Share

3. Ketidak berdayaan.

Pagi harinya Yasmin merasakan perihnya dibagian intimnya, dia pun mengingat kejadian yang dia alami, dia diperkosa dengan kejam oleh orang yang sudah dia anggap sebagai abang nya sendiri, orang yang selama ini dia anggap sebagai sahabat nya sendiri, orang yang sudah dia anggap sebagai malaikat didalam hidupnya, yang sudah mengeluarkan dia dari neraka di rumah tante nya, tapi ternyata itu semua malah membuat neraka baru dikehidupannya.

Ingatan tentang persetubuhan yang tidak manusiawi itu pun terlintas di kepalanya, dimana dia dihujam dengan kasar oleh bang Jin nya berkali-kali, walaupun dia memohon untuk menghentikannya, pria itu seperti orang kesetanan yang tidak mendengarkan jeritan dan erangan kesakitan yang dia rasakan, hingga penglihatannya pun menggelap dan Yasmin tidak tau apa-apa lagi.

"Akh... sakit, badan ku rasanya hampir mau hancur," keluhnya saat itu.

Ceklek

Blam

Yasmin melihat kearah pintu, ternyata yang masuk itu pria yang sudah merenggut mahkotanya dengan paksa, "Yasmin kamu sudah bangun sayang?!" sapanya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Melihat pria itu menghampirinya, sontak dia marah dan mengusirnya, "Pergi bang, kau jahat kenapa lakukan ini sama Yasmin??"

"Maaf Yasmin karena abang sangat mencintaimu, dan ingin memilikimu," belanya yang menganggap kalau perbuatannya itu tidak salah sama sekali lantaran dia melakukannya karena sangat mencintai Yasmin.

"Itu gila bang, lalu gimana dengan mbak Yuyun?? apa abang tidak mencintainya??"

"Aku tetap dengan nya tapi, abang ingin bersama mu juga," katanyanya lagi yang menampakkan keegoisannya untuk memiliki ke duanya.

"Egois, serakah," umpat Yasmin yang merasa jika pria didepannya ini tidak sama dengan pria yang selama ini dia kenal.

"Yasmin, abang tau kamu juga mencintai abang kan?? Kenapa kita tidak melakukannya dengan diam-diam?? Kita bisa memiliki selama disini. aku akan bersama mu selama 5 hari penuh, dan 2 hari aku akan luangkan waktu ku bersama mbak Yuyun, aku akan jadi milikmu seutuhnya selama disini."

Yasmin berfikir, dia sudah seperti ini, sudah hancur lebur, lalu kalau dia terjun sekalian apa dia akan bahagia?? Apa tidak akan ada yang tersakiti?? Apa tidak apa-apa jika dia menerima ajakan ini?? Hati nya bimbang, dia memang mencintai pemuda di depannya ini. Tapi dia kecewa karena perlakuan pemuda ini semalam. Dan dia tidak mau kalau hubungan ini akan menyakiti perempuan yang dia sayangi yang sudah dia anggap sebagai mbak nya sendiri.

"Tidak bang aku tidak mau, ini salah dan ini sudah cukup, jangan menambah kesalahan lagi! tinggalkan Yasmin sendiri sekarang. Yas gak mau lihat abang!" usir nya pada pria itu.

Tapi karena BenJin sudah di mabuk cinta, dia tetap tidak mau menyerah, "Yas sayang, lihat abang! apa kamu tidak mencintai abanh??"

"Tidak, Yasmin tidak mencintai abang dan abang boleh keluar sekarang! akan Yas lupakan perbuatan abang semalam, tapi Yas harap abang jangan mengganggu Yasmin lagi!" ucap Yasmin dan dia merosotkan dirinya dan menutup tubuhnya dengan selimut, dan dia berkata lagi "PERGI BANG!!!!!!"

BenJin pun pergi meninggalkan kamar itu, tapi dia bertekat tetap akan membuat Yasmin menjadi miliknya seutuhnya, -'Lihat saja Yasmin nanti kamu akan menjadi milikku, dan aku tidak akan melepaskan mu lagi,' ucapnya dalam hati.-

~~~

1 minggu setelah kejadian itu, Yasmin sudah biasa lagi, dia masih suka bercerita dan bercanda dengan BenJin, tapi dia seperti menjaga jarak dan takut kalau bang Jin nekat lagi seperti waktu itu, dia gak mau kejadian itu terulang lagi.

Jika kalian bilang apa Yasmin tidak trauma?? Maka kalian salah, tentu saja Yasmin trauma, tapi nasi sudah menjadi bubur, maka dia berfikir buat apa disesali lagi, toh semua ini keputusannya.

Walaupun keputusan nya akhirnya membuat bencana dalam hidup nya, tapi dia tidak mau terus terpuruk dan harus bertahan walaupun semua itu terasa sakit dan menderita.

Gimana tidak sakit, kehormatan yang dia jaga terenggut begitu saja. Mahkota yang seharusnya akan dia persembahkan untuk suaminya malah hancur oleh sahabat yang dia anggap Abangnya sendiri.

