Share

Awal masalah

Perkataan Milo membuat Yasmin bingung, dia diam, ingin sekali iya bertanya, apa benar yang di katakan sama abang nya tadi.

Melihat Yasmin melamun Daniel pun segera memegang bahunya lalu berkata, "Yasmin kamu gak apa-apa kan??" tanya daniel cemas.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, "Yasmin baik bang, tapi boleh Yasmin tanya sesuatu??"

Daniel memandang lekat sepupunya itu, lalu dia mengangguk, "Hm, tanya saja kalau emang kamu ingin menanyakannya."

"Apa maksud dari perkataan bang Milo??" tanya Yasmin penasaran.

"Kalau abang jawab jujur Yasmin harus janji tidak akan marah sama abang?" tanyanya balik pada Yasmin.

Yasmin mengangguk lalu berkata, "Yasmin Janji, tapi abang harus jujur!!"

"Baiklah," ucap Daniel berjedah lalu dia

Menghela nafasnya dan berkata pada Yasmin yang membuat Yasmin kaget dan sedikit Syok. "Huhh-- Yasmin sebenernya abang menyukaimu, dan itu sudah lama sekali dari saat kamu datang kesini, tapi abang tidak berani untuk menyatakannya padamu, maaf kalau sekarang kamu bingung, tapi gak usah dipikirin perkataan abang ini karena abang sudah bisa menganggap Yasmin adik abang sendiri."

Yasmin bingung, tapi emang dihatinya hanya menganggap abang Daniel nya ini sebagai abang terbaiknya saja, tidak lebih dan tidak kurang, "Maaf bang tapi Yasmin gak bisa terima cinta abang, karena Yas cuma anggap abang sebagai abang Yasmin saja, maaf ya bang!!"

"Ah. Gak usah dipikirin, kan abang sudah bilang sudah bisa anggap Yasmin sebagai adik abang. Hahaha abang ditolak nih," ucapnya sambil tertawa hambar.

"Hehehe maaf ya bang maaf."

"Tapi boleh abang minta sesuatu dari Yasmin 1 kali saja sebagai hadiah perpisahan untuk abang dari Yasmin karena sebentar lagi mau pergi ke kota Z."

"Apa itu bang??"

"Boleh abang cium Yasmin??" ucap Daniel membuat Yasmin kaget. "Ah Yas tenang dulu, abang gak macem-macem kog, cuma cium kening saja, boleh?" tanyanya dengan hati-hati takut Yasmin marah padanya.

"Baiklah kalau cuma cium kening." Yasmin mengijinkan Daniel mencium keningnya, ciuman penuh cinta dan rasa sayang yang Yasmin rasakan.

-'Maaf bang, Yas gak mau nantinya akan menjadi masalah Kalau Yas menerima abang,' ucap Yasmin dalam hatinya.-

.

.

.

.

.

1 minggu kemudian, aku pun pergi ke kota Z tempat aku akan tinggal dan bekerja sekarang, disana aku tinggal bersama senior ku bang Benjin, perjalanan sungguh melelahkan, waktu yang ditempuh sekitar 5 jaman.

