Setelah kematian kedua orang tuanya, Yasmin yang kini sebatang kara diasuh oleh om nya adik dari sang ayah, namun karena istri dari om nya yang tidak menyukainya, juga sepupunya yang kerap kali hampir melecehkannya, dengan terpaksa dia pun berbohong untuk keluar dari rumah itu. Dia pun akhirnya tinggal bersama dengan sahabat yang sudah dianggap abang olehnya, tapi kejadian naas menimpanya, dia diperkosa oleh sahabat yang sudah dianggapnya abang itu. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk memiliki hubungan terlarang, lantaran pria yang bernama BenJin itu sudah memiliki seorang istri. gimana kisah hubungan terlarang mereka?
View Moreprang
prangprangYasmin melempar semua barang yang terjangkau oleh tangannya kearah pria didepannya, dia merasakan sakit yang tak terhingga dari pria yang selama ini menemaninya kurang lebih selama 2 tahun.Pria yang sudah membuatnya masuk ke dalam awan hitam, tapi entah apa memang dia yang bodoh atau memang dia terlalu bucin dengan pria itu sampai dia rela di jadikan selingkuhannya selama ini."Yasmin hentikan!" ucap pria itu dengan sedikit kasar.Yasmin tidak peduli dia tetap melemparkan semua benda-benda diruangan itu kearahnya sambil berteriak, "Kamu jahat bang! aku benci kamu, apa salahku sampai kamu melakukan ini padaku? ini anakmu dan kamu tega ingin menghilangkannya?" makinya terus menerus.BenJin nama pria itu, berusaha menenangkan wanitanya yang saat ini sedang emosi, "Aku sudah beristri Yas, dan sebentar lagi aku pun juga akan memiliki anak, bukankah kita baik-baik saja selama ini tanpa anak itu!"Ucapan itu membuat Yasmin sakit hatinya, "Katanya kamu mencintaiku? tapi kenapa kamu melakukan ini padaku bang, kenapa hikk--?"Tangisnya pecah melihat ketidak adilan yang dia rasakan saat ini, BenJin mencoba mendekatinya lagi lalu berkata sambil memeluknya, "Yas, aku akan selalu mencintaimu, tapi kita lakukan semua itu tanpa anak ini oke," ujarnya yang membuat Yasmin tidak percaya mendengarnya."Berengsek," makinya lagi sambil mendorong pria itu lalu dia pergi meninggalkan BenJin sendirian di ruangan itu.BenJin yang melihat Yasmin pergi segera memanggilnya, "Yasmin... Yasmin...," tapi panggilannya tak dihiraukan oleh wanita itu.Yasmin pergi tak tentu arah, dia menangis sejadinya, dia merasakan kebodohan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi, niatnya keluar dari rumah om nya agar terhindar dari sepupunya yang sering melecehkannya malah dirinya masuk kesarang buaya yang merusak masa depannya."Ya Tuhan apa yang harus aku lakukan pada anak ini sekarang?" tanyanya sambil melihat langit yang nampak mendung semendung hatinya saat ini.....citcitcitsuara burung terdengar di depan jendela kamar Yasmin, jam sudah menunjukkan pukul 05.30 tapi gadis itu masih saja bergulat dengan selimutnya yang hangat.Karena keponakannya itu belum juga bangun Mei yang kesal pun berteriak untuk memanggilnya, "Yasmin bangun!!!!!!!"Yasmin yang terkaget pun akhirnya bangun dari mimpi indahnya. "Ya Tante, Yasmin sudah bangun." Ucap nya seraya mengucek matanya untuk sedikit menghilangkan rasa kantuknya.Dia pun segera melihat kearah jam yang ada di dinding tepat didepannya, tentu saja iya terkaget saat dirinya yang tak biasanya telat bangun dipagi hari.Aku Yasmin Permata, umur ku 19 tahun. Dan Aku seorang yatim piatu.TapTapCeklekBlamSetelah Yasmin mencuci mukanya dia berjalan menuju dapur dimana sekarang Tante Mei nya berada, "Akhirnya anak malas ini bangun juga," ucap Mei pada keponakannya itu."Pagi Tante." Sapa Yasmin"Jangan basa-basi, sekarang kamu masak buat sarapan, sebentar lagi Om dan sepupu-sepupumu akan bangun jadi sarapan harus udah