Home / Romansa / Pria Arogan Ayah Anakku / bab3. Seakan kembali pada masalalu

Share

bab3. Seakan kembali pada masalalu

Author: Molista
last update Last Updated: 2023-05-14 16:09:29

Sepertinya kedatangan Hanna dan Clayton benar-benar sangat ditunggu oleh pemilik rumah tersebut. Terbukti saat pintu utama di buka, di sana seorang wanita paruh baya yang penuh wibawa duduk menunggu.

Lidya Wirautama, pengusaha kaya raya dengan gurita bisnisnya yang tak asing di mata media.

Hanna mengenal wanita di depannya itu, tapi ia masih belum percaya jika anak semata wayang keluarga besar tersebutlah yang telah menghancurkan masa depannya. Mungkin karena sosok Kelvin yang saat itu sangat jarang disorot media.

Hanna semakin yakin jika yang ada di hadapannya adalah bagian dari masalalunya yang menyakitkan. Ia yakin setelah melihat foto Keluarga tersebut yang ada di dinding rumah, dan disanalah pria yang paling ia benci berdiri di antara kedua orang tuanya.

Lidya bangun dari duduknya, dengan senyum teduh dan ramah ia menghampiri Hanna. "Selamat datang Hanna," ucapnya, lalu ia menoleh ke arah Clayton yang saat ini tengah menatapnya. "Apa kabar cucu omah? Kamu benar-benar mirip papamu waktu kecil dulu," ucap Lidya sambil membelai pipi Clayton.

Clayton menoleh ke arah sang ibu, lalu ia pun bertanya tentang wanita di depannya. "Ma, siapa mereka?"

"Mereka…," ucapan Hanna menggantung karena tidak tahu jawaban apa yang harus ia berikan pada Clayton. Ia pun sedikit takut jika salah memberikan jawaban pada Clayton,  karena ia paham betul siapa Lidya.

"Kami adalah keluargamu, sayang. Ini omah, nenek Clayton," ucap Lidya sambil tersenyum.

Hanna tak merasa heran jika nyonya besar tersebut bahkan sudah mengetahui nama anaknya. Ia tahu orang seperti mereka tidak akan mengakui sesuatu tanpa menyelidiki semuanya terlebih dahulu.

"Mereka sudah datang ternyata."

Suara yang selalu terngiang di telinga Hanna kembali terdengar. Suara yang sangat ia benci.

Hanna menoleh ke arah suara yang tak lain adalah Kelvin, dan seketika itu juga semua kenangan buruk kembali ia rasakan.

Kelvin melangkah sambil menggandeng tangan sang kekasih, Rebecca. Tatapan kebencian di mata Hanna terlihat jelas saat melihatnya.

Kelvin berhenti tepat di hadapan Hanna, menatap wanita tersebut lalu beralih ke arah Clayton. Kelvin terlihat tak bersahabat dari caranya menatap Hanna, tapi seketika berubah saat menatap Clayton.

"Bukankah dia sangat mirip denganmu?" tanya Lidya pada Kelvin yang masih menatap Clayton.

"Mungkin," jawab Kelvin. Ia menjongkokkan tubuhnya agar sejajar dengan Clayton. "Siapa namamu?" tanyanya.

Clayton menoleh ke arah Hanna sebelum menjawab Kelvin.

"Kenapa tidak jawab?" tanya Kelvin kembali.

"Kata mama, Clay nggak boleh dekat-dekat orang yang Clay tidak kenal. Clay harus hati-hati dengan orang asing, takut di culik," jawab Clayton dengan polosnya.

Kelvin melirik ke arah Hanna dengan tajam, lalu beralih kembali pada Clayton. "Oh, jadi mama kamu bilang begitu? baiklah, kita kenalan setelah itu aku bukan orang asing lagi bagimu," ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada Clayton. 

Clayton menoleh kembali ke arah Hanna yang diam saja. "Mama, apa Clay boleh kenalan sama om ini?" tanya Clayton.

Hanna menoleh ke arah Kelvin yang menatapnya tajam penuh kebencian. Hanna mengangguk, ia sadar saat ini berada di mana dan berurusan dengan orang-orang seperti apa.

Mendapat jawaban dari sang ibu, Clay pun langsung menjabat tangan Kelvin. "Namaku Clayton, nama om siapa?" 

