Share

Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu
Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu
Author: mrd_bb

Bab 1: Siswa Militer

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2024-09-04 19:35:11

“Heii kamu yang berwajah bulat, ke sini,” bentak seorang tentara berpangkat Kapten dengan wajah bengis.

“Siappp, Ndan!” sahut si pemuda ini cepat dan berlari kencang ke depan.

Begitu berada di depannya, si Kapten ini sampai mendongak menatap wajahnya. Tinggi pemuda ini hampir 182 centimeteran, sedang si kapten ini hanya sebahunya.

Dia lalu memutari tubuh pria kurus berbadan kokoh ini, sambil lihat-lihat apakah ada tato atau cacat di badannya.

“Hmm…kamu aslinya mana, Indonesia atau apa sih..?” bentaknya lagi masih dengan suara menggelegar.

“Asli Indonesia Ndan, ibu dan almarhum bapak asli Kalimantan!” sahutnya cepat, pandangannya tetap tajam ke depan.

Sang Kapten hanya mengangguk-anggukkan kepala. “Tadi kamu telat 5 detik, sekarang kamu putari lapangan ini 10X, cepat laksanakan!” lagi-lagi tanpa ampun keluarkan perintah tegas.

Bak anjing dipukul di pantat, pemuda ini lalu bergerak cepat dan kelilingi lapangan yang luasnya mirip lapangan bola ini hingga 10X.

Serdadu berpangkat Kapten Udara yang juga instruktur pelatih calon prajurit perwira di Angkatan Udara ini lalu berikan arahan ini dan itu pada 100 siswa Akademi Militer ini.

Pemuda ini bernama Brandi Alfonso dan 99 orang lainnya merupakan calon perwira Angkatan Udara.

Dari ribuan pelamar, Brandi dan rekan lainnya mampu melewati semuanya dengan baik, hingga kini mereka selangkah lagi menuju cita-citanya. Terlebih Brandi, pria yatim miskin yang begitu bangga sebab diapun lulus tanpa nepotisme!

5 jam dijemur di bawah Terik matahari yang hampir menyentuh 34 derajat, Brandi dan seluruh siswa diperkenankan beristirahat.

“Ingat, kunci kalian lulus di sini adalah disiplin, satu detik pun kalian telat, aku tetap hukum kalian, pahammmm!” teriak sang kapten lagi nyaring, yang disahut ‘siap’ semua calon perwira penerbang ini.

Nyaris 2 tahun sudah, gojlokan itu diterima seluruh siswa. Tubuh Brandi yang kurus, kini berubah jadi lebih berotot karena tempaan latihan fisik yang ketat.

Kebetulan, hari ini adalah libur semester. Brandi yang telah rindu dengan ibunya berniat pulang kampung.

Perjalanan dari Magelang ke Surabaya naik kereta api menghabiskan hampir 7 jam. Di stasiun Surabaya, Brandi yang mengenakan baju seragamnya mengernyit ketika mendengar riuh-riuh di peron stasiun.

Tertarik, dia pun mendekat dan terlihat seorang wanita cantik yang bersama calon perwira tampan yang baru keluar dari gerbong VVIP.

“Ihh kenapa ini senggol-senggol, mau nyopet apa mau kurang ajar?”

Wanita tersebut marah-marah pada seorang bapak-bapak dari gerbong ekonomi, yang dikatakannya bersikap kurang ajar padanya.

“Maaf neng, bapak terdorong dari belakang oleh penumpang lain. Bukan mau kurang ajar, apalagi mau nyopet!” Si bapak itu kaget dan langsung membela diri.

Si cantik ini lalu dengan manjanya yang si buat-buat lapor ke calon perwira tampan yang sedari tadi sibuk menelepon.

Mendengar aduan dari sang wanita, terlihat aura kemarahan dari sang calon perwira. Tangan pria itu terlihat akan menghajar si bapak. Tepat saat itu, jiwa kesatria Brandi pun bangkit.

“Bung tahan,” tegur Brandi yang sejak tadi melihat kelakuan si wanita itu.

Dua pemuda yang sama-sama calon perwira dan berbaju seragam kesatuan masing-masing ini saling bertatapan tajam, tinggi keduanya hampir sama.

Kulit mereka pun sama terang, seolah-olah keduanya ini turunan blasteran saja.

Wajah mereka pun sama-sama terlihat dingin. Penumpang lain pun sampai terpana, melihat kedua orang yang kini saling berdiri berhadapan.

Puluhan penumpang yang baru turun dari kereta ini pun banyak yang penasaran dan ikut nonton.

“Jangan mentang-mentang calon perwira, kamu bisa seenak hati ikut campur urusan wanitaku ini,” terdengar suara pria itu pelan tetapi mengancam.

