Share

Ciuman pertama

Mereka saling terdiam, sibuk dalam pikiran masing-masing. Malu, sungkan dan entah apa lagi yang mengganggu suasana hati sehingga mereka sangat canggung. 

Suasana makan malam riuh, ramai karena ulah Mona yang tak bisa diam. Sekejab dia bisa sangat akrab dengan Bu Fatma. Terlihat jelas sekali Bu Fatma yang begitu penyanyang sangat sabar menghadapi adik Mouza yang sangat banyak bicara. Sebenarnya Mouza juga anak yang ramai cuma tak seperti Mona yang gampang akrab dengan siapa saja. 

Mouza dan Rendi menikmati makan dalam diam. Mereka hanya ikut tertawa sesekali mendengar celoteh Mona. Saat tak sengaja mata mereka bersitatap, Mouza langsung menundukkan kepalanya. Dia begitu malu mengingat kejadian di atas motor barusan. Perasaan canggung tetap menyelimuti sampai waktunya mereka pulang. 

Di atas Motor mereka hanya diam dan menikmati terpaan angin malam membelai wajah. Rendi bingung harus dari mana memulai agar rasa canggung itu segera berakhir. Sungguh

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status