Suara Clayton yang lucu membuat Kelvin tersenyum. "Nama om, Kelvin, Clayton bisa panggil papa," ucapnya.

"Papa…? Tapi Clay nggak punya papa, kata mama papa sudah pergi jauh," ucap Clay kembali.

"Dan sekarang papa Clayton sudah kembali," ucap Kelvin. Ia berdiri dan menatap Hanna. "Bersiaplah dalam waktu dekat ini, karena kamu akan kehilangannya," ucapnya.

"Apa maksudmu," ucap Hanna bernada ketus.

"Ssstttt." Kelvin meletakan jari telunjuk di bibirnya. "Jangan marah-marah, Clayton sedang melihatmu," imbuhnya.

Sementara Rebecca yang saat ini menjadi wanita pengisi hati Kelvin, ia  menatap angkuh pada hanna. Ia menoleh ke arah Lidya yang sempat terpukau akan interaksi Kelvin dan Clayton.

"Tante, apa ini wanita yang dibicarakan Kelvin padaku? Dia yang mengandung anak Kelvin karena insiden waktu itu?" tanya Rebecca pada Lidya.

Lidya menghela nafasnya, karena selaku merasa kesal setiap kali mengingat kejadian yang memalukan tersebut.

"Mulai sekarang dia dan cucu keluarga Wirautama akan tinggal di sini. Dan dia akan segera menikah dengan Kelvin," ucap Lidya.

Hal tersebut tak hanya membuat Rebecca terkejut, tapi Kelvin dan Hanna pun sangat terkejut dengan ucapan Lidya.

"Maksud mama apa?" tanya Kelvin.

"Dia mengandung anakmu, itu artinya dia harus menjadi istrimu," jelas Lidya.

"Tante, mana mungkin Kelvin menikah dengan wanita murahan ini. Bukankah tante mengatakan hanya akan mengambil anaknya?" ucap Rebecca yang tak terima keputusan Lidya.

"Mama, apa yang ada di pikiran mama sebenarnya? Kita bisa mengambil anak yang mama inginkan itu, tanpa meminta ibunya tetap tinggal," ucap Kelvin sambil menatap ke arah Hanna penuh kebencian.

"Apa kamu ingin memisahkan aku dan anakku?" sahut Hanna dengan pernyataan Kelvin.

Kelvin menatapnya tajam, mata yang saling membenci tersebut saling bertatapan. "Kami hanya menginginkan anakmu, bukan dirimu," ucapnya bernada dingin.

"Kalian tidak bisa mengambilnya dariku," sahut Hanna dengan berani. Ia menarik Clayton lebih dekat dengannya.

"Apa kamu berani melawan, hah!" pekik Kelvin.

"Apa yang harus aku takutkan?" jawab Hanna kembali dengan berani.

"Mama, jangan marah-marah," ucap Clayton sambil memeluk kaki sang ibu.

"Tidak sayang," sahut Hanna sambil membelai kepala Clayton. Ia pun membuang pandangannya dari Kelvin.

"Kalian harus menikah." Lidya tetap bersikukuh dengan keputusannya.

"Ma, aku akan menikah dengan Rebecca, bukan dengan wanita ini," ucap Kelvin menolak.

"Terserah jika kamu mau menikah dengan Rebecca. Mama hanya ingin kamu menikah dengannya untuk melindungi nama baik keluarga, karena bagaimanapun dia telah melahirkan cucu keluarga Wirautama," jawab Lidya dengan tegas.

"Aku tidak bisa," ucap Kelvin tetap menolak.

"Apa kamu berani membantah perintah mama?" bentak Lidya pada Kelvin.

"Maaf nyonya, tapi saya juga tidak bersedia menikah dengan anak anda. Saya tidak sudi berada dalam lingkungan keluarga ini, apalagi menjadi istri dari seseorang yang tak memiliki hati nurani," celetuk Hanna.

Plak….

"Jangan pukul mama, jangan sakiti Mama Clayton," ucap Clayton saat Hanna mendapat tamparan dari Kelvin. Anak kecil tersebut menatap ke arah Kelvin. "Om jahat, jangan sakiti mama Clay. Om jahat pergi jauhi mama," ucapnya sambil mengayunkan tangan ke arah Kelvin berulang kali memukulnya.