siap, mengerti!" titah sang Tante."Baik Tante," jawabnya sedikit malas.Begini lah aku sehari-hari yang tinggal dengan Om dari adik ayahku yang bernama Om Udin. Jika kalian mengira aku hidup senang dan dimanja, kalian salah besar. Walaupun Om Udi sangat sayang padaku, tapi istrinya tidak. Dia selalu menganggap aku tidak lebih dari benalu yang numpang tinggal, jadi Aku harus membantunya untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah sebelum Aku berangkat sekolah saat aku sekolah dulu dan setiap pulang sekolah. Tapi beda, sekarang aku bekerja jadi aku melakukannya saat sebelum dan sesudah pulang kerja.TapTapTap"Pagi Yas. Sarapan apa kita hari ini??" tanya Mika sepupu perempuan ku."Seperti biasa saja Ya, soalnya Yas buru-buru mau berangkat kerja," ucap ku pada Mika."Oo gitu, ya sudah gak apa-apa."Dia sepupu perempuan ku umurnya 16 tahun, namanya Mika Karmila. Putri bungsu dari Om dan Tante ku, anak kesayangan di rumah ini."Pagi Yasmin." Sapa Daniel dan Milo sepupu laki-laki ku."Pagi Bang, tumben sudah bangun??""Abang ada rapat pagi-pagi." jawab Daniel"Kalau aku sih mau jemput kekasih ku dulu baru berangkat ke kampus." terang Milo.-'Mau jemput kekasih kek bodo amat, emang Yas pikirin," ucap ku dalam hati.-"Oo.. ya sudah Sarapan dulu saja, Yas mau siap-siap buat kerja," ucap ku lalu meninggalkan ke 3 sepupu ku untuk bersiap-siap kerja.Oiya, mereka berdua adalah sepupu ku namanya Daniel dia putra pertama Om dan Tante, jika kalian tau hanya Bang Daniel lah yang sayang padaku. Kalian pasti bertanya bukan kenapa dengan Milo?? Dia sedikit jahat padaku dan dia ... nanti kalian juga akan tau dia seperti apa?? Daniel berumur 24 tahun sedangkan Milo berumur 20 tahun....Setelah Yasmin selesai bersiap, dia pun turun kebawah dan mendapati sarapan yang iya buat tadi tidak bersisa sedikit pun. Yasmin sudah biasa mengalami hal seperti itu, jika masih ada sisa pun sama Tante Mei pasti langsung diumpetin makanan tersebut.Yasmin pun berjalan mendekati keluarganya itu. Disana tidak tampak Mika dan Milo. Dan Sepertinya mereka sudah berangkat."Om, Tante, Bang Danil~ Yas berangkat dulu," ucap ku berpamitan."Yasmin tunggu, kita bisa bareng, kan searah," ajak Daniel saat itu."Tapi Bang??""Ayo udah ikut saja, Ayah Ibu, Daniel berangkat.""Hati-Hati." ucap Om dan Tante bersama.Dan disinilah Yasmin berada sekarang, didalam mobil milik Daniel, walaupun aku dan Daniel dekat, tapi kadang dia merasa canggung dengan kakak sepupu nya ini.Didalam mobil dihabiskan oleh mereka dengan berdiam diri saja, tidak ada percakapan hanya musik yang menemani mereka dalam diam.Ciitt"Nah sudah sampai, Yasmin kamu pulang jam berapa?? Biar nanti Abang jemput!""Gak usah Bang, nanti biar Yas pulang sendiri.""Baiklah kalau gitu, oiya kamu belum sarapan kan?? Ini tadi abang minta ibu buatkan bekal, jadi makan lah biar ada tenaga hari ini."Yasmin tersenyum senang, abang nya ini memang sangat perhatian padanya, membuat Yasmin sebenernya tidak enak hati, tapi perut lapar terima saja."Terimakasih bang, dan sampai ketemu nanti malam." ucap Yasmin lalu pergi meninggalkan Daniel.~~~Keadaan restoran masih sepi, karena emang tempat itu baru saja dibuka, tidak banyak karyawan di tempat ini, hanya beberapa senior dan junior termasuk Yasmin yang masih junior."Wooi Yasmin Permata kenapa melamun??" sapa salah satu teman Yasmin.Yasmin terkaget, dan melihat kearah orang yang mengagetkan nya, " aisss bang Jin kenapa kamu mengagetkan ku?" ucapnya pada salah satu temennya itu yang bernama BenJin."Karena kamu melamun, ada apa?? cerita saja seperti biasanya, aku akan selalu mendengarkan keluh kesah mu," ucapnya membuat Yasmin tersenyum