Share

bab4. Sebuah perjanjian

"Dengarkan aku Hanna, kamu tidak punya hak untuk menolak dengan alasan apapun," jawab Lidya dengan tatapan dinginnya.

Hanna merasa kesal, tapi ia tidak bisa melakukan apapun saat Lidya menatapnya dingin. 

"Dan kamu harus menuruti perintah mama," ucap Lidya pada Kelvin.

"Aku tidak bisa ma. Aku hanya akan menikah dengan Rebecca," ucap Kelvin tetap menolak keputusan sang ibu.

"Kita bisa mengambil anak ini sesuai keinginan mama, tapi bukan berarti kita menerima wanita ini di keluarga kita. Menutup mulut awak media bukan hal yang sulit bagi kita, ma," imbuh Kelvin, lalu menoleh ke arah Hanna.

"Dan kamu, berapa yang kamu inginkan tinggal sebutkan saja nominalnya. Aku bisa memberikan seberapa pun yang kamu minta, asal kamu memberikan anak itu pada kami, dan segera pergi dari hadapanku, tanpa pernah muncul kembali," ucapnya pada Hanna.

Hanna menyunggingkan senyuman. "Kamu ingin aku meninggalkan Clayton bersama kalian? Sayangnya itu tidak akan pernah terjadi, karena aku bukan seorang ibu yang tak memiliki hati. Aku tidak butuh uangmu. Aku akan pergi dari sini tanpa kamu merasa khawatir jika aku akan kembali muncul dihadapanmu. Aku akan pergi, tapi tanpa meninggalkan anakku," sahut Hanna dengan berani.

"Beraninya kamu—"

"Kelvin!" hardik Lidya menghentikan Kelvin yang sudah mengangkat tangannya hendak kembali menampar Hanna. "Hentikan sikapmu pada Hanna di hadapan Clayton," imbuhnya.

Rebecca terkejut dengan sikap Lidya pada Hanna. "Tante, bagaimana bisa tante membela wanita yang sangat berani ini? Dia pantas mendapatkan tamparan itu," ucap Rebecca. Ia merasa tak terima melihat Lidya yang terlihat membela Hanna.

Lidya hanya menoleh sekilas ke arah Rebecca lalu kembali menatap Kelvin. "Mama tidak akan menghalangi kamu menikah dengan Rebecca. Namun mama juga ingin kamu menikah dengan Hanna, untuk sekedar menjaga nama baik keluarga ini. 

Ingat Kelvin, keluarga kita tercemar oleh ulah kamu empat tahun yang lalu. Sudah saatnya kamu kembali membersihkan nama keluarga kita. Selebihnya kamu bisa menikah Dengan Rebecca sebagai wanita pilihanmu, tapi dengan status yang di rahasiakan," ucap Lidya.

"Tante, jika aku menikah dengan Kelvin dan status kami sebagai suami istri di rahasiakan, itu artinya kami harus sembunyi dari publik akan hubungan ini. Kenapa seakan aku dan Kelvin menjalin hubungan gelap?" ucap Rebecca yang seakan keberatan dengan keputusan Lidya.

"Itu adalah keputusanku jika kamu masih ingin bersama Kelvin," sahut Lidya.

"Tapi ma, ini hanya demi nama baik keluarga kita bukan, itu berarti aku tidak harus memperlakukan dia sebagai keluarga kita?" tanya Kelvin. 

"Terserah kamu, yang pasti Hanna akan menjadi istrimu dan tinggal bersama kita. Itu karena cucu keluarga Wirautama masih membutuhkannya untuk saat ini," jelas Lidya. Lalu ia pun menoleh ke arah Hanna. "Dan kamu Hanna, kamu memiliki dua pilihan. Turuti perintahku jika kamu ingin tetap bersama Clayton, atau membantah dan terpaksa kamu harus kehilangan Clayton. Asal kamu tahu, aku memberi pilihan ini demi cucuku."

Hanna tak bisa menjawab, ia merasa diancam dan terpojok. Ia tahu betul keluarga Wirautama tidak akan main-main dengan ancamannya.

Hanna menoleh ke arah Kelvin, ia masih tidak bisa membayangkan jika menjadi istri orang yang paling ia benci saat ini. Namun ia juga tidak bisa menolak karena hal tersebut bisa saja membuatnya kehilangan Clayton.

Lidya menjentikan jarinya, itu adalah kode untuk anak buahnya. Tapi tak berapa lama seorang wanita berpakaian layaknya seorang babysitter menghampiri.

