Diawali saat Putri Zeremiah minta jalan-jalan di kawasan puncak, sang putri yang biasa di daerah gurun ini ingin menikmati cuaca dingin puncak terkenal sudah kesohor ini.
Seperti biasa Putri Zeremiah tetap mengenakan baju santai kaos dan jeans, dipadu dengan sepatu kets, penampilan yang sang putri terlihat sangat cantik dan styles.
Seperti biasa,Toni dan Brandon dengan sigap terus mengawal.
Tanpa mereka sadari, sejak meninggalkan hotel dua mobil mereka sudah diikuti sebuah MPV warna hitam.
Insting sebagai mantan polisi Brandon sudah tak enak, namun ia diam saja, baginya selama tidak mengganggu Putri Zeremiah, ia akan mencueki semuanya.
Karena tugas utamanya bersama Toni hanya menjaga kenyamanan dan keamanan sang putri ini.
Dua mobil ini akhirnya sampai di sebuah tempat wisata ekslusif yang megah dan mewah, saat keluar dari mobil Putri Zeremiah sudah berseru wow dan berkali-kali bilang wonderful.
Tempat wisata yang terletak di kawasan Mega Mendung puncak ini benar-benar sangat indah, selain hutannya yang lebat hawanya juga sangat dingin, lama-lama Putri Zeremiah mulai kedinginan juga, tapi asistennya sigap memberikannya jaket bulu yang terlihat sangat mewah, sehingga sang putri ini tidak terlalu tersiksa kedinginan.
Sesuai julukannya, mega mendung selalu diliputi mendung dan kadang turun hujan rintik-rintik, lalu hitungan menit berubah jadi hujan yang sangat lebat.
Namun Putri Zeremiah tetap semangat jalan-jalan dan menikmati pemandangan yang dia bilang surga dunia ini.
Tanpa disadari Brandon apalagi Putri Zeremiah, Toni dan Jamal diam-diam malah jalan gandeng tangan, Putri Zeremiah kadang melengus melihat asistennya yang kemayu itu bersikap sok mesra dengan Toni sang bodyguard.
Kebalikannya dengan Brandon yang tetap cuek dan waspada, dia juga terus mengamati kemana Putri Zeremiah jalan.
Saat itulah tiba-tiba Brandon melihat sekonyong-konyong ada dua orang yang sangat mencurigakan, yakni mendekati sang Putri dan asisten wanitanya.
Tebakan Brandon tepat, begitu dia mendekati, dua orang ini terlihat menodongkan senjata ke Putri Zeremiah dan asisitennya.
“Diam kamu…jangan bergerakl!” salah seorang pria berbadan kekar menodongkan pistolnya ke arah Brandon yang datang setengah berlari.
Tak lama kemudian datang lagi dua orang, yang mendekati Brandon.
“Bukkkk…!” sebuah pukulan mereka sarangkan ke perut Brandon, hingga sang pengawal ini jatuh jongkok menahan sakit.
Putri Zeremiah dan asistennya terlihat pucat, mereka tak berdaya di kurung tiga orang penculiknya, yang rata-rata berbadan kekar dan wajah 2 orang sedikit ke Arab-araban, sedangkan dua orang lagi asli Indonesia agak ke Timur-timuran.
Satu orang yang memukul Brandon tadi masih berdiri di hadapan pengawal ini, seakan menunggu agar Brandon jangan macam-macam.
Brandon hanya diam, sambil melihat situasi, dia melihat Putri Zeremiah dan si asisten diminta jalan didepan, diiringi tiga orang itu, salah satunya memerintah dalam bahasa Arab.
Brandon menyesalkan Toni yang tak terlihat, sehingga Putri Zeremiah kini terculik, setelah Putri Zeremiah dan asistennya hilang di kerimbunan taman, penculik yang tadi menjaga Brandon bermaksud menendang tubuhnya.
Namun Brandon yang sudah siap dari tadi mendahului dengan menyapu kaki si penculik tersebut, sehingga tanpa ampun terjengkang ke tanah yang keras.
Brandon tak mau berlaku sungkan, dia harus bergerak cepat, karena khawatir dengan keselamatan Putri Zeremiah.
Begitu orang itu terhempas ke tanah, Brandon langsung bangkit dan menendang sekeras-kerasnya wajah salah satu penculik ini, hingga semaput dan pingsan seketika.
Brandon meraba pinggang si penculik tersebut dan ia menemukan sebuah pistol, Brandon lalu merampas pistol itu dan bergegas mengejar ke mana Putri Zeremiah yang tad dibawa, hujan mulai turun sesekali petir diselingi kilat menggelegar.