mendengarnya.Dia adalah BenJin, senior ku disini sekaligus teman dekatku, ya kami hanya teman dekat, tapi jika kalian nanti membaca, maka kalian akan tau nanti siapa bang Jin ini?!.Aku sering bercerita masalah ku dengan nya dan dia selalu memberikan solusi kepadaku, oiya bang Jin ini baru saja menikah, dia menetap dikota ini bersama istrinya yang cantik.Aku kenal dengan istrinya dan kami cukup dekat, bahkan mungkin sudah seperti saudara sendiri, karena perbedan usia kami pun cukup jauh, bang Jin dan istrinya seumuran dan mereka berumur 29 tahun. Beda 10 tahun dengan ku saat ini."Yas kenapa kamu tidak keluar dari rumah itu saja, ngekos atau ngontrak gitu yang murah-murah." ide bang Jin."Belum mampu bang kalau Yas keluar dari sana, disini gajinya kecil bang, kalau mau keluar dari sana Yas harus mencari beberapa pekerjaan lagi, biar bisa untuk menopang hidup Yasmin," keluh Yasmin saat itu.BenJin yang melihat itu hanya berkata, "Semoga ada jalan ya Yas.""Amin Bang."....***"Yassssmiiinnnnnn!!!!!!." teriak tante Mei."Ada apa tan??" tanya Yasmin yang kaget mendengar teriakan dari tantenya itu."Bulan ini kenapa kamu memberi jatah pada tante sedikit?? kan kamu tau Kalau makan kamu itu banyak, jadi tante harus membeli kebutuhan dapur lebih extra. Dan Mika meminta dibelikan baju baru," ucap ketus tante.-'Apa makan Yas banyak?? gak salah apa tante?? Mmungkin kepala tante kejedot tembok jadi ngomong asal, boro-boro makan banyak lah yang masak siapa telat dikit gak kebagian makanan," ucap Yasmin dalam hati.-"Maaf tan, kemaren uang nya Yasmin pakai buat beli kebutuhan ku, dan sisa nya cuma segitu, soalnya kan Yas perlu ongkos ke tempat kerja," jelas Yasmin takut."Ingat lain kali kalau kamu mau beli buat kebutuhan mu itu jangan ngambil dari jatah tante, kamu tau kan biaya kamu dulu sapa yang bayarin?? jadi jangan pelit sama tante.""Baik tan," ucap Yasmin.-'Pelit dari mana coba gaji Yas cuma 5juta terus Tante minta 3juta, buat nambahin bayar cicilan motor Bang Milo 500 terus sisa Yas cuma megang 1,5juta itu juga kalau gak dipalakin sama Mika kadang Yasmin cuma megang 1juta doang, belum buat ongkos. Bahkan Yas suka tahan lapar biar irit uangnya,' umatnya dalam hati.-***Waktu pun terus berlalu sampai akhirnya tempat Yasmin bekerja membuka cabang di kota S yang jarak tempuh nya lumayan jauh. Dari kota J ke kota S itu menempuh waktu sekitar 5 jam.Dan yang terpilih untuk ditugaskan disana iyalah Yasmin dan BenJin, disana udah ada pekerja baru, dan Jin diangkat jadi manager, sedangkan Yasmin jadi senior yang harus melatih junior-juniornya.Yasmin yang awalnya bingung mau diterima atau tidak akhirnya memutuskam untuk menerima tawaran itu, dikarenakan Jin menawarkan tempat tinggal bersamanya, "Yasmin terima saja, aku menyewa rumah kontrakan dan ada 2 kamar, kamu bisa bersama ku, gratis, gimana??""Karena ada tawaran dan kata gratis, maka Yasmin menerimanya bang," ucap Yasmin polos."Bagus kalau gitu."Yasmin bilang kepada keluarga nya kalau dia akan dipindahkan tugas 1 minggu lagi, dan Yasmin menerima nya, awalnya tente Mei tidak menerimanya, tapi karena bujukan dari Daniel maka tante mei menerimanya.Daniel sebenernya juga tidak setuju kalau adik kecil kesayangan nya ini pergi jauh meninggalkannya, tapi mau gimana Lagi?? Kan semua demi masa depan Yasmin sendiri.