"Tugasmu mendampingi cucuku, dan pastikan dia betah di sini dalam waktu singkat," ucap Lidya pada calon pengasuh Clayton.

"Saya yang akan menjaga Clayton di sini tanpa orang lain membantu," celetuk Hanna. Ia tidak ingin orang asing mengasuh Clayton.

"Kamu tidak berhak menolak apa lagi mengatur," jawab Lidya. Ia menatap tajam ke arah Hanna tanda ia tak ingin perintahnya di bantah.

Kelvin menoleh ke arah Hanna setelah memikirkan keputusan apa yang akan ia ambil. "Ok, sesuai keinginan mama. Ali akan menikah denganmu, tapi jangan harap aku akan memperlakukan kamu sebagai istriku, aku tidak sudi," ucap Kelvin ketus.

"Baik, selain aku tak ada pilihan, aku pun tak bisa menolak. Aku akan menikah denganmu, tapi aku ingin sebuah perjanjian hitam di atas putih," ucap Hanna. Ia menatap ke arah Kelvin dan Lidya secara bergantian.

"Heh! Siapa kamu berani menawar, hah?" tanya Kelvin angkuh.

"Perjanjian apa?" tanya Lidya sekedar penasaran dengan permintaan Hanna.

"Aku bersedia menikah, tapi dengan perjanjian jika kalian tidak akan memisahkan aku dengan Clayton, dan anakmu tidak akan pernah menyentuh tubuhku meski status kami suami istri," jawab Hanna.

"Apa kamu pikir Kelvin akan sudi menyentuhmu?" celetuk Rebecca.

"Aku harap dia tidak sudi, itu lebih baik," sahut Hanna. Tatapannya pada Rebecca tak terlihat takut sedikitpun.

"Aku rasa itu hal mudah bagi Kelvin," ucap Lidya sambil menatap Kelvin.

"Melihatnya pun aku tidak berselera," ucap Kelvin dengan senyuman sinis penuh hinaan.

"Syukurlah kalau begitu, jadi kalian bisa dengan mudah membuat surat perjanjian yang aku pinta," ucap Hanna dengan senyuman.

"Tidak perlu. Kamu bisa memegang ucapaku tanpa harus membuat surat perjanjian, karena aku akan menjamin sampai kapanpun aku tidak akan menyentuhmu meski satu inci dari tubuh kampunganmu ini," sahut Kelvin sambil menunjuk ke arah Hanna.

"Aku tidak butuh jaminanmu, aku butuh perjanjian hitam di atas putih, karena aku tidak percaya ucapan orang kaya yang arogan sepertimu," sahut Hanna.

Mendengar ucapan Hanna, Kelvin kembali terpancing emosi. Namun saat ia melirik ke arah Clayton yang tengah menatapnya, ia pun berusaha menahan amarahnya pada Hanna. 

"Haris," panggil Lidya pada tangan kanannya. 

Pria bernama Haris pun langsung mendekat ke arahnya, ia membungkukan sedikit badannya tanda hormat pada Lidya. "Iya nyonya besar," ucapnya.

"Buatkan sebuah surat perjanjian yang berisikan tentang Kelvin yang tidak akan pernah menyentuhnya selama ia menjadi suaminya," ucap Lidya. Ia menoleh ke arah Hanna dengan tatapan tajamnya.

"Dan juga tentang wanita ini yang tidak akan dipisahkan dari anaknya, tapi selama cucu keluarga Wirautama masih membutuhkannya. Namun jika cucu keluarga Wirautama sudah tidak lagi membutuhkannya disini, maka dia yang harus angkat kaki tanpa menuntut apapun. Semua harus tertulis jelas agar dia bisa memahaminya," imbuh Lidya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Nyonya, apa maksud anda jika suatu saat Clayton tidak membutuhkan saya lagi? Itu sama saja anda ingin saya berpisah dengan Clayton," ucap Hanna.

"Keputusan akan peraturan sudah bulat," jawab Lidya dan langsung berlalu.

"Nyonya, ini—" ucapan Hanna terhenti saat Rebecca menarik tangannya.

"Kamu akan tahu akibatnya, aku pastikan kamu yang akan memilih pergi dengan segera, untuk meninggalkan anakmu dan keluarga ini," ucap Rebecca sambil menyunggingkan senyuman.

Bella terdiam menahan amarah. Ia menatap ke arah Kelvin dengan tatapan penuh kebencian. Begitu juga Kelvin yang menatapnya penuh amarah.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Liling Sarungallo
ceritanya menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status