Sesampai nya disana aku pun membereskan barang-barangnya yang aku bawa kekamar, walaupun apartemennya tidak terlalu besar tapi cukup lumayan untuk ditinggali 2 orang, apa lagi kami menempatinya hanya untuk istirahat saja, lantaran kami akan banyak mengabiskan waktunya di restoran tempat kami bekerja.

~~~~

Selama Yasmin dan BenJin tinggal berdua mereka tidak pernah berfikir yang macem-macem, mereka sudah seperti kakak dan adik yang pagi setelah sarapan bersama-sama berangkat ke restoran, lalu disana pun kerja ya seperti biasanya mereka tidak berfikir yang macam-macam.

Mungkin ini keputusan yang diambil oleh Yasmin adalah keputusan yang keliru, dia tidak tau kedepannya gimana dengan hidupnya, berdua dengan lelaki yang bukan suaminya atau bukan saudara apakah akan berjalan dengan lancar???

Dia tidak memikirkan kesana nya, yang Yasmin pikirkan saat itu hanya ingin keluar dari keluarga om nya itu apa lagi dia ingin menghindari sang tante dan abang Milo nya yang sering melecehkannya.

Gadis polos ini hanya berfikir kalau dia sudah menganggap Benjin sebagai abang kandung nya sendiri dan sebagai sahabat yang selalu ada untuknya, baik dan selalu membantunya dikala dia sedang sedih.

"Gimana Yasmin kerja disini jauh dari keluarga om mu itu enak apa enggak??" tanya BenJin memecah keheningan.

"Lumayan bang, sekarang Yasmin bisa bernafas lega, dan abang sudah seperti abang Yasmin sendiri, aku senang seperti memiliki keluarga baru," ucapnya yang memang saat ini merasa bersyukur keluar dari rumah itu.

"Syukur lah kalau Yasmin senang, oiya abang lupa bilang setiap sabtu dan minggu abang ambil libur dan akan pulang kerumah."

"Wah enak ya manager tuh libur nya 1 minggu 2 kali dan bisa milih waktu weekend , Yasmin juga mau seperti itu." ucap Yasmin yang cuma disenyumi oleh BenJin.

"Sayang nya gak bisa, Yasmin cuma dapat libur 1 minggu sekali dan itu bukan di Hari weekend," jelas BenJin yang mau tetap mentaati peraturan yang ada.

"Ah menyebalkan. Kalau gitu Yasmin ambil libur di Hari senin aja deh. Setelah bergulat dengan keramaian di akhir pekan enakan setelahnya libur dan tidur hehehe."

"Dasar tukang tidur." Ucap BenJing sambil mengusap kepala Yasmin.

Deg

Deg

-'Eh~ Ini perasaan apa?? kenapa abang menyentuh kepala ku aku kok berdebar ya??' ucap Yasmin dalam hati.-

"Ada apa Yasmin??" tanyanya heran yang melihat gelagat Yasmin.

"Gak ada bang, ya udah besok pas pulang sampaikan salam Yas sama mbak Yuyun ya bang."

"Siap, nanti abang sampaikan, udah cepat sana siap-siap untuk pulang!"

"Oke bos."

Yasmin berjalan ke ruang ganti dan dia pun bersiap-siap untuk pulang. Yasmin dan BenJin selalu pulang bersama seperti berangkat pun juga bersama.

Ditengah jalan mereka mampir kesebuah kedai untuk membeli beberapa lauk, karena mereka belum sempet makan malam jadi mereka membeli saja biar tidak lelah saat sampai di apartemen.

~~~

"Yasmin coba ambil piring di dapur, biar abang yang bereskan makanan ini lalu kita makan malam."

"Oke Bang."

Dugh

Awww..

"Yasmin awas."

Grep

Deg

BenJin menangkap Yasmin dan sekarang mereka sedang dalam posisi berpelukan. Jantung Yasmin berdetak kencang, begitu juga dengan milik BenJin.

Mereka sama-sama merasakan sensasi itu, tapi buru-buru mereka tepis, karena ini gak boleh. BenJin itu sudah memiliki istri, "Eh, anu bang maaf tadi Yasmin gak sengaja kesandung."

"Gak apa-apa Yas santai saja, itu cuma kecelakaan."

"Eum, maaf." ucap singkat Yasmin lagi.

-'Ya tuhan kenapa aku deg-degan saat bersentuhan dengan abang?? apa yang terjadi sama aku?' ucap Yasmin dalam hati.-