~~~

Ditempat kerja seperti biasa Yasmin sedang melayani pelanggan, dia melihat seorang pemuda yang sangat tampan dan manis saat tersenyum, gigi kelincinya sangat indah ketika dia tersenyum atau tertawa.

"Yasmin kamu melamun." ucap Bowo.

"Ada apa?? Emang gak boleh ya kalau aku melamun??" tanya Yasmin padanya.

"Boleh tapi apa yang kamu lamunin?? Eh kamu melihat pria tampan itu?? Dia memang tampan, tau gak dia pengusaha hebat kalau gak salah namanya FauZhan."

"Sehebat itu kah dia?? Ah sudah lah ayo bekerja lagi!" ucap Yasmin pada temannya itu.

Tanpa sepengetahuannya BenJin memperhatikannya, -'Yasmin, aku tidak akan membiarkan mu melirik ke pria lain.' ucap nya dalam hati.-

"Yas ayo makan siang dulu dikantor ku." ajak BenJin padanya.

"Aku makan sama teman-teman yang lain saja," tolak Yasmin bermaksud untuk menjaga jarak pada bos nya itu.

"Tidak Ada penolakan," tegas BenJin

"Hahh. Baiklah kalau gitu." Yasmin pun menuruti ajakan dari Benjin. Dia melihat bang Jin sudah menyediakan makanan untuk nya

"Ayo di makan sayang." ucap nya lembut membuat Yasmin tidak nyaman.

"Eum, baik lah kalau gitu, selamat makan." ucap Yasmin mencoba tidak menaruh curiga padanya.

BenJin yang Melihat itu tersenyum, tampaknya rencananya kali ini akan berhasil. Dia harus mendapatkan hati Yasmkn seutuhnya, dia ingin Yasmin bergantung dengan nya dan tidak bisa meninggalkannya, dia ingin Yasmin mencintai nya sampai untuk melepasnya saja akan membuat nya gila.

"Gimana enak kan??"

"Enak bang, lain kali boleh lah kalau di kasih yang gratisan mulu, lumayan irit," katanya yang memang tidak menaruh curiga sama sekali.

"Kalau gitu jadi kekasih abang nanti akan abang tanggung semuanya, dan gaji mu akan utuh." Ucap BenJin menyakinkan Yasmin.

"Tidak bisa bang, karena abang sudah menikah, Yasmin gak mau menyakiti hati mbak Yun." ucap Yasmin sendu.

"Kita bisa diam-diam Yasmin, dia tidak akan tau apa yang kita perbuat."

Yasmin dilema, disatu sisi dia sudah mulai mencintai pria di depannya ini, apa lagi kesuciannya sudah direnggut paksa oleh nya, tapi disisi lain dia tidak mau menyakiti hati wanita yang baik hati itu.

Saat melamun Yasmin merasa tubuhnya sedikit memanas, dia merasa entah kenapa rasanya aneh pada tubuhnya.

"Bang apa Ac ruangan ini mati?? Kenapa sangat panas disini??"

-'Tampaknya sudah mulai, aku merindukan milik mu yang sempit itu sayang, akan aku buat kamu yang memohon minta disentuh oleh ku." ucap BenJin dalam hati-

"Ac disini dingin, coba abang lihat apa kamu sakit??" ucap BenJin menyentuh Yasmin dengan sensual.

"Ahh." Yasmin terkaget saat dia mendesah cuma hanya disentuh oleh lengan bang Jin nya. -'Apa-apa an ini kenapa aku kog mendesah cuma karena sentuhan tangan bang Jin??"-

"Yasmin tampaknya kamu sakit, lebih baik kamu istirahat disini."

"Eum, baiklah Yasmin sedikit pusing."

Yasmin merebahkan dirinya disofa, sedangkan BenJin memastikan pintu kantornya terkunci dengan benar, untung saja ruangan nya ada di pojok dan itu jauh dari tempat karyawan yang lain, jadi jika ada ribut-ribut pun tidak akan kedengaran.

"Yasmin?" panggilnya pada wanita itu.

"Eum," gumamnya singkat, Yasmin merasakan jika ada yang menyentuhnya lalu dia membuka matanya, "Bang apa yang kamu lakukan??"

"Maaf aku hanya membenarkan posisi tidurmu supaya nyaman."

