Share

Bab 5: Putri Hampir Di Culik

Diawali saat Putri Zeremiah minta jalan-jalan di kawasan puncak, sang putri yang biasa di daerah gurun ini ingin menikmati cuaca dingin puncak terkenal sudah kesohor ini.

Seperti biasa Putri Zeremiah tetap mengenakan baju santai kaos dan jeans, dipadu dengan sepatu kets, penampilan yang sang putri terlihat sangat cantik dan styles.

Seperti biasa,Toni dan Brandon dengan sigap terus mengawal.

Tanpa mereka sadari, sejak meninggalkan hotel dua mobil mereka sudah diikuti sebuah MPV warna hitam.

Insting sebagai mantan polisi Brandon sudah tak enak, namun ia diam saja, baginya selama tidak mengganggu Putri Zeremiah, ia akan mencueki semuanya.

Karena tugas utamanya bersama Toni hanya menjaga kenyamanan dan keamanan sang putri ini.

Dua mobil ini akhirnya sampai di sebuah tempat wisata ekslusif yang megah dan mewah, saat keluar dari mobil Putri Zeremiah sudah berseru wow dan berkali-kali bilang wonderful.

Tempat wisata yang terletak di kawasan Mega Mendung puncak ini benar-benar sangat indah, selain hutannya yang lebat hawanya juga sangat dingin, lama-lama Putri Zeremiah mulai kedinginan juga, tapi asistennya sigap memberikannya jaket bulu yang terlihat sangat mewah, sehingga sang putri ini tidak terlalu tersiksa kedinginan.

Sesuai julukannya, mega mendung selalu diliputi mendung dan kadang turun hujan rintik-rintik, lalu hitungan menit berubah jadi hujan yang sangat lebat.

Namun Putri Zeremiah tetap semangat jalan-jalan dan menikmati pemandangan yang dia bilang surga dunia ini.

Tanpa disadari Brandon apalagi Putri Zeremiah, Toni dan Jamal diam-diam malah jalan gandeng tangan, Putri Zeremiah kadang melengus melihat asistennya yang kemayu itu bersikap sok mesra dengan Toni sang bodyguard.

Kebalikannya dengan Brandon yang tetap cuek dan waspada, dia juga terus mengamati kemana Putri Zeremiah jalan.

Saat itulah tiba-tiba Brandon melihat sekonyong-konyong ada dua orang yang sangat mencurigakan, yakni mendekati sang Putri dan asisten wanitanya.

Tebakan Brandon tepat, begitu dia mendekati, dua orang ini terlihat menodongkan senjata ke Putri Zeremiah dan asisitennya.

“Diam kamu…jangan bergerakl!” salah seorang pria berbadan kekar menodongkan pistolnya ke arah Brandon yang datang setengah berlari.

Tak lama kemudian datang lagi dua orang, yang mendekati Brandon.

“Bukkkk…!” sebuah pukulan mereka sarangkan ke perut Brandon, hingga sang pengawal ini jatuh jongkok menahan sakit.

Putri Zeremiah dan asistennya terlihat pucat, mereka tak berdaya di kurung tiga orang penculiknya, yang rata-rata berbadan kekar dan wajah 2 orang sedikit ke Arab-araban, sedangkan dua orang lagi asli Indonesia agak ke Timur-timuran.

Satu orang yang memukul Brandon tadi masih berdiri di hadapan pengawal ini, seakan menunggu agar Brandon jangan macam-macam.

Brandon hanya diam, sambil melihat situasi, dia melihat Putri Zeremiah dan si asisten diminta jalan didepan, diiringi tiga orang itu, salah satunya memerintah dalam bahasa Arab.

Brandon menyesalkan Toni yang tak terlihat, sehingga Putri Zeremiah kini terculik, setelah Putri Zeremiah dan asistennya hilang di kerimbunan taman, penculik yang tadi menjaga Brandon bermaksud menendang tubuhnya.

Namun Brandon yang sudah siap dari tadi mendahului dengan menyapu kaki si penculik tersebut, sehingga tanpa ampun terjengkang ke tanah yang keras.

Brandon tak mau berlaku sungkan, dia harus bergerak cepat, karena khawatir dengan keselamatan Putri Zeremiah.

Begitu orang itu terhempas ke tanah, Brandon langsung bangkit dan menendang sekeras-kerasnya wajah salah satu penculik ini, hingga semaput dan pingsan seketika.

Brandon meraba pinggang si penculik tersebut dan ia menemukan sebuah pistol, Brandon lalu merampas pistol itu dan bergegas mengejar ke mana Putri Zeremiah yang tad dibawa, hujan mulai turun sesekali petir diselingi kilat menggelegar.

