共有

Bab 4: Uang Kaget dari Brandon

作者: mrd_bb
last update 最終更新日: 2024-09-04 20:52:28

"Maaf…!” Dengan tertatih dibantu dua orang Brandi bangkit, tapi dia langsung terguling dan roboh pingsan di sisi tubuh Brandon Hasim Zailani.

Brandon yang kaget mendorong perlahan tubuh Brandi yang masih menimpa lengannya, ada darah berceceran kecipratan ke tubuhnya.

“Cepat bawa anak muda ini ke rumah sakit, Ali kejar penembak aku itu,” perintah Brandon pada ajudannya, sambil bangkit berdiri dan mengibas-kibaskan pakaiannya.

Bersama beberapa anggota kepolisian, ajudan Brandon mengejar dua penembak tadi. Warga yang tadi berdesak-desakan berebut sembako, otomatis membubarkan diri ketakutan.

Pengamanan pun diperketat! Aparat bersenjata ambil alih kendali dari Satpol PP yang semula jaga keamanan. Kegegeran ini sampai jadi viral ke mana-mana, sebab ada warga yang sempat memvideokannya dan mengunggahnya ke sosial media. Korban yang merupakan bukan sosok biasa membuat video tersebut cepat naik. Sementara itu, Brandi yang semula pingsan, baru sadar ketika sudah berada di rumah sakit dan hari sudah malam.

"Argh...." Sesaat kepalanya pusing dan pandangannya masih berkunang-kunang. Punggunggnya berasa berdenyut nyeri.

“Terima kasih anak muda, kamu sudah selamatkan nyawaku. Namaku Brandon Hasim Zailani, siapa namamu?”

Terdengar suara bariton di sisi kanannya, Brandi menoleh, terlihatlah wajah tampan simpatik sambil senyum padanya. “Aku… Brandi Alfonso, tu-tuan Brandon,” sahut Brandi dengan suara terbata.

“Kamu hebat sekali, kena 2 tembakan di punggung, tapi masih selamat. Satu tembakan melenceng dan kena satu polisi yang juga selamat. Tapi kamu tenang saja, pelurunya sudah diangkat, tinggal penyembuhan, tidak ada yang vital kena tubuhmu,” Brandon langsung jelaskan tragedi penembakan sore tadi. “Ohhh…siapa penembak itu tuan?” Brandi langsung bertanya, hatinya penasaran, kenapa Brandon mau dihabisi, apa alasannya, pikirnya. “Orang suruhan musuh-musuhku, tak usah panggil tuan, panggil Om saja yaa. Kamu agaknya seusia anakku.”

Brandon lalu bertanya di mana Brandi tinggal juga pendidikannya. Begitu Brandi sebutkan dia seorang calon perwira penerbang di Akademi militer Magelang, Brandon langsung menganggukan kepalanya. “Pantas tubuh kamu kokoh dan kuat walaupun kurus!” puji Brandon spontan, lalu minta ponselnya pada sang ajudah. Brandi heran, saat melihat Brandon menelpon seseorang, terdengar sayup-sayup suara menyahut dengan kata 'siap… siap' di ujung telpon tersebut.

“Nah, kamu tak usah khawatir sekarang. Aku barusan nelpon sang gubernur Akademi Militer Angkatan Udara, kamu diberi cuti sampai sembuh,” kata Brandon lagi.

Brandi sampai melongo. Setahunya, Gubernur Akademi Militer itu bukan orang sembarangan, berbintang dua dengan pangkat Laksamana Madya Udara…!

Tapi Brandon enteng saja memerintah si Laksamana tersebut, ini baginya sangat luar biasa.

Brando lalu minta Brandi beristirahat dan pria kharismatik ini pun permisi.

**

Besok siangnya… pria itu kembali lagi, bersama ajudannya. Tidak lama, pintu ruang rawat Brandi kembali terbuka.

Dengan kaki gemetaran, Ela, Ibunya Brandi masuk ruang perawatan VVIP dan menghambur memeluk sang anak. Dia menangis tersedu-sedu melihat anak kesayangannya kini terbaring lemah setelah terkena luka tembak di punggung.

“Ya Allaaah, siapa yang melakukan ini padamu Brandi, belum selesai masalah utang piutang, kamu kena musibah. Bagaimana kelak kelanjutan pendidikan Akademi Militer mu itu nakkk…!” ratap Ela sambil menangis.