“Bukan begitu bung, si bapak ini sudah minta maaf, dia juga tak kurang ajar dengan kekasih si bung, seperti tuduhannya itu!” sahut Brandi juga dengan suara kalem.

Brandi menatap name tag yang berada di dada kanan calon perwira di hadapannya. Hal yang sama juga dilakukan Aldot HZ pada Brandi.

Saat dua pria itu sedang berusaha bertarung dengan pandangan dingin, sang wanita kembali masuk memperkeruh suasana.

“Tahu apa kamu, perwira miskin? Dia sejak tadi menatapku secara kurang ajar!”

“Nona, saya saksinya, dia tak seperti yang kamu tuduhkan, lagian dia sudah minta maaf!” sela Brandi, dia pun ikutan mulai kesal juga.

Brandi bukanlah pria yang suka ikut campur urusan orang. Namun, dia juga bisa gerah ketika melihat ketidaksesuaian terjadi di hadapannya, dan ia hanya diam begitu saja.

Kalimat si wanita tadi rupanya menambah tensi permusuhan antara dua pria tampan berseragam itu. Penumpang sudah terdiam, menunggu adakah pertikaian terjadi?

Namun, sebelum semua itu terlaksana, tiba-tiba datang seorang pria setengah tua dengan pakaian seperti seorang ajudan menghampiri Aldot.

“Tuan muda, Tuan besar Brandon Hasim Zailani dan keluarga Anda telah menunggu!” katanya dengan sikap merendah dan hormat.

Mendengar ucapan ini, si calon perwira yang dipanggil Aldot ini sekali lagi menatap tajam wajah Brandi, lalu menarik tangan wanitanya, menjauhi dari tempat ini.

Sambil berjalan, Aldot menatap Brandi dengan pandangan permusuhan. “Kupastikan, lain kali kamu tak akan selamat, Brandi.”

**

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tama Sq
akhirnya rilis juga yg di tunggu2
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 799: Selvi Muncul…!

    Mahyudin duduk di balkon rumah dinasnya, baru saja kembali dia dan Isabella bercinta dan istrinya kini ketiduran, capek layani nafsu sang suami yang tak bosan-bosannya geluti tubuh indahnya.Walaupun kadang perih, tapi sebagai istri dia tetap layani. "Nggak nyangka udah gede perkakas, nafsunya gede banget, untung saja dia jago foreplay..!" batin Isabella tertawa dalam hati.Mahyudin hembuskan asap rokoknya sambil nikmatin kopi yang masih hangat bikin istrinya.“Gimana, enak kan punya bini yang syah, nggak takut dosa lagi?” tiba-tiba ada yang negurnya, saat melirik Mahyudin senyum kecil, karena si kakek buyut lagi yang muncul.“Tapi aku masih kepikiran Selvi dan…Putri Ako kek, gimana mengisahkan soal Isabella kelak, kalau bertemu keduanya,” Mahyudin langsung curhat pada kakek buyutnya ini, yang datang dan pergi sekehendak hati.“He-he…kalau soal ini, kamu datangi pakarnya, si Balang dan Balanara, sana minta tips-tips pada keduanya,” sahut Datuk Hasim Zailani santai.“Gitu ya kek?” sahu

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 798: Nikahi Isabella

    Kali ini atas petunjuk Isabella sendiri, mereka menuju ke sebuah pesantren yang berjarak 20 kiloan dari Mapolres.Sama seperti Selvi dulu, Isabella tak ragu ikut keyakinan Mahyudin, dan dia kaget sekaligus terharu, saat sang ustaz yang memualafkan dia beri tambahan nama di depan namanya, yakni Fatimah, sehingga kini namanya jadi Fatimah Isabella Gohang.Fatimah alias Isabella sampai gemetaran saat Mahyudin tak ragu beri dia mahar sama dengan Selvi…500 miliar rupiah.Bahkan si ustaz sampai bengong dan berkali-kali istigfhar, saat Mahyudin sebutkan mahar jumbonya tersebut.Dengan meletakan kartu premiumnya di depan sang ustaz dan dua saksi dari pesantren ini, yang nantinya akan jadi milik Fatimah Isabella Gohang.“Ingat…kalau berani poligami, syarat utama adalah…harus berlaku adil,” kata si Datuk Hasim Zailani, saat sebut Mahyudin bakalan beristri lebih dari satu dahulu.Dan setelah ijab kabul, namanya pun resmi jadi Fatimah Isabella Hasim Zailani, nama ortunya dia ganti dengan nama sua

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 797: Akhirnya Tak Tahan Juga

