Home / Romansa / Istri Palsu Presdir / 9. Membela Istri

Share

9. Membela Istri

Author: Velmoria
last update Last Updated: 2025-05-08 07:37:23

Stella menggigit bibirnya, tampak tidak bisa membalas keterusterangan Ivy. Dia sungguh tidak menyangka, bagaimana bisa wanita yang selama ini lebih memilih diam dan menunduk memutuskan untuk menepis dan membalas sindiran orang-orang?

Dengan cara yang menyakitkan pula!

Namun, Stella tidak bodoh. Dia adalah orang yang tahu kapan harus mundur dan mengalah, jadi … kali ini dia akan mundur dulu, walau sebenarnya tidak rela.

Memaksakan senyuman, Stella pun berkata, “Ikut aku.”

Selagi berjalan melewati meja para karyawan, samar terdengar komentar-komentar mengenai apa yang terjadi.

“Apa itu benar Isla? Dia … sepertinya berubah, ya?”

“Aku mungkin terdengar gila, tapi … tidakkah dia berubah jadi lebih anggun dan berwibawa?”

Komentar-komentar tersebut membuat Stella mengepalkan tangannya. Tunggu saja. Walau kali ini dia kalah, tapi di akhir … dia yang akan merebut posisi istri Ethan dari Isla dan memenangkan posisi Nyonya Winchester!

Begitu mereka sampai di depan pintu ruang kerja Ethan, Stella
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Palsu Presdir   263. Tidak Ingin Menjadi Bayang-Bayang

    “Bukan begitu,” sanggah Adrian. Membalas pelukan erat Isla, sambil mengelus, menelusuri punggung telanjang wanita itu dengan ujung-ujung jemarinya. “Aku hanya ingin kau tetap nyaman. Tapi kalau kau tetap mau tidur dalam keadaan kita yang seperti ini, aku tidak keberatan sama sekali.”Isla menghela napas. Lelah dan pasrah yang tidak karuan. Mencoba memejamkan mata di pelukan pria yang sangat ia dambakan itu.Berselang beberapa menit, ia berhasil menutup mata dan tidur dengan nyaman.​Sebelum pagi tiba, Adrian terbangun lebih dulu. Ia memindahkan Isla perlahan dari atas tubuhnya, lalu menyelimuti dengan rapat.Ia berniat mengecup bibir dan kening wanita itu sebelum menyelinap pergi, tapi batal ia lakukan karena tidak ingin membangunkan Isla yang terlihat lelah.“Sampai nanti, Isla.” Ia bergumam pelan, lalu berbalik, melangkah meninggalkan kamar Isla dengan hati-hati.Beberapa jam kemudian.Isla turun ke ruang makan dengan gaun sutra yang tertutup rapat hingga ke leher, menyembunyikan s

  • Istri Palsu Presdir   262. Kau Keberatan? (21+)

    Adrian terdiam sejenak. Bukan sedang memikirkan jawaban, namun memastikan bahwa jawabannya tidak memberi efek yang tidak diinginkan terhadap Isla yang rentan.“Ya, aku menikmatinya. Dan kuharap, kau pun begitu.”Isla tidak membalas, ia cuma memberi reaksi dengan semakin menempelkan telinganya ke dada Adrian.Suara detak jantung Adrian yang liar di telinganya menjadi satu-satunya kenyataan yang ia percayai. Bahwa pria itu jujur mengenai apa yang dirasakan—menikmati seks mereka sampai sejauh ini.Mereka terus bergerak. Gerakan Adrian memang pelan, tapi sentakannya sangat dalam, menghadirkan gelombang menuju ke p​uncak yang kali ini datang dengan perlahan.“Haaaa ...” Isla merintih lembut, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Adrian saat kepuasan itu menjalar pelan namun dalam.Adrian pun tidak lama kemudian menyusul, ia membenamkan wajahnya di rambut Isla, menghirup aromanya, lalu mendekap wanita itu seerat mungkin seolah-olah jika ia melepaskan, Isla akan benar-benar pergi dan tidak

  • Istri Palsu Presdir   261. Untuk yang Pertama Kalinya (21+)