"Diamlah, ini semua karena mama kamu!" bentak Kelvin membuat Clayton takut dan langsung berlindung di belakang Hanna.

"Lihatlah nyonya Lidya, bagaimana bisa saya menikah dengan orang yang ditakuti anaknya sendiri," ucap Hanna dengan lirikannya ke arah Kelvin. Ia akui di hadapannya saat ini bukan orang sembarangan yang bisa melakukan apa saja,  tapi bukan berarti keberaniannya pun hilang karena alasan tersebut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miss HF
big No.. apalagi berani mukul.. haddeeehhh...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab132

    Hana menyunggingkan senyuman kecil. “Tinggal duduk saja kenapa aku harus menyuruhnya? Bukankah selama ini kamu selalu melakukan apapun tanpa aku tahu, apalagi izin dariku?” ucap Hanna yang bernada sebuah sindiran.“Sepertinya aku adalah orang yang paling buruk di hidupmu, hingga penyesalan dan apapun yang terjadi padaku saat ini tidak bisa membuatmu bisa memaafkan aku,” sahut kelvin yang langsung duduk dan menatap ke arah Hanna.“Kalau kamu sadar, maka itu lebih baik,” ucap Hana yang kembali menatap ke layar laptopnya.Hanna melirik ke arah Kelvin yang dia menatapnya. Ia pun tak mau memperdulikan hal tersebut, dan terus fokus ke layar laptop.“Jika kamu datang kemari hanya untuk menatapku, maka pergilah. Kamu hanya mengganggu konsentrasiku untuk bekerja,” ucap Hanna tanpa menoleh ke arah Kelvin sedikitpun.“Sebenarnya Ada hal penting yang ingin aku katakan padamu,” ucap Kelvin, tapi Hanna tetap tak menoleh ke arahnya.Lalu Kelvin pun mengambil sesuatu dari saku jasnya. “Aku ingin mela

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab131

    Di atas sana Hanna menatap ke bawah, dengan air mata yang mengalir. “Kenapa kalian membuat aku menjadi sejahat ini? aku tidak bisa memaafkan kalian dengan mudah, itu juga karena ulah kalian sebelumnya,” gumam Hanna. Ia pun kembali menutup tirai jendelanya.Hanna berbaring di kamarnya, sementara Beni mengajak sang ibu untuk segera pulang. ”Ayo kita pulang, bu,” ucap Beni.Namun Martha menolaknya. “Aku tidak akan pulang sebelum Hanna memaafkanku,” ucapnya. “Bu dengarkan aku, Hanna tidak akan semudah itu memaafkan kita, apalagi dulu ibu mengusirnya saat dia sedang mengandung. Bahkan hanya selang satu hari setelah paman meninggal. Itu sangat menyakitkan untuknya, bu,” ucap Beni mengingatkan sang ibu.Mungkin saat ini Beni sangat berharap jika Hanna bisa memaafkan ibunya, tapi ia juga tak bisa memaksa Hanna untuk memaafkan ibunya. Ia sangat tahu bagaimana rasanya menjadi Hanna.Meski ia sempat marah kepada sang ibu, dan ibunya tidak pernah mau mendengar apa yang ia katakan hingga tetap me

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab130.

    “Hai Hanna?” ucap Beni sambil melambaikan tangannya ke arah Hanna.Sementara Hanna menatap ke arah wanita yang berdiri di samping Beni. Wanita tersebut tersenyum, dan saat itu juga Hanna memalingkan wajahnya.“Apa dia ibu Beni?” tanya mbah Ruti pada Hanna.Hanna menatap ke aah mbah Ruti, lalu mengangguk pelan. “Sebaiknya kita temui mereka, bagaimana pun mereka adalah tamu di rumah ini,” ucap mbah Ruti yang langsung menggandeng tangan Hanna. Mbah Ruti pun mengajak Hanna menemui Beni dan ibunya.“Hanna, apa kabar?” tanya Martha, ibu Beni pada Hanna.Hanna tak menjawab sapaan Martha, ia mengingat jelas bagaimana dia mengusirnya dan sang ayah, waktu malam hari itu hingga ayahnya meninggal sebelum meninggalkan rumahnya.“Baik, lebih baik dari waktu kau usir aku dan ayahku,” jawab Hanna dengan nada dinginnya.“Maafkan aku, aku benar-benar menyesal waktu itu mengusir kalian, aku selalu merasa bersalah dan aku selalu mencarimu, tapi tidak pernah menemukanmu,” ucap Marta.Hanna pun menyungging

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab129.

