Home / Romansa / Pria Arogan Ayah Anakku / bab4. Sebuah perjanjian

Share

bab4. Sebuah perjanjian

Author: Molista
last update Last Updated: 2023-05-24 11:16:37

"Dengarkan aku Hanna, kamu tidak punya hak untuk menolak dengan alasan apapun," jawab Lidya dengan tatapan dinginnya.

Hanna merasa kesal, tapi ia tidak bisa melakukan apapun saat Lidya menatapnya dingin. 

"Dan kamu harus menuruti perintah mama," ucap Lidya pada Kelvin.

"Aku tidak bisa ma. Aku hanya akan menikah dengan Rebecca," ucap Kelvin tetap menolak keputusan sang ibu.

"Kita bisa mengambil anak ini sesuai keinginan mama, tapi bukan berarti kita menerima wanita ini di keluarga kita. Menutup mulut awak media bukan hal yang sulit bagi kita, ma," imbuh Kelvin, lalu menoleh ke arah Hanna.

"Dan kamu, berapa yang kamu inginkan tinggal sebutkan saja nominalnya. Aku bisa memberikan seberapa pun yang kamu minta, asal kamu memberikan anak itu pada kami, dan segera pergi dari hadapanku, tanpa pernah muncul kembali," ucapnya pada Hanna.

Hanna menyunggingkan senyuman. "Kamu ingin aku meninggalkan Clayton bersama kalian? Sayangnya itu tidak akan pernah terjadi, karena aku bukan seorang ibu yang tak memiliki hati. Aku tidak butuh uangmu. Aku akan pergi dari sini tanpa kamu merasa khawatir jika aku akan kembali muncul dihadapanmu. Aku akan pergi, tapi tanpa meninggalkan anakku," sahut Hanna dengan berani.

"Beraninya kamu—"

"Kelvin!" hardik Lidya menghentikan Kelvin yang sudah mengangkat tangannya hendak kembali menampar Hanna. "Hentikan sikapmu pada Hanna di hadapan Clayton," imbuhnya.

Rebecca terkejut dengan sikap Lidya pada Hanna. "Tante, bagaimana bisa tante membela wanita yang sangat berani ini? Dia pantas mendapatkan tamparan itu," ucap Rebecca. Ia merasa tak terima melihat Lidya yang terlihat membela Hanna.

Lidya hanya menoleh sekilas ke arah Rebecca lalu kembali menatap Kelvin. "Mama tidak akan menghalangi kamu menikah dengan Rebecca. Namun mama juga ingin kamu menikah dengan Hanna, untuk sekedar menjaga nama baik keluarga ini. 

Ingat Kelvin, keluarga kita tercemar oleh ulah kamu empat tahun yang lalu. Sudah saatnya kamu kembali membersihkan nama keluarga kita. Selebihnya kamu bisa menikah Dengan Rebecca sebagai wanita pilihanmu, tapi dengan status yang di rahasiakan," ucap Lidya.

"Tante, jika aku menikah dengan Kelvin dan status kami sebagai suami istri di rahasiakan, itu artinya kami harus sembunyi dari publik akan hubungan ini. Kenapa seakan aku dan Kelvin menjalin hubungan gelap?" ucap Rebecca yang seakan keberatan dengan keputusan Lidya.

"Itu adalah keputusanku jika kamu masih ingin bersama Kelvin," sahut Lidya.

"Tapi ma, ini hanya demi nama baik keluarga kita bukan, itu berarti aku tidak harus memperlakukan dia sebagai keluarga kita?" tanya Kelvin. 

"Terserah kamu, yang pasti Hanna akan menjadi istrimu dan tinggal bersama kita. Itu karena cucu keluarga Wirautama masih membutuhkannya untuk saat ini," jelas Lidya. Lalu ia pun menoleh ke arah Hanna. "Dan kamu Hanna, kamu memiliki dua pilihan. Turuti perintahku jika kamu ingin tetap bersama Clayton, atau membantah dan terpaksa kamu harus kehilangan Clayton. Asal kamu tahu, aku memberi pilihan ini demi cucuku."

Hanna tak bisa menjawab, ia merasa diancam dan terpojok. Ia tahu betul keluarga Wirautama tidak akan main-main dengan ancamannya.