-'Kenapa tadi aku bisa deg-degan pas megang Yasmin?? Gak mungkin kan aku menyukainya??" ucap Benjin dalam hatinya.-

~~~

Hari ini adalah hari dimana BenJin pulang ketempat istrinya, entah kenapa hati Yasmin seperti tidak tenang, ada rasa kesal juga ada rasa marah dan ada Perasaan tidak senang jika BenJin bertemu dengan wanita laen.

Padahal sebelumnya Yasmin merasa biasa-biasa saja tapi akhir-akhir ini entah kenapa ada perasaan aneh setiap bersama BenJin. Apa lagi kalau lelaki itu mengusap kepalanya, seperti ada ratusan kupu-kupu yang terbang di hatinya.

"Abang pulang kerumah istri nya, kenapa tempat ini jadi serasa sepi ya?? Menyebalkan, kenapa dia harus pulang?? ah-- aku gak boleh begitu, kan mbak Yuyun istri nya bang Jin." ucap lirih Yasmin.

Kali ini dia bener-bener kesepian dan waktu sangat lambat seperti malah tidak berjalan dan berhenti ditempat.

~~~

Ditempat lain BenJin yang pulang ke rumah istrinya pun pikirannya entah kenapa melayang-layang mengingat wajah dan senyum Yasmin, bahkan ketika dia sedang bercinta dengan istrinya saja dia malah membayangkan kalau itu adalah Yasmin.

-'Ya Tuhan ini gak mungkin, aku sudah jatuh cinta dengan bocah itu, Yasmin aku sungguh merindukan mu, rasanya ingin sekali cepat menemui mu,' ucapnya dalam hati.-

**2 hari kemudian**

Hari ini adalah hari senin yang seharusnya Yasmin libur tapi iya gunakan untuk bekerja karena temen nya meminta tukeran hari libur dengan nya.

Sedangkan Benjin yang baru saja tiba diapartemen di kejutkan dengan Yasmin yang tidak ada disana, "bukannya ini hari libur kenapa bocah itu gak ada dirumah??" ucap lirih BenJin.

Karena penasaran dan dia sudah rindu berat dengan bocah itu, Benjin pun segera menghubunginya.

**Panggilan ON**

("Wei,, Bang ada apa menghubungiku??")

("Aku dirumah dan kamu tidak ada?? Kemana kamu pergi?? Bukankah ini hari liburmu??")

("Oiya bang hari ini ada salah 1 karyawan minta tukeran hari libur jadi aku tidak libur hari ini, dan bukannya seharusnya kamu masuk Bang?? Kenapa belum masuk??")

("Dasar Bodoh aku sengaja ambil libur biar bisa bersama mu, malah kamu kerja.")

("apa maksud abang bersama ku??")

("Ah, itu lupakan saja, nanti malam aku jemput kamu ya.")

("Ah, baiklah kalau gitu, sampai ketemu nanti malam ya bang.")

("Hm, sampai ketemu nanti malam.")

**panggilan off**

BenJin segera mempersiapkan semuanya, dia ingin memberikan kejutan kepada Yasmin, tampaknya dia ingin sekali bilang pada Yasmin kalau dia sudah jatuh cinta pada bocah itu.

Entah kenapa BenJin seperti merasakan muda lagi. Padahal saat bersama istri nya dulu dia tidak seperti ini, tidak semangat seperti ini. Entahlah tapi yang pasti dia mau bilang sama Yasmin kalau dia sangat mencintai nya.

.

.

.

.

Akhirnya malam yang dinanti-nanti pun tiba BenJin mengeluarkan mobilnya dan dia sudah tidak sabar untuk menjemput Yasmin.

Sampai lah BenJin di restoran tempat dia dan Yasmin bekerja, betapa kagetnya BenJin saat melihat Yasmin sedang tertawa dan merangkul salah satu karyawan disana, bukan Yasmin yang merangkul tapi karyawan itu, tapi Yasmin tampak nyaman dan senang disini.

Karena merasa cemburu melihat pemandangan itu, BenJin pun turun dan langsung menuju ke tempat dimana Yasmin sekarang berada.

