Share

bab6. Pernikahan

Penulis: Molista
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-01 15:39:46

"Kenapa diam? Asal kamu tahu, aku tak punya banyak waktu untuk mengurus hal semacam ini. Segeralah tanda tangan atau kesempatan kamu bersama dengan Clayton cukup sampai hari ini," ucap Lidya.

Wanita paruh baya yang wajahnya terlihat garang itu menggertak Hanna. Hanna seperti tak punya pilihan, ia pun akhirnya menandatangani surat perjanjian tersebut.

Lidya menarik kertas yang sudah di tandatangani Hanna. "Kalian akan menikah akhir pekan ini," ucapnya.

"Maka kami akan menikah di pekan berikutnya," ucap Rebecca.

Lidya hanya melirik sekilas ke arah Rebecca. Ia tidak terlalu suka dengan gadis tersebut. Bagi Lidya, Rebecca adalah gadis yang sombong dan terlalu berani padanya, karena Kelvin yang selalu mempertahankannya. 

Namun meski demikian, Lidya juga tak bisa memaksa Kelvin untuk menjauhinya. Itu karena Kelvin yang mengancam tidak akan meneruskan mengurus perusahaan, jika ia tak di izinkan bersama Rebecca.

Sementara Hanna hanya bisa pasrah dengan keadaannya. Ia tidak tahu bagaimana selanjutnya menjalani kehidupan yang penuh liku-liku ini. Menikah dengan orang yang sangat ia benci, dan harus tinggal satu rumah dengan orang-orang yang terasa sangat asing baginya.

Hari pernikahan tiba. Hanna dan Kelvin menikah, dan saat itu juga awak media sudah berbaris untuk meliput berita tentang pernikahan mereka.

Hanna menyembunyikan rasa sedih dan kecewanya di balik senyuman palsu yang terlihat oleh semua orang. Sementara Clayton merasa sangat senang karena akhirnya ia memiliki seorang ayah.

Clayton menarik lengan Kelvin. Ia menatap ke arah pria yang kini berdiri di samping ibunya. "Papa, apa aku boleh memanggilmu dengan sebutan itu sekarang?" tanya Clayton pada Kelvin.

Melihat masih begitu banyak orang di sekitarnya, Kelvin pun menggendong Clayton. "Tentu saja sayang, aku adalah papa kamu mulai detik ini," jawabnya.

Clayton pun langsung memeluk Kelvin. "Akhirnya Clay punya papa seperti teman-teman," ucap Clayton sambil memeluk Kelvin dengan.

Ada rasa hangat yang belum pernah Kelvin rasakan saat memeluk Clayton. Namun keegoisan Kelvin menepis rasa tersebut. Ia menurunkan Clayton dari gendongannya, dan ia hanya tersenyum kecil pada anak tersebut.

Lidya terlihat penuh senyum malam ini. Di depan kamera ia terlihat seperti orang yang paling bahagia malam ini. Tentu, setidaknya hari ini pandangan orang-orang pada keluarganya akan lebih baik. Nama keluarga besar Wirautama yang sempat tercemar, oleh isu pemerkosaan pewaris tunggal keluarga mereka, pada seorang gadis membuatnya mengalami banyak kerugian.

Tak sedikit para klien dan beberapa pemegang saham di semua bisnisnya memaksa Lidya agar mencabut hak warisnya pada Kelvin. Mereka mengatakan jika pewaris bisnis keluarga Wirautama tak pantas dilanjutkan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Dan itu menjadi alasan Lidya untuk mencari Hanna, apa lagi setelah Lidya mendengar jika Hanna melahirkan cucu keluarga Wirautama.

Sekarang akan lebih banyak orang yang membuang pandangan buruk mereka pada keluarga besarnya. Nama baik keluarganya kembali bersih, dan dan itu membuatnya merasa lebih lega.

