Share

Bagian 18: Keadaan Memaksa

“Hanya wanita lemah yang menangisi suami tidak berguna.”

~Pelakor~

---

Oleh karena tak ingin penasaran berlama-lama, aku segera membukakan pintu. Wanita muda berdiri dengan tangan menyilang di depan dada. Wajah cantiknya tampak sinis. Dia mendelik tajam saat menyadari keberadaanku.

“Akhirnya, keluar juga. Kalian tuli, ya! Diketuk dari tadi lama sekali baru dibuka!” bentaknya.

Ya ampun, rese sekali orang ini! Jangan-jangan orang gila menyasar ke sini?

“Maaf, Anda siapa, ya? Ada keperluan apa dengan keluarga kami?”

“Aku istrinya Mas Bambang. Mau mengambil rumah ini!”

Bambang siapa lagi, sih? Istri kena gangguan jiwa malah dibiarkan berkeliaran. Kalau sampai mencelakakan orang lain, dia juga nanti yang repot.

“Ada apa, Bawang Merah? Kok, ribut-ribut?” Suara Ibu terdengar mendekat.

Benar saja, beliau sudah berdiri di sebelahku. Namun, Ibu mendadak terpaku. Sinar matanya tampak memancarkan api kemarahan.

“Kamu? Berani kamu ke sini, hah! Di mana Mas Bambang?” bentak Ibu dengan su
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status