Hanna menoleh ke arah Kelvin, ia masih tidak bisa membayangkan jika menjadi istri orang yang paling ia benci saat ini. Namun ia juga tidak bisa menolak karena hal tersebut bisa saja membuatnya kehilangan Clayton.

Lidya menjentikan jarinya, itu adalah kode untuk anak buahnya. Tapi tak berapa lama seorang wanita berpakaian layaknya seorang babysitter menghampiri.

"Tugasmu mendampingi cucuku, dan pastikan dia betah di sini dalam waktu singkat," ucap Lidya pada calon pengasuh Clayton.

"Saya yang akan menjaga Clayton di sini tanpa orang lain membantu," celetuk Hanna. Ia tidak ingin orang asing mengasuh Clayton.

"Kamu tidak berhak menolak apa lagi mengatur," jawab Lidya. Ia menatap tajam ke arah Hanna tanda ia tak ingin perintahnya di bantah.

Kelvin menoleh ke arah Hanna setelah memikirkan keputusan apa yang akan ia ambil. "Ok, sesuai keinginan mama. Ali akan menikah denganmu, tapi jangan harap aku akan memperlakukan kamu sebagai istriku, aku tidak sudi," ucap Kelvin ketus.

"Baik, selain aku tak ada pilihan, aku pun tak bisa menolak. Aku akan menikah denganmu, tapi aku ingin sebuah perjanjian hitam di atas putih," ucap Hanna. Ia menatap ke arah Kelvin dan Lidya secara bergantian.

"Heh! Siapa kamu berani menawar, hah?" tanya Kelvin angkuh.

"Perjanjian apa?" tanya Lidya sekedar penasaran dengan permintaan Hanna.

"Aku bersedia menikah, tapi dengan perjanjian jika kalian tidak akan memisahkan aku dengan Clayton, dan anakmu tidak akan pernah menyentuh tubuhku meski status kami suami istri," jawab Hanna.

"Apa kamu pikir Kelvin akan sudi menyentuhmu?" celetuk Rebecca.

"Aku harap dia tidak sudi, itu lebih baik," sahut Hanna. Tatapannya pada Rebecca tak terlihat takut sedikitpun.

"Aku rasa itu hal mudah bagi Kelvin," ucap Lidya sambil menatap Kelvin.

"Melihatnya pun aku tidak berselera," ucap Kelvin dengan senyuman sinis penuh hinaan.

"Syukurlah kalau begitu, jadi kalian bisa dengan mudah membuat surat perjanjian yang aku pinta," ucap Hanna dengan senyuman.

"Tidak perlu. Kamu bisa memegang ucapaku tanpa harus membuat surat perjanjian, karena aku akan menjamin sampai kapanpun aku tidak akan menyentuhmu meski satu inci dari tubuh kampunganmu ini," sahut Kelvin sambil menunjuk ke arah Hanna.

"Aku tidak butuh jaminanmu, aku butuh perjanjian hitam di atas putih, karena aku tidak percaya ucapan orang kaya yang arogan sepertimu," sahut Hanna.

Mendengar ucapan Hanna, Kelvin kembali terpancing emosi. Namun saat ia melirik ke arah Clayton yang tengah menatapnya, ia pun berusaha menahan amarahnya pada Hanna. 

"Haris," panggil Lidya pada tangan kanannya. 

Pria bernama Haris pun langsung mendekat ke arahnya, ia membungkukan sedikit badannya tanda hormat pada Lidya. "Iya nyonya besar," ucapnya.

"Buatkan sebuah surat perjanjian yang berisikan tentang Kelvin yang tidak akan pernah menyentuhnya selama ia menjadi suaminya," ucap Lidya. Ia menoleh ke arah Hanna dengan tatapan tajamnya.

"Dan juga tentang wanita ini yang tidak akan dipisahkan dari anaknya, tapi selama cucu keluarga Wirautama masih membutuhkannya. Namun jika cucu keluarga Wirautama sudah tidak lagi membutuhkannya disini, maka dia yang harus angkat kaki tanpa menuntut apapun. Semua harus tertulis jelas agar dia bisa memahaminya," imbuh Lidya tanpa mengalihkan pandangannya.

"Nyonya, apa maksud anda jika suatu saat Clayton tidak membutuhkan saya lagi? Itu sama saja anda ingin saya berpisah dengan Clayton," ucap Hanna.