Di sisi lain, Rebecca kini tengah menyesap wine di apartemennya, sambil menyaksikan pesta pernikahan Kelvin dengan Hanna yang di siarkan secara langsung di salah satu stasiun televisi. Ia terus memperhatikan mereka dari kejauhan, dengan penuh dendam.

"Aku pastikan wanita tua itu akan segera menendangmu dari keluarga Wirautama. Dengan demikian, sebagai satu-satunya istri Kelvin, aku bisa bebas menguasai semua hartanya," ucap Rebecca dengan seringai di bibirnya.

***

"Clay,malam ini kami pulang bersama omah, ok?" ucap Lidya pada Clayton.

"Clay mau ikut mama," jawab Clayton sambil menoleh ke arah Hanna yang masih mengenakan gaun pengantin.

"Clay, mama dan papa akan menginap di hotel malam ini. Bukankah Clay bahagianya sudah punya papa? Emm, bagaimana kalau besok omah temenin Clay beli mainan baru?" buruk Lidya kembali. Ia terdengar seperti seorang wanita yang sangat menyayangi mengatur dan cucunya.

Clayton tak menjawab, ia justru kembali menoleh ke arah Hanna. Tentu saja itu membuat Hanna mendapat lirikan tajam dari Lidya.

Hanna yang paham akan lirikan tersebut pun langsung mensejajarkan tubuhnya dengan Clayton. Ia mengusap pipi sang anak dengan lembut sambil tersenyum.

"Clayton sayang, Clay yang nurut ya sama omah. Besok mama sama papa pasti pulang kok," ucap Hanna.

"Memang kenapa sih, mama sama papa harus menginap di hotel? Kenapa nggak langsung pulang saja, biar bisa bobo bareng Clay di rumah?" tanya Clay dengan polosnya.

'Mama juga pengennya seperti itu sayang,' batin Hanna. Ia pun tersenyum menutupi rasa sakitnya. "Kalau mama sama papa langsung pulang, nanti mama di marahin sama om-om garang itu, terus Clay nanti nggak jadi punya papa lagi," sahut Hanna sambil menunjuk selalu satu anak buah keluarga Wirautama yang berbadan tinggi besar.

"Om itu galak ya ma?" tanya Clay yang di jawab anggukan Hanna. "Clay nggak mau om galak itu marahin mama," imbuhnya.

"Kalau begitu Clay harus nurut," sahut Hanna sambil tersenyum.

Clay mengangguk, lalu ia pun melangkah ke arah Lidya. "Omah, kata mama Clay harus nurut supaya om galak itu nggak marahin mama sama papa," ucapnya.

"Anak pintar. Kalau begitu ayo kita pulang sayang, omah sudah capek dan ngantuk," ucap Lidya sambil mengulurkan tangannya pada Clayton. Mereka pun berlalu meninggalkan Hanna dan Kelvin.

Kelvin melirik ke arah Hanna. "Kita ke kamar," ucapnya dengan nada suara yang super dingin.

Hanna tak memberi jawaban sepatah katapun, tapi ia mengikuti langkah Kelvin yang berjalan menuju kamar hotel tempat mereka menginap malam ini.

Keduanya sama-sama terpaksa tidur satu kamar malam ini. Selain mereka adalah pasangan pengantin baru yang serasi di mata media, dan harus melewati malam pertama mereka di kamar hotel yang sudah disediakan. Lidya pun menuntut mereka untuk tidak membuat kecurigaan sedikitpun di mata publik.

Mereka saling jaga pandangan yang penuh kebencian. Hingga akhirnya mereka masuk ke dalam kamar.

Hanna sempat tersentuh dengan kamar pengantin yang di hias begitu indah dan romantis. Bunga mawar merah yang disusun menyerupai bentuk hati sungguh terlihat indah.

Sreettttt…..