~~~Malam ini sepi, sangat sepi, karena penghuni rumah sedang pergi, yang pergi hanya Om dan Tante juga Mika, sedang kan Milo nya sedang pergi kencan dengan kekasihnya. Dan Daniel sudah masuk kamarnya.Yasmin yang merasa lapar lantaran tadi hanya makan sedikit dia menuju dapur dan mencari mie instan untuk dia buat, tiba-tiba dia dipeluk dari belakang, Yasmin kaget dan berusaha melihat siapa yang memeluknya, ternyata itu Bang Milo nya. Yang sudah pulang Dari kencannya."Bang Milo lepas, apa yang abang lakuin~ lepas sekarang!" pinta Yasmin tapi tampaknya abang nya ini tidak mau melepaskannya."Yasmin kenapa kamu mau ninggalin rumah ini??" ucap nya dengan suara serak.GlegYasmin merasa ini gak akan baik, dia harus melepaskan dari cengkraman abang nya ini, jika tidak dia akan mendapat pelecehan lagi dari abang nya ini."Lepas bang, Yas mohon." mohon Yasmin."Ayo lah Yasmin, kamu tau kan kalau abang ini suka sama kamu, tapi kamu selalu jual mahal." terangnya."Ini gak benar, abang itu sepupu Yasmin jadi Yasmin udah bilang gak bisa ya gak bisa.""Kalau gitu biar aku menyentuh mu 1 kali saja sebagai salam perpisahan.""Abang gila, lepaskan cepat!" ucap Yasmin dan terus berontak.Milo berusaha mencium paksa Yasmin tapi sekuat tenaga Yasmin menolaknya. Tiba-tiba ada tangan yang menarik kerah leher milih Milo. Dan itu ternyata adalah Daniel. 2 kali abang nya Itu membantu Yasmin dari tindakan pelecehan yang dilakukan adiknya itu."Milo, sudah aku bilang hentikan perbuatan itu, apa kamu gak liat Yasmin ketakutan, dan kalau kamu kaya gini mulu nanti jangan salahkan aku kalau perbuatan ini akan aku adukan pada qyah dan ibu.""Cih, kau mengganggu kesenangan ku bang, dan aku tau abang sebetulnya juga suka kan sama Yasmin." ucap Milo sebelum dia pergi meninggalkan Yasmin dan Daniel.Perkataan Milo membuat Yasmin bingung. Dia diam, ingin sekali iya bertanya, apa benar yang di katakan sama Milo tadi?Aku menghela napas panjang. "Huffhh ... Sayang bercanda itu boleh saja, tapi tidak boleh bercanda seperti itu sama saja seperti mempermainkan nyawa seseorang. Jika nanti beneran gimana?" tanyaku pelan agar bocah kecilku ini mengerti kalau tindakan seperti itu tidak baik. "Mempermainkan emosi seseorang itu tidak dibenarkan ya Jay Sayang, iya kalau orang itu kuat jantungnya kalau lemah terus melihat itu tidak kuat dan ikutan lewat gimana?" tanyaku lagi padanya dan dia masih mendengarkan penjelasanku sedangkan Fauzhan masih mematung sambil berdiri dia belum berani duduk disampingku."Walaupun cuma bercanda saja tetap tidak boleh ya Manda?" tanyanya polos."Tidak boleh. Nanti kalau misalnya Paman Zhan beneran tidak ada gimana? Jay mau?" tanyaku padanya dan dia menggelengkan kepala."Tidak mau, tapi apa Manda mau memaafkan semuanya?" tanyanya yang sungguh menggemaskan sekali putraku ini bertanya untuk memohon maaf dariku."Manda per
Bujang lapukku itu tampak menyedihkan dengan perban di kepala, pipinya sama di lehernya yang ternyata terluka akibat kecelakaan.Saat mendekat ke arahku ternyata dibagian tangan pun tidak luput dari luka yang masih diperban di bagian sikunya. Pasti sakit dengan luka-luka seperti itu.Sebenarnya yang terluka dan diperban bukan hanya Kak Zhan tapi, tapi kedua orang tuanya juga diperban cuma tidak terlalu banyak sebanyak Kak Zhan."Maaf Zhan, mama tidak sengaja. Abis Papa juga ikut-ikutan sih," bela mama yang tidak mau disalahkan."Eh kok Papa dibawa-bawa? Di sini papa cuma nunjukin ke Yasmin kalau Zhan baik-baik saja dan Papa memang sedih dengan kejadian ini soalnya Zhan memang tadi sempat gawat," terang papa Fariz. "Tadi Papa saja sempat kaget kenapa Yasmin teriak makannya papa masuk ke dalam, melihat situasi seperti itu papa tahu kalau Zhan mungkin mau ngerjain Yasmin jadi papa ikutin alur saja," belanya lagi menjelaskan.'Ya am