Saat Ela meratap itu, Brandon yang juga menyimak ketakutan Ela pun mendekat. “Soal pendidikan Brandi, ibu tenang saja. Dia dapat cuti sampai sembuh." Pria itu menjelaskan. Lalu, dahi keriputnya mengerut dalam, dan kembali bertanya, "Untuk masalah utang piutang, maaf kalau boleh tahu, utang apa Bu?”

Ela kaget dan matanya membulat menatap pria tampan yang belum terlalu tua ini, yang tiba-tiba saja nimbrung dan berada di dekatnya dan Brandi. “B-bapak siapa ya…?”

“Aku Brandon Hasim Zailani," sahut Brandon ramah disertai senyum. "Anak ibu ini hebat dan berani. Dia yang telah menolong saya, sehingga dirinyalah yang terkena tembak."

Senyum ramah Brandon berbanding terbalik dengan ekspresi Ela yang berubah gugup. "J-jadi... Anda itu, Tuan Brandon Hasim Z-zailani?"

Melihat reaksi ibunya, giliran Brandi yang kaget. Kenapa ibunya seolah mengenali Tuan Brandon dan sangat terkejut ketika mengetahui orang yang ditolong anaknya adalah Brandon Hasim Zailani.

Brandong mengangguk. "Jadi, kalau boleh tahu, utang apa, Bu?"

Ela gelagapan. “Eh hutang, anu…kami berhutang dengan lintah darat 20 juta, tapi berbunga sehingga kami harus membayar 35 juta.”

Brandon malah tersenyum dan menganggukan kepala, dia lalu menatap Brandi. “Brandi, Om hari ini pamit kembali ke Jakarta, kelak kalau kamu sembuh dan cuti dari Akademi Militer, jalan-jalan nanti ke rumah Om ya, ini kartu dan alamat Om tertulis di situ.”

“Baik Om…!” sahut Brandi, sambil melihat Brandon meletakan sebuah kartu nama di meja samping ranjangnya.

Tiba-tiba Brandon keluarkan sebuah amplop kecil tipis warna coklat dari jaketnya. “Sekali lagi, Om hutang nyawa denganmu, terima ini yaa… jangan ditolak!” Brandon raih tangan Brandi dan serahkan amplop tipis, yang tidak bisa ditolak Brandi. Setelah Brandon dan ajudannya pamit, Ela melirik penasaran pada isi amplop yang diberikan Tuan tadi. Baru 5 menitan Brandon pergi, masuk dokter dan dua perawat yang langsung cek kondisi Brandi. “Semuanya bagus, paling lama 2 hari lagi anda sudah bisa pulang!” kata dokter itu, Brandi terlebih Ela pun lega.

“Dok, bagaimana soal bayaran rumah sakit?” serobot Ela, dokter ini langsung tertawa kecil.

“Semua sudah dibereskan Pak Brandon Hasim Zailani, jangan khawatir!” Dokter ini lalu permisi bersama dua perawatnya.

Hati Ela pun langsung plong. "Alhamdulillah, Ibu kira kita harus bayar lagi ruangan VVIP ini." Dia lalu melirik lagi ke arah amplop yang diletakkan Brandi ke atas meja. “Buka donk amplopnya, Ibu mau lihat,” ceplos Ela penasaran.

“Ibu buka saja sendiri.”

Brandi serahkan amplop coklat itu dan dengan agak tergesa dibuka Ela. “Ih apa ini, isinya hanya kertas, bukan duit…." Sejenak, Ela terlihat kecewa. Tetapi tidak lama, dia memelotot ketika melihat bilangan uang yang tertera di kertas itu. "eh tulisannya… 5 miliar rupiah, apaan ini Brandi?” kata Ela sambi sodorkan kertas tipis itu pada Brandi. Brandi pun ikutan terperanjat. Dan saat dia lihat, ternyata itu sebuah cek dan tertulis angka seperti yang Ela sebutkan tadi. “B-bu…ini c-cek, uangnya 5 miliar, bisa diuangkan kapan pun…!” seru Brandi yang masih belum hilang rasa kagetnya. “A-apaaa… jadi… ini kertas uang, eh maksudnya bisa dijadikan duit gitu?” celpos Ela dengan wajah bengong.

