, pasti akan terlempar dan tubuhnya akan membeku lalu tewas seketika.“Bedebaaahhh…pemuda ini benar-benar sakti,” dengus Raja Awin, yang mulai ngosan-ngosan.Sebab Balang yang cerdik sengaja bikin Raja Awin terus keluarkan kesaktiannya dan ini membuatnya makin terkuras tenaga dalamnya.Di tambah lagi selama ini Raja Awin asyik hidup enak dan berpesta dengan puluhan selir-selirnya, sehingga tenaganya kini benar-benar mulai rontok.Balang sendiri pun sebenarnya juga sudah keteteran, sehebat-hebatnya dirinya, tapi di serang habis-habisan, membuat Balang pun mulai keteteran juga.Balang diam-diam menggores lengannya, lalu tanpa terlihat Raja Awin, secepat kilat pedangnya di olesi darahnya sendiri.Saat itulah datan

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 833: Bertarung Lawan Raja Sakti

    “Baiklah…sekarang antar aku di mana Raja Awin berada,” ceplos Balang, hingga Putri Intan melongo.“A-apa maksudmu…kita harus menemui Raja Awin…apakah kamu gila, dia di lindungi ratusan pengawal hebat dan sakti, belum lagi pasukan kerajaan yang jadi kaki tangannya?” sahut Putri Intan melongo.“Pasukan sudah tak pro dengannya lagi, kita justru ingin hindari pertumpahan darah antar sesama. Satu-satunya jalan adalah aku harus bunuh Raja Awin. Maka kerajaan ini akan terhindar dari perang saudara dan kehancuran,” cetus Balang lagi.Putri Intan tak bisa mengelak lagi, saat tangannya di gandeng Balang keluar dari kamar ini.Tapi Balang dan Putri Intan tak perlu jauh-jauh pergi, begitu berada di sebuah ruangan luas, tempat ini sudah di kurung 200 an pengawal dengan pedang terhunus dan mengurung keduanya.Di depan mereka terlihat seorang pria tinggi besar dengan kumis melintang dan menatap wajah Balang dengan tatapan bengis dan kejam.Pakaiannya terlihat mewah dan mahkotanya pun terlihat di atas

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 832: Putri Intan Buka Rahasia

    “To-long…jangan sakiti aku, aku hanya perempuan lemah,” kata Putri Intan dengan suara memelas. Anehnya, Balang bukannya iba, tapi senyum dingi hiasi bibirnya.“Hmm…hebat sekali kamu ini bersandiwara, padahal kamulah yang membuat Raja Dongkoh tewas,” sahut Balang dingin.Tiba-tiba Putri Intan terdiam, wajahnya yang tadi pucat malah berubah memerah. Tiba-tiba....Singg…!Secara tak terduga di tangannya sudah ada pedang panjang yang sangat tajam dan dengan sangat cepat menusukan ke arah leher Balang.Trannnnng…!Dengan sangat cepat Balang menangkis pedang ini. Balang sampai termundur satu langkah, sebaliknya wanita ini sampai salto hingga 2X sebelum berdiri terpentang dan menatap sinis wajah Balang.Saking kuatnya pertemuan kedua pedang pusaka ini. Tanda Putri Intan memiliki tenaga dalam yang hebat.“Hebat juga nyali kamu, siapakah kamu sebenarnya!” bentaknya sambil menatap tajam wajah Balang.“Aku…Pangeran Balang, adik kandung Ratu Diniura,” sahut Balang kalem.“Bagus…mampuslah kamu seka

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 831: Menyusup ke Istana

    Melihat amukan Balang ini Kaliwang pun tak ragu ikut bergerak, tiba-tiba pasukan pegawal makin banyak saja berdatangan, hampir 100 an orang.Keributan ini tentu saja membuat semua pengawal ring 2 da 3 juga berdatangan dan kaget bukan kepalang melihat banyaknya korban tewas oleh amukan Balang.“Hmm…kalau aku terus mengamuk, Kaliwang yang akan jadi korban,” batin Balang, yang sebenarnya ini bukan dirinya, tapi Dato Hasim Zailani alias Dean Tanaka, seorang jagoan samurai yang sangat lihat dan di juluki Satria Samurai.Dato Hasim Zailani memang berpembawan dingin, kalem dan tak kenal ampun kalau sudah mengamuk. Persis seperti kakek buyutnya, Brandon Hasim Zailani.“Kaliwang, kau ikuti aku,” teriak Balang dan Kaliwang tanpa di suruh dua kali langsung mengiyakan ajakan Balang. Balang tiba-tiba melompat tinggi dan sekali melayangkan totokan melalui ujung pedang, Ki Batus langsung lunglai.Inilah hebatnya ilmu kanuragan generasi ke 7 yang memilih tinggal di alam masalalu ini dan kini merasuk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status