Brandon tak memperdulikan baju jasnya basah, ia terus mengejar ke mana sang putri dibawa tiga penculik tadi, yang utama dia harus menyelamatkan klien nya ini, karena pasti dia dan juga Toni bakal bertanggung jawab kalau sampai Putri Zeremiah diculik.

Setelah berlari hampir 15 menitan, Brandon melihat ke tiga penculik itu ingin memasukan Putri Zeremiah ke dalam mobil MPV.

Apes bagi sang Asiten Putri Zeremiah, para penculik sengaja biarkannya di luar dan kehujanan hingga bajunya basah kuyup dan ditambah cuaca yang sangat dingin, hingga badannya mengigil kedinginan.

Brandon tahu ketiga penculik ini membawa senjata, dia sengaja menunggu saat yang tepat menyergap, dia berlindung di sebuah pohon, hujan yang makin lebat serta cuaca yang gelap menolongnya sehingga dia tak diketahui kala mengintai.

Ketiga penculik ini agaknya sedang menunggu rekan mereka yang sudah semaput di hajar Brandon.

Salah satu penculik yang berwajah ke Arab-araban agaknya tak sabar dan dia marah-marah dalam Bahasa Arab kadang campur bahasa Inggris.

Satu orang terlihat menyusul rekannya yang belum kembali tadi, dia setengah berlari-lari menuju di mana tadi mereka meninggalkan Brandon dan rekannya tersebut.

Brandon yang melihat hal ini tanpa membuang waktu mengikuti dan begitu dekat dia langsung menendang hingga si penculik ini jatuh, kembali Brandon membrondong dengan tendangan-tendangan akurat dan mematikan.

Si penculik ini jatuh pingsan di tengah taman hutan ini, tanpa di ketahui dua rekannya di mobil yang menyuruhnya menyusul tadi.

Setelah mempermak hingga pingsan dan kembali mengamankan pistol si penculik, Brandon kembali mendekati mobil para penculik, dimana Putri Zeremiah mereka sekap.

Sementara si asisten wanita sang putri terlihat makin menggigil kedinginan diluar dan tetap sengaja dibiarkan saja oleh para penculik ini.

Kedua penculik ini makin tak sabaran, karena dua rekannya belum juga kembali, mereka terlihat berdebat sebentar, lalu agaknya akan berangkat meninggalkan kedua orang yang tak kembali tersebut.

Sementara di dalam mobil para penculik, putri Zeremiah mereka ikat kedua tangannya kebelakang dan mulutnya ditutupi pakai lakban, sehingga si putri ini tak mampu berteriak.

“Duarrr…duarrrr…!” terdengar dua kali tembakan dan meletusnya dua ban depan dan belakang samping kanan mobil milik para penculik ini, siapa lagi pelakunya kalau bukan Brandon.

Dua penculik ini kelabakan dan kaget bukan main, karena mobil mereka ditembaki, bukan hanya itu Brandon juga mengarahkan tembakannya ke arah penculik yang menyopir mobil itu, untuk mencegah mobil ini kabur.

Bak jagoan, Brandon pun tanpa takut muncul dari balik rimbunya pepohonan, kedua penculik ini berteriak sambil buru-buru keluar dari mobil menyelamatkan diri, di tengah hujan lebat, Brandon terlihat bak malaikat maut mendekati mobil MPV ini.

Melihat dua penculik ini keluar dari mobil, kembali dua letusan menyalak, kali ini tepat mengenai para penculik, satu kena paha dan satunya kena bahu.

Brandon terus mendekat, begitu dekat, kembali dua letusan menyalak dan mengenai kaki penculik ini, lalu pistol itu Brandon buang ke samping dan dia mencabut lagi pistol satunya yang tadi dia ambil dari pinggang penculik, sambil menodongkan bergantian ke para penculik yang meringis-ringis kesakitan.

“A-ammmpunnn…jangan bunuh saya!” sahut salah satu penculik menggunakan bahasa Indonesia yang kaku.

“Lempar pistol kalian ke samping…cepat!” kata Brandon, suaranya agak meninggi, karena hujan makin lebat saja, kilat dan diselingi petir juga terus menggelegar memekakan telinga, tangan langsung menampar keras wajah kedua penculik ini bergantian, hingga ada satu gigi penculik rompal.

Putri Zeremiah melongo menyaksikan kekejaman pengawalnya ini, berbagai macam perasaan berkecamuk dibenaknya, antara takut dan ngeri!

*****

BERSAMBUNG

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Syaharuddin cia
novelx bagus, penasaran mau baca sampai habis
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status