Brandi pun mengangguk, tapi setelahnya dia meringis, saking kagetnya dapat duit segitu besarnya, dia sampai lupa, kalau punggungnya yang tertembak masih belum sembuh.

Ela pun terlonjak kegirangan, dia berkali-kali mencium cek ini. Tak dia sangka, Brandon Hasim Zailani memberi uang hingga 5 miliar rupiah.

“Hutang kita lunas Brandi, kita juga bisa beli sawah dan baikin rumah, ya Allahh, Alhamdulillahhhhh…!” Ela benar-benar bersyukur tak terkira. **

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

最新チャプター

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 836: Tunaikan Janji

    5 tahun kemudian…Mikha duduk sambil menahan mangkel, di depannya dua saudaranya Elisa dan Borsan mengiba padanya.Kedua saudaranya datang untuk minta tolong, agar sudi membantu mereka, uang 16 miliaran lebih yang dulu mereka miliki habis di foya-foyakan.Bahkan keduanya kini jatuh miskin dan di kejar-kejar debt collektor pinjaman online alias pinjol.“Adikku tolonglah, kali ini saja, setelah ini kami janji tak akan ganggu kamu lagi,” Borsan membujuk adik bungsunya ini.“Iya Mikha…aku juga janji tak akan ganggu kamu lagi, aku hanya minta 500 juta sama dengan Borsan,” kata Elisa menyambung kalimat Borsan. “Enaknya…di kira 500 juta itu sama dengan uang 50 ribu apa, dulu saja uang yang 2X kali aku pinjamin masing-masing 350 juta jadi totalnya 700 juta belum kalian balikin, eh sekarang malah minta lagi 500 juta, mending kalian pergi, urusan kalian dengan pinjol aku tak mau tahu,” dengus Mikha tak senang.Tiba-tiba wajah masam Mikha berubah ceria, saat melihat seorang pemuda tampan keluar

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 835: Akhirnya…!!

    “Minum paduka,” Lya membantu Balang bangkit dan minum ramuan obat yang berbau harum tapi rasanya lumayan pahit dan sepat.Setelah minum, ajaibnya tubuhnya yang tadi masih berasa nyiut-nyiut, kini pelan tapi pasti mulai hilang rasa sakitnya.Saat Lya akan pergi Balang menahan tangannya. “Kunci kamar…!” bisik Balang. Lya tentu saja tak membantah dan mengunci kamar ini, walaupun pikirannya rada aneh.Lebih heran lagi saat Balang kembali memintanya duduk di dekatnya. Tapi Lya tetap mandah dan senyum saja.“Kamu…cantik sekali, apakah kamu…ee…pernah bersuami Lya?” bisik Balang dengan suara agak gemetaran.Lya tertawa sambil menutup mulutnya. “Dekat dengan pria saja tak pernah, apalagi punya suami, usiaku juga baru 17 tahun,” sahut Lya hingga Balang makin berdebar jantungnya.“Aku mau laksanakan janjiku dulu…maukah kamu membantu?” bisik Balang. Lya sesaat diam, lalu mengangguk.Pelan-pelan Lya mulai lepas pakaiannya, mata Balang terbelalak melihat gaya Lya yang sungguh memikat ini, apalagi sa

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 834: Akhir Riwayat Raja Awin

    Dan tak lama ratusan bahkan hampr 1.000 an pasukan kurung halaman Istana Kerajaan Saranjana Hulu ini.Tak ada satu pun pengawal ataupun pasukan yang berani mati ikut campur pertarungan tingkat tinggi ini.Sebab dari jarak 20 meteran saja, kalau tak punya ilmu kanuragan yang hebat, pasti akan terlempar dan tubuhnya akan membeku lalu tewas seketika.“Bedebaaahhh…pemuda ini benar-benar sakti,” dengus Raja Awin, yang mulai ngosan-ngosan.Sebab Balang yang cerdik sengaja bikin Raja Awin terus keluarkan kesaktiannya dan ini membuatnya makin terkuras tenaga dalamnya.Di tambah lagi selama ini Raja Awin asyik hidup enak dan berpesta dengan puluhan selir-selirnya, sehingga tenaganya kini benar-benar mulai rontok.Balang sendiri pun sebenarnya juga sudah keteteran, sehebat-hebatnya dirinya, tapi di serang habis-habisan, membuat Balang pun mulai keteteran juga.Balang diam-diam menggores lengannya, lalu tanpa terlihat Raja Awin, secepat kilat pedangnya di olesi darahnya sendiri.Saat itulah datan