Pemandangan indah tersebut hilang seketika saat Kelvin menarik selimut dengan kuat, membuat bunga yang indah bertebaran dan berantakan.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab132

    Hana menyunggingkan senyuman kecil. “Tinggal duduk saja kenapa aku harus menyuruhnya? Bukankah selama ini kamu selalu melakukan apapun tanpa aku tahu, apalagi izin dariku?” ucap Hanna yang bernada sebuah sindiran.“Sepertinya aku adalah orang yang paling buruk di hidupmu, hingga penyesalan dan apapun yang terjadi padaku saat ini tidak bisa membuatmu bisa memaafkan aku,” sahut kelvin yang langsung duduk dan menatap ke arah Hanna.“Kalau kamu sadar, maka itu lebih baik,” ucap Hana yang kembali menatap ke layar laptopnya.Hanna melirik ke arah Kelvin yang dia menatapnya. Ia pun tak mau memperdulikan hal tersebut, dan terus fokus ke layar laptop.“Jika kamu datang kemari hanya untuk menatapku, maka pergilah. Kamu hanya mengganggu konsentrasiku untuk bekerja,” ucap Hanna tanpa menoleh ke arah Kelvin sedikitpun.“Sebenarnya Ada hal penting yang ingin aku katakan padamu,” ucap Kelvin, tapi Hanna tetap tak menoleh ke arahnya.Lalu Kelvin pun mengambil sesuatu dari saku jasnya. “Aku ingin mela

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab131

    Di atas sana Hanna menatap ke bawah, dengan air mata yang mengalir. “Kenapa kalian membuat aku menjadi sejahat ini? aku tidak bisa memaafkan kalian dengan mudah, itu juga karena ulah kalian sebelumnya,” gumam Hanna. Ia pun kembali menutup tirai jendelanya.Hanna berbaring di kamarnya, sementara Beni mengajak sang ibu untuk segera pulang. ”Ayo kita pulang, bu,” ucap Beni.Namun Martha menolaknya. “Aku tidak akan pulang sebelum Hanna memaafkanku,” ucapnya. “Bu dengarkan aku, Hanna tidak akan semudah itu memaafkan kita, apalagi dulu ibu mengusirnya saat dia sedang mengandung. Bahkan hanya selang satu hari setelah paman meninggal. Itu sangat menyakitkan untuknya, bu,” ucap Beni mengingatkan sang ibu.Mungkin saat ini Beni sangat berharap jika Hanna bisa memaafkan ibunya, tapi ia juga tak bisa memaksa Hanna untuk memaafkan ibunya. Ia sangat tahu bagaimana rasanya menjadi Hanna.Meski ia sempat marah kepada sang ibu, dan ibunya tidak pernah mau mendengar apa yang ia katakan hingga tetap me

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab130.

    “Hai Hanna?” ucap Beni sambil melambaikan tangannya ke arah Hanna.Sementara Hanna menatap ke arah wanita yang berdiri di samping Beni. Wanita tersebut tersenyum, dan saat itu juga Hanna memalingkan wajahnya.“Apa dia ibu Beni?” tanya mbah Ruti pada Hanna.Hanna menatap ke aah mbah Ruti, lalu mengangguk pelan. “Sebaiknya kita temui mereka, bagaimana pun mereka adalah tamu di rumah ini,” ucap mbah Ruti yang langsung menggandeng tangan Hanna. Mbah Ruti pun mengajak Hanna menemui Beni dan ibunya.“Hanna, apa kabar?” tanya Martha, ibu Beni pada Hanna.Hanna tak menjawab sapaan Martha, ia mengingat jelas bagaimana dia mengusirnya dan sang ayah, waktu malam hari itu hingga ayahnya meninggal sebelum meninggalkan rumahnya.“Baik, lebih baik dari waktu kau usir aku dan ayahku,” jawab Hanna dengan nada dinginnya.“Maafkan aku, aku benar-benar menyesal waktu itu mengusir kalian, aku selalu merasa bersalah dan aku selalu mencarimu, tapi tidak pernah menemukanmu,” ucap Marta.Hanna pun menyungging

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab129.