Yuda memegang bahu aku untuk menguatkan aku, lalu dia berkata, "Yasmin yang sabar ya!" ucap Yuda padaku. Tapi aku tetap menangis dan tidak mendengarkannya. "Ini tidak seperti yang kamu bayangkan Yas," ucapnya lagi tapi aku tidak tahu apa yang dia maksudkan itu, aku tetap fokus pada tubuh yang tidak bergerak di depanku ini dan menangis."Kakk ... Zhan, hik hik hik," tangisku yang tak bisa ditahan lagi karena melihat tubuh yang ada di depan mataku ini.Semua terdiam, tidak ada yang menangis lagi kecuali aku yang masih menangis meraung-raung. Aku memanggil bujang lapukku ini dan memintanya bangun, bahkan Jay yang melihatku menangis sesegukan datang dan mengusap pipiku yang berlinang air mata."Manda jangan menangis, Paman baik-baik saja!" kata putraku, mungkin diumurnya yang sekecil ini dia masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Aku melihatnya sekilas dan aku menangis lagi setelahnya.Seharusnya aku malu menangis seperti ini, masalah
"Sungguh huru hara yang menegangkan." Milo berkata saat dia sudah sampai di dalam gedung. "Ngomong-ngomong kenapa kamu datang sendirian saja Yud? Ke mana Zhan dan keluarganya?" tanya Bang Milo kepada Yuda. "Ah, iya aku juga mau bertanya pada Bang Yuda, mana bujang lapuk aku itu?" tanyaku padanya. "Maaf aku ke sininya telat karena tadi mengurus Zhan dan orang tuanya yang terluka akibat kecelakaan." Yuda menjelaskan padaku membuatku terkaget. Deg 'Calon suamiku kecelakaan? Gimana keadaannya? Ya Tuhan semoga dia tidak apa-apa. Jangan sampai aku menjanda lagi sebelum menikah dengannya!' ucapnya dalam hati. "Apa dia tidak apa-apa?" tanya aku ragu karena aku benar-benar cemas. "Dia kritis, makanya aku ke sini ingin mengajakmu ke sana untuk melihatnya," ucap Yuda. "Maaf Pak penghulu Anda bisa pergi dulu! Aku rasa Anda juga pasti sudah telat untuk ke tempat selanjutnya. Tapi apa jika Anda dihubungi apa
Aku melihat ke arah suara itu. Saat melihatnya aku tidak henti-hentinya menangis. Aku sangat lega karena ada yang menghentikan pernikahan pemaksaan ini."Kalian tidak bisa melakukan pernikahan ini! Terutama Anda Nyonya!" ucap lantang pria itu sambil menunjuk ke arah tante Mei ."Apa kalian mau saya laporkan ke pihak yang berwajib? Padahal saat saya menghubungi tadi, saya sudah bilang kalau keluarga kami sedang terjadi masalah, tadi sudah jelaskan kalau kami meminta waktu untuk menyelesaikan masalah!" ucapnya tegas sambil melihat ke arah tante Mei dengan tatapan yang tajam. Di sini sangat terlihat jika mimik wajah tante Mei berubah menjadi pucat pasi karena ancaman pria yang tidak lain adalah Yuda, dia mengancam akan melaporkan kekacauan ini ke pihak yang berwajib."Tapi keluarga Anda tidak ada yang datang dan ini membuat saya malu," bela tante Mei yang tetap tidak mau disalahkan."Malu dari mana? Sedangkan keluarga kami tidak ada pembatalan di per
Aku punya perasaan tak enak dengan ini semua. Aku mulai mendekat kearah Tante dan Benjin. "Tante hentikan semuanya sebelum aku berbuat yang tidak Tante bayangkan!" ancamku pada wanita yang sudah berumur itu."Sudahlah Yas, kamu nurut sama Tante. Dari pada kita malu mending bener kalau pengantin prianya diganti saja dengannya!" terang tante yang tidak masuk akal aku pun tidak terima."Tante ... cukup! Ini pernikahanku dan calon suamiku masih ada, dia hanya minta kelonggaran waktu karena terjadi masalah bukan membatalkan pernikahan!" marahku pada tanteku ini dan semua yang diruangan itu pun melihat ke arahku yang memang mereka tidak menyangka kalau aku bisa marah pada wanita yang sudah berumur ini."Yasmin logika saja dia meninggalkan kamu di acara sepenting ini, dia tidak pantas buat menjadi suami kamu!" kata tante membuat Yasmin tambah kesal."Cukup Tan! Kak Zhan hanya sedang dalam masalah bukan meninggalkan aku. Jadi aku mohon Tante jangan mengat
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments