Share

Chapter 29

"Kenapa buru-buru Ilana?" Raihan yang duduk di kursi kerja bertanya penasaran.

Arion dan Kania menyusul di belakang Ilana, sontak Raihan menjadi sangat terkejut.

"Ada apa ini?" Laki-laki itu segera berdiri.

"Gini, Pa, aku sama Kania enggak sengaja—”

"Cukup!" potong Ilana, tanpa menoleh pada kakaknya, dia berucap lagi, "aku mau ngomong sama Papa. Kakak sebaiknya ngasih aku ruang."

Arion dan Kania mengangguk. Mereka merasa bersalah karena tak hati-hati saat berbicara. Arion menutup pintu ruang kerja ayahnya. Kini ruang kerja itu sunyi karena Ilana belum mengutarakan maksudnya.

"Duduk, Na."

Setelah keduanya duduk, Ilana menatap dalam pada ayahnya. Raihan belum pernah menerima tatapan ini dari Ilana. Raut mukanya sedikit khawatir.

"Pa, tolong jelasin sama aku," kata Ilana.

"Apa yang ingin kamu dengar?"

"Papa punya masalah apa sama Danish 5 tahun lalu? Aku pengen Papa jawab jujur!"

Suasana di ruangan itu menjadi sedikit tegang. Keingintahuan Ilana adalah rahasia yang disimpan oleh Raihan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status