    Isla tidak menjawab dengan kata-kata. Ia justru menarik tengkuk Adrian dan menciumnya dengan sisa tenaganya, sebuah jawaban bisu yang penuh kepasrahan. Dengan satu dorongan yang dalam dan mantap, Adrian masuk sepenuhnya. Ia merasakan hambatan fisik yang nyata. Sebuah konfirmasi final atas kemurnian Isla yang sebelumnya hanya ia rasakan lewat ujung jari dan mulutnya. ​Adrian menggeram pelan saat merasakan sensasi ketat yang luar biasa, seolah tubuh Isla menjepitnya dari segala arah, menolak sekaligus memuja kehadirannya. ​Isla tersentak, tubuhnya menegang hebat dan kuku-kukunya mencengkeram bahu Adrian hingga meninggalkan bekas. Sekali, dua kali, sampai berkali-kali ia memberi tanda garis kasar memerah di punggung Adrian untuk melampiaskan segalanya. Ia memejamkan mata rapat-rapat saat rasa sakit yang tajam, namun panas menyebar di perut bawahnya. Air mata yang sejak tadi menggenang akhirnya jatuh begitu saja. Tidak. Ini bukan air mata kesedihan, apalagi penyesalan. Lebih tepat jik

  • Istri Palsu Presdir   260. Sangat Jauh dan Dalam

    Isla terpaku. Tertegun mendapati keberanian Kairos yang sangat kontras dengan keragu-raguan Adrian.Kairos melangkah satu tindak lebih dekat, tidak sampai melewati ambang pintu, menghormati privasi Isla namun tetap terasa mendominasi.​“Kau terlihat lelah, Isla,” lanjut Kairos. Ia menyebut namanya tanpa embel-embel apa pun, menciptakan keintiman instan yang membuat Isla merinding. “Keluarga Harrington adalah tempat yang keras. Aku tidak datang untuk menambah bebanmu. Aku datang untuk menawarkan jalan keluar.”​Isla menelan ludah. “Jalan keluar?” ​“Kebebasan. Perlindungan yang tidak mengharuskanmu bersembunyi atau belajar menjadi orang lain ...” Kairos tersenyum tipis, sebuah senyum yang terasa sangat hangat dan dewasa. “Aku mendengar kau banyak belajar mengenai perusahaan. Jika kau bersamaku, kau tidak perlu menggantikan Ivy. Kau cukup menjadi Isla.”​Tepat saat itu, Isla melihat siluet di ujung koridor. Adrian.​Pria itu berdiri di kegelapan, membeku melihat Kairos berada di depan k

  • Istri Palsu Presdir   259. Kedatangan Pria Itu

    Isla tidak menjawab dengan kata-kata. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Adrian dengan lapar. Lidahnya menyusup masuk dengan berani, menari liar dengan lidah Adrian yang segera membalas dengan keintiman yang sama.Tubuh mereka menekan erat. Payudara telanjang Isla menempel pada dada Adrian, sementara putingnya yang mengeras bergesekan dengan kain kemeja pria itu, membuatnya mendesah di sela ciuman.“Adrian ...” Isla memutus tautan bibir mereka sejenak, napasnya tersengal dan matanya menggenang karena gairah. “Sentuh aku lagi. Aku masih basah untukmu ... aku ingin merasakan jari-jarimu di dalam diriku lagi, sekarang.”“Isla ...” Adrian menggeram pelan, sisa kendali dirinya terbakar habis. Ia membalikkan tubuh Isla hingga gadis itu terlentang di bawahnya. Selimut yang tersingkap memperlihatkan kulit Isla yang merona di bawah cahaya pagi.Tatapan Adrian menyapu setiap inci tubuh di bawahnya—dari dada yang naik-turun cepat hingga bagian intim yang sudah berkilau karena cairan alami

  • Istri Palsu Presdir   258. Ingin Membalas

    Adrian membeku lagi. Napasnya terdengar berat di keheningan. Ia tahu ini salah, tahu besok pagi segalanya akan kembali rumit. Karena ia harus menjadi Adrian yang netral, tenang, dan terkendali. Tapi, melihat Isla berdiri di sana dengan gaun tidur yang masih kusut, rambut terurai lembut, dan pipi merona karena sisa gairah ... seketila pertahanan Adrian runtuh total. Seolah saat ia menegaskan bahwa tidak akan berhenti menyentuh Isla adalah ini. Ini inti dari semua sentuhan kecil yang ia berikan—balasan yang lebih keras dari wanita di hadapannya itu. Akhirnya, dengan gerakan pelan, ia melangkah masuk dan menutup pintu di belakangnya. Klik kunci pintu terdengar kecil, tapi terasa begitu dramatis. Seperti segel atas keputusan yang tidak bisa dibalik malam itu. Dan Isla langsung melangkah mendekat. Memeluk Adrian erat. Wajahnya terkubur di dada Adrian yang bidang. Tubuhnya masih bergetar halus, panas dari tadi belum benar-benar reda, membuatnya merasa kosong dan haus akan sentuhan ya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status