"Hai bang sudah datang?!" tanya Yasmin sambil senyum, tapi yang disenyumin dia malah terlihat marah

BenJin menarik tangan Yasmin dengan kasar, yang melihat itu hanya bisa diam dan terbengong saja, mereka bertanya-tanya ada apa dengan manager nya kenapa kelihatan marah seperti itu?? Apa Yasmin melakukan kesalahan??.

~~~

Didalam mobil Yasmin dan BenJin diam seribu bahasa, tapi Benjin menjalankan mobilnya dengan cepat membuat hati Yasmin gak karuan, dia takut kalau mereka akan celaka.

"Bang Jin ada apa??"

"..."

"Huh," helaan nafas Yasmin.

Sesampai di apartemen BenJin Yang masih menyeret Yasmin dengan kasar itu melempar kan Yasmin ke arah sofa. Dan Yasmin jatuh terduduk disofa.

"Maaf bang sebenernya ada apa? Kenapa abang marah sama Yas?" tanya Yasmin bingung.

"Siapa pria tadi??" tanya nya penuh penekanan.

Yasmin aneh kenapa abang nya ini jadi seperti ini?? Kenapa dia tanya karyawan itu sedangkan dia tau siapa nama karyawan itu.

"Abang kan tau dia siapa?? dia Bowo, karyawan abang sendiri masak gak inget."

"Yang abang maksud itu apa hubungan mu dengan nya??"

"Tentu saja teman!!"

"Bohong!!!!!"

Deg

Baru pertama kali bang Jin nya ini marah dengan nya seperti itu, bukan Yasmin takut tapi ini aneh, bener-bener aneh.

"Kenapa abang marah?? Aku mau berteman dengan siapa saja kan itu urusan ku bukan urusan abang, disini kan abang cuma manager aku yang ngasih tempat tinggal gratis dan kita bersahabat, gak lebih!! Kenapa aku dekat dengan orang abang marah?!"

"Karena aku suka sama kamu Yasmin, aku cinta sama kamu jadi, aku gak akan biarkan orang memiliki kamu ingat itu."

Deg

-'Cinta? dia mencintai ku? aku~ ah harusnya aku seneng kenapa aku jadi takut??" ucap Yasmin dalam hati.-

"Cinta?? Itu salah bang, kamu sudah memiliki istri, dan itu salah kalau kamu menghianati mbak Yuyun." ucap Yasmin untuk menghentikan kegilaan ini. -'Walaupun aku senang dengan pengakuannya tapi aku harus menolak nya,' ucap nya lagi dalam hati.-

"Aku tidak peduli aku menyukaimu dan aku menginginkan mu." Ucap BenJin Yang sekarang mendekati Yasmin dan berusaha untuk mencium nya.

Yasmin menolak dan menendang bang Jin, tapi bang Jin tidak tinggal diam dia pun mengejar Yasmin. Dan terjadi perkelahian.

Yasmin berusaha menghindar dan membalas perlakuan kasar bang Jin, dia berusaha mempertahankan dirinya, dia masih berkelahi dengan bang Jin tapi sial dia kesandung kaki meja membuat nya jatuh terjerembab membuat kesempatan bang Jin untuk memiliki Yasmin semakin tinggi.

Diambilnya dasi yang tergantung di dekat pintu masuk dan diikat nya tangan Yasmin.

"Bang apa-apaan ini kenapa kamu mengikat ku??"

"Aku akan menjadikan kamu milik ku malam ini."

"Kau gila Bang, lepaskan ini bang!!!!!!!!."

BenJin menghiraukan ocehan Yasmin dia mengambil tali di laci dapur yang dia letakkan disana sisa saat membikin jemuran.

Diiket lagi tangan Yasmin dan sekarang menungging dengan tumpuan meja dan talinya di ikat Di kaki meja.

"Bang apa-apaan ini?! Lepaskan Yasmin!!"

"Tidak sekarang, setelah aku memiliki mu baru aku akan melepaskanmu."

"Gila ini gila bang!!!."

BenJin tidak mendengar kan makian dari Yasmin yang terus saja memaki nya dia melancarkan aksinya, kali ini dia melorotkan celana Yasmin berserta celana dalamnya. Dan kini Yasmin sudah tidak menggunakan celana lagi.

BenJin meremas bo**ng Yasmin dan memainkannya. Membuat Yasmin berteriak meminta untuk menghentikannya dan melepaskan nya.

"Nikmati saja sayang, Aku akan membuatmu melayang malam ini."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status