    Mahyudin senyum kecil saat Bripda Isabel keluar hanya pakai handukan dari toilet hotel sederhana ini. Dadanya yang membusung dan putih bak tepung sudah bikin kalamenjing si komandan ini makin naik saja.Agar tak di anggap kurang ajar, Mahyudin pun buru-buru gantian masuk ke toilet ini dan menyegarkan badan dengan menyiram tubuhnya dengan air dingin, karena di hotel ini tak ada air panas dingin.Namun sambil sabuni tubuhnya, Mahyudin ingat sekali dengan bentuk tubuh Bripda Isabel. "Duhh...agaknya ucapan kakek buyut tak bisa lagi aku hindari, Selvi ngilang, nikahin Putri Ako masih lama, mana tahaaannnn..!" batin si bangor ini senyum sendiri.Mahyudin pun keluar dari toilet dengan rambut masih basah dan bau harum sabun.“Ini aku bikinin kopi jahe Ndan, tadi pas kita singgah di warung aku belikan, enak buat bikin tubuh hangat,” Isabel letakan gelas yang berisi kopi jahe panas, setelah memanaskan air melalui teko listrik.“Tak apa kan satu ranjang malam ini tidur…! Eemm pistolnya amanin dul

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 796: Bagi-bagi Angpao Buat Anak Buah

    Mahyudin menatap ke 3 perwira ini, si Iptu Simon, Aiptu Zirof dan Aipda Ukas. Inilah trio yang bikin korps baju coklat di sini jatuh ke titik nadir.Akibat ulahnya suka mainin kasus dan suka peras siapa saja tahanan yang mereka tangkap.Saking panasnya Mahyudin yang kini hanya kenakan baju kaos, pakaiannya kini basah oleh keringat, 3 orang yang pake seragam ini apalagi, keringat mereka bercucuran karena sudah hampir 1 jam di jemur.Pandangan mereka sampai ngabur saking panasnya cuaca yang berdurasi 34 derajat celcius ini, padahal baru pukul 11.30.Mahyudin makin kheki melihat perut ketiganya membuncit. “Ke enakan makan duit haram kalian ini, sampai perut buncit begitu,” dengus Mahyudin kesal bukan main.Ketiganya hanya diam membisu, habis keangkeran mereka selama ini dan di sebut ke 8 anak buahnya suka main tangan dan kasar dengan para tahanan.“Mulai kini, kalian semua aku pindahkan ke Polda Sulut, eneg aku melihat wajah kalian. Kalian juga akan hadapi provos, kalau sampai ada di temu

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 795: Kapolres Berhati Malaikat

    Dan gegerlah semuanya, 15 tahanan semuanya di bebaskan setelah mengakui dan janji tobat, lalu dapat duit pula masing-masing 20 juta.Tapi tentu saja semuanya di ingatkan Mahyudin, agar jangan mengulang kelakuan jahat lagi.Sampai ada tahanan 8 tahanan termasuk Apoi tadi menangis berjamaah dan menyembah kaki Mahyudin ucapkan terima kasihnya.9 anak buah Mahyudin terbelalak, hanya Bripda Isabel yang tak heran dengan aksi sang Kapolres ini.Kini Mapolsek tersebut kontan sepi, setelah semua tahanan pulang ke rumah masing-masing dengan wajah sumringah. Mahyudin kini menatap 9 anak buahnya, yang terlihat jerih dengannya.“Brigadir Jonson, kenapa wajahmu pucat dan saat berdiri gemetaran begitu?” tanya Mahyudin pada personel polisi yang tadi datang pertama dan di suruhnya memanggil rekan-rekannya.“Siap….s-saya sakit Ndan…sakit ginjal, gara-gara batu ginjal Ndan!” sahut Brigadir Jonson dengan suara perlahan.“Hah…kenapa nggak ngomong dari tadi, duduk di sofa, minum air hangat,” perintah Mahyud

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 794: Lepaskan 15 Tahanan

    Suasana Mapolsek ini terlihat sepi, tak ada satupun penjaga yang berada di bagian pos pengaduan. Tulisnan besar Presisi yang terpampang seolah hanya jadi slogan doank, faktanya tak ada penjagaan sama sekali.Mahyudin langsung masuk diikuti Bripda Isabel, dan kembali dia geleng-geleng kepala, tak ada satupun personel polisi."Sialan betul, kantor kok di biarin kosong," gerutunya dan Bripda Isabel diam saja, tak menyahut.Mahyudin akhirnya sampai di bagian tahanan, dia kaget bukan main, ruangan tahanan ini sangat penuh, bahkan buat duduk pun sulit.“Gila, ini kayak tahanan jaman romusha saja, Isabel buka gembok tahanan itu, cari kuncinya,” cetus Mahyudin kaget sekali, bahkan dia lihat sudah ada 2 tahanan yang terlihat mau pingsan.Untung saja kuncinya di temukan, lalu semuanya bisa dikeluarkan. Ruang tahanan yang berukuran 4X6 meter dan normalnya harusnya di isi 5 atau 6 orang tahanan ini, justru di isi hingga 15 orang, hingga tahanan penuh sesak, bau lagi.Yang mau pingsan tadi di rebah

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status