"Bang, ini panas, yang tadi abang sentuh Yasmin suka, sentuh lagi bang." Pinta Yasmin

"Tidak!" elak BenJin yang berpura-pura menolak permintaan dari Yasmin.

"Kenapa?" tanyanya dengan pandangan sendu berharap jika keinginannya tidak ditolak.

"Yasmin bukan kekasih abang jadi abang tidak mau menyentuh Yasmin," ujar pria itu yang ingin membuat Yasmin tersiksa dalam pengaruh obat yang dia masukan tadi.

"Baiklah bang jadi kekasih Yasmin, dan sentuh Yasmin sekarang." ucap nya tanpa sadar karena dia sudah sepenuhnya terpengaruh dalam obat yang BenJin kasih.

"Apa itu benar?" tanya BenJin memastikan lagi.

"Eum, benar!!"

"Kamu tidak menyesal??"

"Tidak akan."

"Gimana dengan mbak Yuyun??" tanya BenJin memastikan jika Yasmin sudah dalam kendalinya.

"Jangan sampai dia tau!! kan abang yang bilang seperti itu."

"Baiklah Kalau gitu abang akan menyentuh Yasmin."

Dengan perasaan senang BenJin bisa mendapatkan Yasmin lagi, rencana nya berhasil, dan obatnya sangat kuat pengaruhnya, membuat Yasmin menjadi liar dan melakukan berbagai macam gaya dengan nya.

BenJin dan Yasmin melakukan hubungan di ruangannya yang cukup besar itu. Mereka seperti tidak peduli jika nanti ada yang memergoki nya, yang dipikiran mereka sekarang adalah kenikmatan yang tiada tara. Yasmin berkali-kali klimaks, tidak disangka BenJin bisa melakukan itu lebih lama dari yang pertama dan lebih banyak gaya yang iya lakukan dengan Yasmin sekarang ini, sampai Yasmin pun tertidur lemas di sofa ruang kerja BenJin.

Yasmin tertidur sampai malam hari, BenJin bilang pada karyawan yang lain kalau Yasmin sakit dan sekarang dia lagi beristirahat di kantornya, sampai restoran tutup Yasmin masih tertidur pulas dan akhirnya BenJin menggendongnya dan membawanya pulang.

.

.

.

.

Di pagi hari Yasmin tersadar dan iya terkaget karena sudah ada dirumah, dan lagi-lagi bagian intim terasa sakit dan panas. Dia mengingat-ingat dan setelah ingat dia pun terisak, apa Ini yang akan dia pilih?? Menjadi simpanan orang lain?

Menjadi selingkuhan dari pria yang sudah beristri. Tapi mau ditolak pun dia sudah melakukan dosa 2 kali berturut-turut walaupun bukan kemauannya,

"Pagi Yasmin," sapa pria itu tanpa rasa bersalah lagi dan lagi.

"Pagi Bang."

"Apa kamu baik??"

"Lumayan."

"Oiya hari ini Abang mau pulang ke kota H, tadi Abang sudah ijinkan kamu kalau masih sakit, dan dimeja sudah ada Sarapan untuk mu, makan lah!! Dan terimakasih sayang sudah menerima abang, permainan mu kemarin sangat hebat, abang ingin mengulangi nya lagi setelah pulang dari sana." ucap BenJin lalu mencium Yasmin yang masih terdiam membisu, Yasmin melihat kekasih barunya itu mau pergi ketempat istrinya di kota H. Dan dia membayangkan pria itu ingin memadu kasih karena rindu 2 hari tak berjumpa.

-'Mengerikan sungguh mengerikan hiks perasaan apa ini?? sakit sungguh sakit, kemarin dia habis bercumbu dengan ku dan menghabiskan beberapa ronde pergumulan panas dengan ku dan sekarang aku akan membayangkan dia melakukan itu dengan istri nya hiks sungguh kejam kamu bang hiks.'-

Seharian Yasmin didalam kamar bahkan sarapan nya yang di tinggal kan Bang Jin saja tidak dia sentuh. Dia masih mengelimutkan tubuhnya dan masih meringkuk, dia merasakan sakit dan perih di hatinya, membayangkan pria yang baru saja menjadi kekasihnya dan sudah mengisi hatinya itu akan mendesah dan memanggil nama orang lain bukan dirinya.

Akhirnya dia menangis lagi, bukan dia ingin jadi Wanita cengeng tapi entah kenapa hatinya sungguh perih sekali sangat amat perih bahkan perihnya sampai keubun-ubun, karena lelah dengan pikiran dan tangisan nya, Yasmin akhirnya tertidur.

.

.

.

.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status