Brandon tak memperdulikan baju jasnya basah, ia terus mengejar ke mana sang putri dibawa tiga penculik tadi, yang utama dia harus menyelamatkan klien nya ini, karena pasti dia dan juga Toni bakal bertanggung jawab kalau sampai Putri Zeremiah diculik.
Setelah berlari hampir 15 menitan, Brandon melihat ke tiga penculik itu ingin memasukan Putri Zeremiah ke dalam mobil MPV.
Apes bagi sang Asiten Putri Zeremiah, para penculik sengaja biarkannya di luar dan kehujanan hingga bajunya basah kuyup dan ditambah cuaca yang sangat dingin, hingga badannya mengigil kedinginan.
Brandon tahu ketiga penculik ini membawa senjata, dia sengaja menunggu saat yang tepat menyergap, dia berlindung di sebuah pohon, hujan yang makin lebat serta cuaca yang gelap menolongnya sehingga dia tak diketahui kala mengintai.
Ketiga penculik ini agaknya sedang menunggu rekan mereka yang sudah semaput di hajar Brandon.
Salah satu penculik yang berwajah ke Arab-araban agaknya tak sabar dan dia marah-marah dalam Bahasa Arab kadang campur bahasa Inggris.
Satu orang terlihat menyusul rekannya yang belum kembali tadi, dia setengah berlari-lari menuju di mana tadi mereka meninggalkan Brandon dan rekannya tersebut.
Brandon yang melihat hal ini tanpa membuang waktu mengikuti dan begitu dekat dia langsung menendang hingga si penculik ini jatuh, kembali Brandon membrondong dengan tendangan-tendangan akurat dan mematikan.
Si penculik ini jatuh pingsan di tengah taman hutan ini, tanpa di ketahui dua rekannya di mobil yang menyuruhnya menyusul tadi.
Setelah mempermak hingga pingsan dan kembali mengamankan pistol si penculik, Brandon kembali mendekati mobil para penculik, dimana Putri Zeremiah mereka sekap.
Sementara si asisten wanita sang putri terlihat makin menggigil kedinginan diluar dan tetap sengaja dibiarkan saja oleh para penculik ini.
Kedua penculik ini makin tak sabaran, karena dua rekannya belum juga kembali, mereka terlihat berdebat sebentar, lalu agaknya akan berangkat meninggalkan kedua orang yang tak kembali tersebut.
Sementara di dalam mobil para penculik, putri Zeremiah mereka ikat kedua tangannya kebelakang dan mulutnya ditutupi pakai lakban, sehingga si putri ini tak mampu berteriak.
“Duarrr…duarrrr…!” terdengar dua kali tembakan dan meletusnya dua ban depan dan belakang samping kanan mobil milik para penculik ini, siapa lagi pelakunya kalau bukan Brandon.
Dua penculik ini kelabakan dan kaget bukan main, karena mobil mereka ditembaki, bukan hanya itu Brandon juga mengarahkan tembakannya ke arah penculik yang menyopir mobil itu, untuk mencegah mobil ini kabur.
Bak jagoan, Brandon pun tanpa takut muncul dari balik rimbunya pepohonan, kedua penculik ini berteriak sambil buru-buru keluar dari mobil menyelamatkan diri, di tengah hujan lebat, Brandon terlihat bak malaikat maut mendekati mobil MPV ini.
Melihat dua penculik ini keluar dari mobil, kembali dua letusan menyalak, kali ini tepat mengenai para penculik, satu kena paha dan satunya kena bahu.
Brandon terus mendekat, begitu dekat, kembali dua letusan menyalak dan mengenai kaki penculik ini, lalu pistol itu Brandon buang ke samping dan dia mencabut lagi pistol satunya yang tadi dia ambil dari pinggang penculik, sambil menodongkan bergantian ke para penculik yang meringis-ringis kesakitan.
“A-ammmpunnn…jangan bunuh saya!” sahut salah satu penculik menggunakan bahasa Indonesia yang kaku.
“Lempar pistol kalian ke samping…cepat!” kata Brandon, suaranya agak meninggi, karena hujan makin lebat saja, kilat dan diselingi petir juga terus menggelegar memekakan telinga, tangan langsung menampar keras wajah kedua penculik ini bergantian, hingga ada satu gigi penculik rompal.
Putri Zeremiah melongo menyaksikan kekejaman pengawalnya ini, berbagai macam perasaan berkecamuk dibenaknya, antara takut dan ngeri!