    Kelvin tidak mau hal yang sama seperti hari kemarin terulang. Ia sangat tahu jika Hanna tidak menginginkan kehadirannya, apalagi berada dalam satu mobil bersamanya.“Terima kasih nyonya, tapi saya masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan,” sahut Kelvin.“Baiklah kalau begitu. Kami pergi dulu,” ucap mbah Ruti.Kelvin menganngguk, lalu menatap kepergian Hana dan mbah Ruti yang berjalan berdampingan dengan Haannnaa. Kelvin menghalang nafasnya, lalu kembali masuk ke kantor.Kelvin menyandarkan tubuhnya di kursi, sambil menatap langit biru lewat jendela kantornya. “Aku tidak akan menyimpan harapan besar lagi padamu, Hanna. Aku hanya akan berusaha semampuku untuk mendapatkanmu kembali, dan jika hatimu masih sekeras batu, maka aku tidak akan memaksa,” gumam Kelvin.Setelah mengambil bunga tabur pda Abi, mereka pun langsung menuju pemakaman yang tidak terlalu jauh dari kantor tersebut. Jarak pemakaman dan kantor yang lumayan dekat, membuat mereka tak perlu terlalu memakan waktu untuk sampa

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab128.

    Mbah Ruti menyandarkan tubuhnya di kursi. lalu menetap Kelvin. “Jika dia memilih pria lain, maka aku harap kamu masih bisa berada di sini. Aku mempercayaimu untuk memegang perusahaan ini, karena aku tahu Hanna tidak mempunyai kemampuan itu,” sahut mbah Ruti.Kelvin pun terkekeh mendengar jawaban mbah Ruti. “Bagaimana mungkin saya bertahan di sini, sedangkan suatu saat cucu menantu anda mungkin akan lebih pandai dan lebih bijaksana memimpin perusahaan ini, daripada saya,” jawab Kelvin.Mbah Ruti menggelengkan kepalanya. “Mungkin dia mampu, dan dia lebih pandai darimu, tapi mungkin aku tidak bisa dengan mudah mempercayai darinya,” sahut mbah Ruti, membuat Kelvin terdiam sejenak.“Sudahlah, aku harus ke ruanganku. Aku yakin banyak hal yang menungguku di sana,” ucap mbah Ruti sambil berdiri, lalu melangkah pergi.Sementara Kelvin hanya menatap kepergian wanita yang tua yang berharap banyak padanya itu, hingga ia menghilang di balik pintu ruangannya.“Jika Hanna tidak bisa kembali padaku,

  • Pria Arogan Ayah Anakku   Bab127.

    Hana melangkah mendekat ke arah Kelvin, lalu duduk di sebelah mbah Ruti. “Lain kali tanya saja langsung padaku, biar aku jelaskan sejelas-jelasnya apa yang ingin kamu tahu. Tidak perlu kamu bertanya pada orang lain, apalagi mbah Ruti yang tidak tahu siapa itu tante Marta, dan siapa itu Benny,” imbuhan.Nada bicara Hanna yang masih dingin membuat Kelvin merasa canggung. “Maafkan aku Hanna, jika aku mencari tahu tentangmu lewat orang lain. Aku akui, aku salah,” sahut Kelvin.Mbah Ruti menoleh ke arah Hanna, lalu menepuk tangannya. “Hanna ajaklah Kelvin untuk makan malam di sini. Hari sudah sore, aku yakin dia pasti sudah lapar setelah melakukan pekerjaan di kantor,” ucap mbah Ruti.Mbah Ruti pun menatap ke arah Kelvin sejenak, lalu kembali menatap ke arah mbah Ruti. “Jangan mengajaknya makan malam disini, aku takut jika pelayan di rumahnya sudah memasak, dan masakannya akan mubazir jika dia tidak kembali untuk makan malam,” jawab Hanna.Kelvin pun menyembunyikan senyum, ia sangat paham

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status