"Keputusan akan peraturan sudah bulat," jawab Lidya dan langsung berlalu.

"Nyonya, ini—" ucapan Hanna terhenti saat Rebecca menarik tangannya.

"Kamu akan tahu akibatnya, aku pastikan kamu yang akan memilih pergi dengan segera, untuk meninggalkan anakmu dan keluarga ini," ucap Rebecca sambil menyunggingkan senyuman.

Bella terdiam menahan amarah. Ia menatap ke arah Kelvin dengan tatapan penuh kebencian. Begitu juga Kelvin yang menatapnya penuh amarah.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Liling Sarungallo
ceritanya menarik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab132

    Hana menyunggingkan senyuman kecil. “Tinggal duduk saja kenapa aku harus menyuruhnya? Bukankah selama ini kamu selalu melakukan apapun tanpa aku tahu, apalagi izin dariku?” ucap Hanna yang bernada sebuah sindiran.“Sepertinya aku adalah orang yang paling buruk di hidupmu, hingga penyesalan dan apapun yang terjadi padaku saat ini tidak bisa membuatmu bisa memaafkan aku,” sahut kelvin yang langsung duduk dan menatap ke arah Hanna.“Kalau kamu sadar, maka itu lebih baik,” ucap Hana yang kembali menatap ke layar laptopnya.Hanna melirik ke arah Kelvin yang dia menatapnya. Ia pun tak mau memperdulikan hal tersebut, dan terus fokus ke layar laptop.“Jika kamu datang kemari hanya untuk menatapku, maka pergilah. Kamu hanya mengganggu konsentrasiku untuk bekerja,” ucap Hanna tanpa menoleh ke arah Kelvin sedikitpun.“Sebenarnya Ada hal penting yang ingin aku katakan padamu,” ucap Kelvin, tapi Hanna tetap tak menoleh ke arahnya.Lalu Kelvin pun mengambil sesuatu dari saku jasnya. “Aku ingin mela

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab131

    Di atas sana Hanna menatap ke bawah, dengan air mata yang mengalir. “Kenapa kalian membuat aku menjadi sejahat ini? aku tidak bisa memaafkan kalian dengan mudah, itu juga karena ulah kalian sebelumnya,” gumam Hanna. Ia pun kembali menutup tirai jendelanya.Hanna berbaring di kamarnya, sementara Beni mengajak sang ibu untuk segera pulang. ”Ayo kita pulang, bu,” ucap Beni.Namun Martha menolaknya. “Aku tidak akan pulang sebelum Hanna memaafkanku,” ucapnya. “Bu dengarkan aku, Hanna tidak akan semudah itu memaafkan kita, apalagi dulu ibu mengusirnya saat dia sedang mengandung. Bahkan hanya selang satu hari setelah paman meninggal. Itu sangat menyakitkan untuknya, bu,” ucap Beni mengingatkan sang ibu.Mungkin saat ini Beni sangat berharap jika Hanna bisa memaafkan ibunya, tapi ia juga tak bisa memaksa Hanna untuk memaafkan ibunya. Ia sangat tahu bagaimana rasanya menjadi Hanna.Meski ia sempat marah kepada sang ibu, dan ibunya tidak pernah mau mendengar apa yang ia katakan hingga tetap me

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab130.

    “Hai Hanna?” ucap Beni sambil melambaikan tangannya ke arah Hanna.Sementara Hanna menatap ke arah wanita yang berdiri di samping Beni. Wanita tersebut tersenyum, dan saat itu juga Hanna memalingkan wajahnya.“Apa dia ibu Beni?” tanya mbah Ruti pada Hanna.Hanna menatap ke aah mbah Ruti, lalu mengangguk pelan. “Sebaiknya kita temui mereka, bagaimana pun mereka adalah tamu di rumah ini,” ucap mbah Ruti yang langsung menggandeng tangan Hanna. Mbah Ruti pun mengajak Hanna menemui Beni dan ibunya.“Hanna, apa kabar?” tanya Martha, ibu Beni pada Hanna.Hanna tak menjawab sapaan Martha, ia mengingat jelas bagaimana dia mengusirnya dan sang ayah, waktu malam hari itu hingga ayahnya meninggal sebelum meninggalkan rumahnya.“Baik, lebih baik dari waktu kau usir aku dan ayahku,” jawab Hanna dengan nada dinginnya.“Maafkan aku, aku benar-benar menyesal waktu itu mengusir kalian, aku selalu merasa bersalah dan aku selalu mencarimu, tapi tidak pernah menemukanmu,” ucap Marta.Hanna pun menyungging

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab129.