*****
BERSAMBUNG
Melihat kedua penculik ini seakan ragu, Brandon yang tak sabaran langsung menendang kepala satu penculik yang dari tadi meringis kesakitan, hingga langsung jatuh tertelungkup dan pingsan seketika.Rekannya kaget setengah mati melihat kekejaman Brandon. Dia yang juga kena tembak di bahu dan kaki kini berinsut ke tanah menjauh sambil berteriak-teriak minta ampun.Brandon yang aslinya berdarah dingin tanpa ampun kembali menendang kepala penculik itu dan kembali sisa penculik ini pingsan seketika.Brandon lalu masuk kedalam mobil dan melepaskan ikatan lakban dimulut Putri Zeremiah.“Thank’s, tolong asisten saya itu, dia kedinginan di luar, bisa pingsan dia!” kata sang putri dalam bahasa Inggris yang fasih pada Brandon, Putri angkuh ini juga sangat ngeri melihat kekejaman Brandon.Tanpa banyak tanya Brandon keluar lagi dan menarik si asisten yang ketakutan dan kehujanan di samping mobil para penculik ini.Saat itulah datang Toni dan Jamal dengan tergopoh.“Ada ada Brandon!” kata Toni denga
Brandon mengalihkan tatapannya ke gelas wine dan sesekali mengangkat wajah, kalau Putri Zeremiah agak ngegas bercerita dalam bahasa Inggris yang sangat fasih.Selesai bercerita, barulah Putri Zeremiah menatap wajah Brandon, sekaligus menatap tubuh Brandon yang terbungkus kimono.“Hmmm….!” tanpa sadar putri ini kagum dengan tubuh kokoh Brandon.“Berapa usia kamu Brandon…?”“24 mau 25 tahun putri!”“Kamu sudah bekeluarga?” Brandon langsung menggeleng.“Punya pacar?” lagi-lagi Brandon menggeleng, Putri Zeremiah tersenyum memikat.“Kamu malam in tidur di sini jaga saya, tapi awas jangan lengah! Kamu tetap siaga dan terus jaga saya, okay..!”“Siap putri!” sahut Brandon.Tak lama kemudian Putri Zeremiah terlihat menelpon seseorang dalam bahasa Arab yang tak dimengerti Brandon, dia kini bergeser duduk di kursi lain dan membiarkan Putri ini sendirian menelpon.Besoknya Brandon kaget, saat melihat Jamal membawa tas bagasi, wajahnya terlihat memerah, sementara Toni tak terlihat.Brandon hanya m
Sampai di hotel kembali Putri Zeremiah yang sepanjang bersungut-sungut dan bilang betapa capenya jadi dirinya, selalu jadi sasaran kejahatan.Dia langsung masuk ke hotelnya dengan membiarkan Maya Asistennya membereskan semua belanjaannya, dia tak mau tahu, Putri ini ngeloyor saja ke kamar hotel mewahnya.Bagi Asisten Maya yang sudah hapal karakter bosnya ini, gaya begitu tak masalah.Karena tugas Brandon terus mengawal, tentu saja pria ini terus mengikuti sang putri yang masuk beristirahat di kamarnya.“Hmmm…kamu ikutin aku terus yaa! Aku saat ini pingin sendiri…kamu kalau mau istirahat silahkan saja, ku beri jatah sehari cuti, tapi besok pagi jam 10 kamu sudah on time kesini lagi, awas kalo telat, kamu bakalan ku pecat!”“Siap putri…!” sahut Brandon cepat.Ketika dia akan melankgkah keluar kamar, tiba-tiba si putri ini berubah pikiran, dia malah memanggil Brandon kembali, sehingga pria ini terpak
Brandon terbangun saat ada dengusan nafas dan kecupan kecil di bibirnya, ternyata Putri Zeremiah sudah berada di atas tubuh kokohnya, yang bikin Brandon kaget, putri ini sudah polos dan baju kimononya sudah terbuka semua, yang artinya mereka kini sama-sama ak pakai apa-apa lagi.“Handsome, kamu hebat sekali aku tadi malam sampai benar-benar teler luar dalam kamu bikin, udah lama banget aku tak begitu…!” bisik Putri Zeremiah.Brandon hanya tersenyum tipis, di pagi itu sang asisten bingung sendiri karena tuan putrinya tak keluar kamar hingga siang hari bersama sang pengawal gantengnya tersebut.Hubungan minor antara pengawal dan yang di kawal ini terus berlanjut hingga ke Bandung, Surabaya dan Manado, sesusai dengan jadwal Putri Zeremiah selama berkunjung di Indonesia.Hampir saja putri jelita kaya raya ini akan berlama-lama di Indonesia, kalau saja suaminya tak menelpon langsung dari Dubai.Karena istri ke tiganya ini sudah lebih