    Kelvin tidak mau hal yang sama seperti hari kemarin terulang. Ia sangat tahu jika Hanna tidak menginginkan kehadirannya, apalagi berada dalam satu mobil bersamanya.“Terima kasih nyonya, tapi saya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” sahut Kelvin.“Baiklah kalau begitu. Kami pergi dulu,” ucap mbah Ruti.Kelvin menganngguk, lalu menatap kepergian Hana dan mbah Ruti yang berjalan berdampingan dengan Haannnaa. Kelvin menghalang nafasnya, lalu kembali masuk ke kantor.Kelvin menyandarkan tubuhnya di kursi, sambil menatap langit biru lewat jendela kantornya. “Aku tidak akan menyimpan harapan besar lagi padamu, Hanna. Aku hanya akan berusaha semampuku untuk mendapatkanmu kembali, dan jika hatimu masih sekeras batu, maka aku tidak akan memaksa,” gumam Kelvin.Setelah mengambil bunga tabur pda Abi, mereka pun langsung menuju pemakaman yang tidak terlalu jauh dari kantor tersebut. Jarak pemakaman dan kantor yang lumayan dekat, membuat mereka tak perlu terlalu memakan waktu untuk sampa

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab128.

    Mbah Ruti menyandarkan tubuhnya di kursi. lalu menetap Kelvin. “Jika dia memilih pria lain, maka aku harap kamu masih bisa berada di sini. Aku mempercayaimu untuk memegang perusahaan ini, karena aku tahu Hanna tidak mempunyai kemampuan itu,” sahut mbah Ruti.Kelvin pun terkekeh mendengar jawaban mbah Ruti. “Bagaimana mungkin saya bertahan di sini, sedangkan suatu saat cucu menantu anda mungkin akan lebih pandai dan lebih bijaksana memimpin perusahaan ini, daripada saya,” jawab Kelvin.Mbah Ruti menggelengkan kepalanya. “Mungkin dia mampu, dan dia lebih pandai darimu, tapi mungkin aku tidak bisa dengan mudah mempercayai darinya,” sahut mbah Ruti, membuat Kelvin terdiam sejenak.“Sudahlah, aku harus ke ruanganku. Aku yakin banyak hal yang menungguku di sana,” ucap mbah Ruti sambil berdiri, lalu melangkah pergi.Sementara Kelvin hanya menatap kepergian wanita yang tua yang berharap banyak padanya itu, hingga ia menghilang di balik pintu ruangannya.“Jika Hanna tidak bisa kembali padaku,

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab127.

    Hana melangkah mendekat ke arah Kelvin, lalu duduk di sebelah mbah Ruti. “Lain kali tanya saja langsung padaku, biar aku jelaskan sejelas-jelasnya apa yang ingin kamu tahu. Tidak perlu kamu bertanya pada orang lain, apalagi mbah Ruti yang tidak tahu siapa itu tante Marta, dan siapa itu Benny,” imbuhan.Nada bicara Hanna yang masih dingin membuat Kelvin merasa canggung. “Maafkan aku Hanna, jika aku mencari tahu tentangmu lewat orang lain. Aku akui, aku salah,” sahut Kelvin.Mbah Ruti menoleh ke arah Hanna, lalu menepuk tangannya. “Hanna ajaklah Kelvin untuk makan malam di sini. Hari sudah sore, aku yakin dia pasti sudah lapar setelah melakukan pekerjaan di kantor,” ucap mbah Ruti.Mbah Ruti pun menatap ke arah Kelvin sejenak, lalu kembali menatap ke arah mbah Ruti. “Jangan mengajaknya makan malam disini, aku takut jika pelayan di rumahnya sudah memasak, dan masakannya akan mubazir jika dia tidak kembali untuk makan malam,” jawab Hanna.Kelvin pun menyembunyikan senyum, ia sangat paham

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status