    Kelvin tidak mau hal yang sama seperti hari kemarin terulang. Ia sangat tahu jika Hanna tidak menginginkan kehadirannya, apalagi berada dalam satu mobil bersamanya.“Terima kasih nyonya, tapi saya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” sahut Kelvin.“Baiklah kalau begitu. Kami pergi dulu,” ucap mbah Ruti.Kelvin menganngguk, lalu menatap kepergian Hana dan mbah Ruti yang berjalan berdampingan dengan Haannnaa. Kelvin menghalang nafasnya, lalu kembali masuk ke kantor.Kelvin menyandarkan tubuhnya di kursi, sambil menatap langit biru lewat jendela kantornya. “Aku tidak akan menyimpan harapan besar lagi padamu, Hanna. Aku hanya akan berusaha semampuku untuk mendapatkanmu kembali, dan jika hatimu masih sekeras batu, maka aku tidak akan memaksa,” gumam Kelvin.Setelah mengambil bunga tabur pda Abi, mereka pun langsung menuju pemakaman yang tidak terlalu jauh dari kantor tersebut. Jarak pemakaman dan kantor yang lumayan dekat, membuat mereka tak perlu terlalu memakan waktu untuk sampa

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab128.

    Mbah Ruti menyandarkan tubuhnya di kursi. lalu menetap Kelvin. “Jika dia memilih pria lain, maka aku harap kamu masih bisa berada di sini. Aku mempercayaimu untuk memegang perusahaan ini, karena aku tahu Hanna tidak mempunyai kemampuan itu,” sahut mbah Ruti.Kelvin pun terkekeh mendengar jawaban mbah Ruti. “Bagaimana mungkin saya bertahan di sini, sedangkan suatu saat cucu menantu anda mungkin akan lebih pandai dan lebih bijaksana memimpin perusahaan ini, daripada saya,” jawab Kelvin.Mbah Ruti menggelengkan kepalanya. “Mungkin dia mampu, dan dia lebih pandai darimu, tapi mungkin aku tidak bisa dengan mudah mempercayai darinya,” sahut mbah Ruti, membuat Kelvin terdiam sejenak.“Sudahlah, aku harus ke ruanganku. Aku yakin banyak hal yang menungguku di sana,” ucap mbah Ruti sambil berdiri, lalu melangkah pergi.Sementara Kelvin hanya menatap kepergian wanita yang tua yang berharap banyak padanya itu, hingga ia menghilang di balik pintu ruangannya.“Jika Hanna tidak bisa kembali padaku,

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab127.

    Hana melangkah mendekat ke arah Kelvin, lalu duduk di sebelah mbah Ruti. “Lain kali tanya saja langsung padaku, biar aku jelaskan sejelas-jelasnya apa yang ingin kamu tahu. Tidak perlu kamu bertanya pada orang lain, apalagi mbah Ruti yang tidak tahu siapa itu tante Marta, dan siapa itu Benny,” imbuhan.Nada bicara Hanna yang masih dingin membuat Kelvin merasa canggung. “Maafkan aku Hanna, jika aku mencari tahu tentangmu lewat orang lain. Aku akui, aku salah,” sahut Kelvin.Mbah Ruti menoleh ke arah Hanna, lalu menepuk tangannya. “Hanna ajaklah Kelvin untuk makan malam di sini. Hari sudah sore, aku yakin dia pasti sudah lapar setelah melakukan pekerjaan di kantor,” ucap mbah Ruti.Mbah Ruti pun menatap ke arah Kelvin sejenak, lalu kembali menatap ke arah mbah Ruti. “Jangan mengajaknya makan malam disini, aku takut jika pelayan di rumahnya sudah memasak, dan masakannya akan mubazir jika dia tidak kembali untuk makan malam,” jawab Hanna.Kelvin pun menyembunyikan senyum, ia sangat paham

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status