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 833: Bertarung Lawan Raja Sakti

    “Baiklah…sekarang antar aku di mana Raja Awin berada,” ceplos Balang, hingga Putri Intan melongo.“A-apa maksudmu…kita harus menemui Raja Awin…apakah kamu gila, dia di lindungi ratusan pengawal hebat dan sakti, belum lagi pasukan kerajaan yang jadi kaki tangannya?” sahut Putri Intan melongo.“Pasukan sudah tak pro dengannya lagi, kita justru ingin hindari pertumpahan darah antar sesama. Satu-satunya jalan adalah aku harus bunuh Raja Awin. Maka kerajaan ini akan terhindar dari perang saudara dan kehancuran,” cetus Balang lagi.Putri Intan tak bisa mengelak lagi, saat tangannya di gandeng Balang keluar dari kamar ini.Tapi Balang dan Putri Intan tak perlu jauh-jauh pergi, begitu berada di sebuah ruangan luas, tempat ini sudah di kurung 200 an pengawal dengan pedang terhunus dan mengurung keduanya.Di depan mereka terlihat seorang pria tinggi besar dengan kumis melintang dan menatap wajah Balang dengan tatapan bengis dan kejam.Pakaiannya terlihat mewah dan mahkotanya pun terlihat di atas

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 832: Putri Intan Buka Rahasia

    “To-long…jangan sakiti aku, aku hanya perempuan lemah,” kata Putri Intan dengan suara memelas. Anehnya, Balang bukannya iba, tapi senyum dingi hiasi bibirnya.“Hmm…hebat sekali kamu ini bersandiwara, padahal kamulah yang membuat Raja Dongkoh tewas,” sahut Balang dingin.Tiba-tiba Putri Intan terdiam, wajahnya yang tadi pucat malah berubah memerah. Tiba-tiba....Singg…!Secara tak terduga di tangannya sudah ada pedang panjang yang sangat tajam dan dengan sangat cepat menusukan ke arah leher Balang.Trannnnng…!Dengan sangat cepat Balang menangkis pedang ini. Balang sampai termundur satu langkah, sebaliknya wanita ini sampai salto hingga 2X sebelum berdiri terpentang dan menatap sinis wajah Balang.Saking kuatnya pertemuan kedua pedang pusaka ini. Tanda Putri Intan memiliki tenaga dalam yang hebat.“Hebat juga nyali kamu, siapakah kamu sebenarnya!” bentaknya sambil menatap tajam wajah Balang.“Aku…Pangeran Balang, adik kandung Ratu Diniura,” sahut Balang kalem.“Bagus…mampuslah kamu seka

  • Pewaris Tunggal II: Skandal Cinta Masalalu   Bab 831: Menyusup ke Istana

    Melihat amukan Balang ini Kaliwang pun tak ragu ikut bergerak, tiba-tiba pasukan pegawal makin banyak saja berdatangan, hampir 100 an orang.Keributan ini tentu saja membuat semua pengawal ring 2 da 3 juga berdatangan dan kaget bukan kepalang melihat banyaknya korban tewas oleh amukan Balang.“Hmm…kalau aku terus mengamuk, Kaliwang yang akan jadi korban,” batin Balang, yang sebenarnya ini bukan dirinya, tapi Dato Hasim Zailani alias Dean Tanaka, seorang jagoan samurai yang sangat lihat dan di juluki Satria Samurai.Dato Hasim Zailani memang berpembawan dingin, kalem dan tak kenal ampun kalau sudah mengamuk. Persis seperti kakek buyutnya, Brandon Hasim Zailani.“Kaliwang, kau ikuti aku,” teriak Balang dan Kaliwang tanpa di suruh dua kali langsung mengiyakan ajakan Balang. Balang tiba-tiba melompat tinggi dan sekali melayangkan totokan melalui ujung pedang, Ki Batus langsung lunglai.Inilah hebatnya ilmu kanuragan generasi ke 7 yang memilih tinggal di alam masalalu ini dan kini merasuk

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status