Brandon hanya duduk, lalu dia minum kopi yang sudah dingin dan tersisa setengah gelas bikinan Novia siang jelang sore tadi.“Eh udah dingin kok di minum lagi, tunggu bentar aku bikinkan yang baru mas!” Brandon kaget saat melihat Novia keluar hanya pake handukan dari kamar mandi dan kini ke belakang lagi, agaknya mau bikinkan kopi yang baru.“Ini mas di minum selagi panas, tadi aku belanja banyak buat keperluan sehari-hari, soalnya semuanya serba habis, bahkan beras aja habis, uang yang satu juta tadi pas dahh habis!” Novia lalu permisi ke belakang dan berganti dengan baju daster.Brandon lalu meletakan sisa uang 4 juta yang ada di dompetnya, uang merah Soekarno Hatta itu dia taruh di ranjang bekasnya ketiduran tadi.Tentu saja Novia yang keluar dari kamar mandi sambil sisiran kaget bukan main melihat uang itu tergeletak di kasurnya, dan Brandon bilang ini upahnya telah membantunya membersihkan kamar dan mencuci pakaiannya yan
“Enak juga pijatan kamu mba, belajar di mana!”“Saya dulu kan sempat kerja di sebuah pijat refleksi, tapi ga lama, hanya 3 bulan saya keluar, karena tamunya rata-rata kurang ajar, awalnya minta di urut itunya, tapi lama-lama malah ngajak ML, aku ga mau-lah, aku kan bukan wanita seperti itu!” Novia yang ceplas ceplos bikin Brandon hanya tertawa saja, karena Novia tanpa basa-basi ungkapkan pengalamannya bekerja di spa plus-plus.Saat memijat punggung Brandon, Novia kembali memuji betapa keras dan berototnya punggung Brandon ini, dia kadang gemas, bukan hanya memijat tapi kadang memelintir otot punggung itu.Brandon hanya mendiamkan ulah Novia dan merem melek saja menikmati pijatan itu.Entah di sengaja atau ga, pas memijat bagian pinggang hingga ke pantat, tangan Novia sering tak sengaja tersentuh bagian sensitive Brandon, sehingga pria dingin ini kadang kaget sendiri, menyebabkan ia makin gelisah sendiri.Novia bukanlah wanit
“Mari Mas, ikutin saya, kalau yang di sini rata-rata sudah berusia 3 sampai 4 tahunan!” Brandon pun mengikut langkah gemulai si sales ini menuju jejeran mobil-mobil jenis SUV yang masih berumur muda.Sales yang memperkenalkan diri Yuni ini memperlihatkan 5 buah mobil SUV yang masih terlihat mulus dan gres pada Brandon.Brandon langsung ke semsem dengan SUV warna hitam yang agaknya masih baru, saat di cek kilometernya, mobil itu baru jalan 15 ribuan.“Mas mau beli kredit atau cash?” tanya Yuni.“Saya beli cash, berapa harganya!”“Oh gitu, harganya 450 juta, kalau mas belinya cash ada diskon 5 juta, jadi 445 juta!” Brandon hanya mengangguk, saat Yuni terus nyerocos menjelaskan ini itu terkait mobil ini.Setelah tawar menawar, sampai-sampai sang pemilik show room yang datang, disepakati harganya adalah 430 juta. Brandon pun dipersilahkan tes drive di dampingi Yuni tentunya, sebelum nantinya akan m
Novia sejak dua hari yang lalu sudah berberes-beres, barang-barang yang tak banyak ia masukan ke dalam kotak kardus. Sedangkan barang Brandon hanya dua bagasi, itupun tak terlalu banyak, dan bisa dimasukan ke dalam mobil SUV nya.Novia mewakilkan ke Brandon untuk pamit dengan pemilik kos, walaupun sebelumnya Novia dan Brandon sudah terlanjur bayar 2 bulan di muka.Namun bagi Brandon dan Novia tak masalah, mereka mengikhlaskan uang itu pada Bapak Ismail, sang pemilik kos.Awalnya Novia ingin mengambil uang tersebut, tapi di cegah Brandon dan bilang tak perlu, hitung-hitung Bapak Ismail sudah cukup baik pada Novia, karena sering telat bayar kos.Nasib baik berpihak pada Novia, satu hari setelah pindah ke apartemen, Punang, mantan kekasihnya datang kembali bersama 5 orang ceteng-centeng kasar.Tujuannya selain ingin buat perhitungan dengan Brandon, juga ingin menculiknya, karena Punang ingin Novia kembali bersama dia.Namun Punang hanya mendapa