Beranda / Urban / Pria Perkasa Penakluk Wanita / 48 Suprise dari Tiara

Share

48 Suprise dari Tiara

Penulis: Heartwriter
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-10 07:58:06

Sudah tiga hari Rangga sengaja tidak mengaktifkan handphone rahasianya.

Karena dia tahu, kalau dia mengaktifkan handphonenya itu, maka, pasti akan ada panggilan, SMS atau Chat WA dari beberapa wanita yang haus akan belaiannya.

Natasha, atau Tineke, ibunya, atau juga Cya, serta Ratna dan Tiara, pasti akan minta jatah darinya.

Dan dia memilih untuk tidak lagi memberi jatah pada mereka. Dia cuma ingin hidup tenang dengan istrinya.

Hanya saja, setelah 3 hari, tergelitik rasa penasaran untuk membuka handphonenya.

Dan benar saja. Ada beberapa SMS masuk, serta chat WA di handphone rahasianya ini.

Ada Cya yang mempertanyakan mengapa Rangga sudah tidak lagi datang untuk bekerja di rumahnya karena belum ada Supir lain yang masuk, dan dia tidak ingin mengganti sopir.

Dia meminta penjelasan dari Rangga mengapa Rangga tidak juga datang dan mengapa handphone Rangga tidak aktif.

Ada juga chat WA dari Ratna yang mempertanyakan pertanyaan yang sama dengan Cya. Dia juga belum mau mengambil sopi
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 16

    Anak-anak menjaga diri mereka sendiri dengan baik, dan Lisa memiliki waktu untuk berenang dan berjemur dengan bikini tali yang paling indah. Malam hari, dengan anak-anak di tempat tidur, dia bisa melakukan apa saja yang dia suka. Ny. Sanderson dan temannya Ny. Leigh duduk-duduk sambil merajut, mengenang masa-masa lalu saat mereka masih bersekolah bersama. Para pria pergi selama satu jam setiap malam dan membuat diri mereka langka.Pada malam kedua, saat cahaya memudar, Lisa pergi berenang sendirian. Dia mengeringkan diri dengan malas, menatap ke seberang air, ketika dia merasa sedang diawasi. Dia berbalik, dan benar saja ada Pak Sanderson, menatapnya dari pintu rumah perahu tua yang terbuka. Dia sedang memperbaiki sebuah sampan tua yang terbalik di atas dua tiang penyangga.Di belakangnya muncul Tuan Leigh, sang tamu, yang sedang menyeka tangannya dengan kain. Kedua pria itu memperhatikan Lisa dengan seksama, mata mereka memperhatikan setiap inci tubuh cokelat keemasannya yang dipenuh

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 15

    Sebuah pusaran cairan cinta yang panas menyembur ke dalam liang kewanitaannya. Dan lagi. Dan sekarang setiap kali dia menarik batang kemaluannya ke tempat terbuka, untaian cairan cinta yang berat menggantung dari batang kemaluannya yang berkilau. Dia menindihnya, membenamkan batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaannya lagi dan lagi. Bola kemaluannya bergerak-gerak dan menyemburkan gumpalan demi gumpalan cairan cinta yang mendesis. Terobosan sodokannya menjadi tegang dan tersentak-sentak.Akhirnya batang kemaluannya terlepas dari liang kewanitaannya sama sekali, melesat di antara gundukan pantatnya yang indah, menancap di sana seperti piston berminyak. Dia menekan pipi pantatnya ke kedua sisi batang kemaluan yang menyemburkan cairan cinta, menguncinya di sana sementara dia terus menyodoknya. Dia melihat cairan cintanya yang terakhir menyembur tinggi di atas punggungnya."Oh Ya ampun! Oh Ya ampun!" gumamnya. Gumpalan berlendir dari cairan cinta mengalir dengan bebas dari liang kewan

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 14

    Lisa mulai menggenjot pinggulnya kembali ke arahnya, malu-malu pada awalnya, tetapi kemudian dengan lebih banyak otoritas, sampai dia menyetubuhi liang kewanitaannya ke batang kemaluannya yang tebal lagi dan lagi dan lagi. Dia meraih ke belakangnya dan mencakar pipi pantatnya, menarik batang kemaluannya ke dalam liang kewanitaannya."Apa... apa yang teman-temanmu... para pria... katakan tentang aku?" dia terengah-engah, menatap matanya. "Apakah mereka semua ingin meniduriku?""Tentu saja mereka ingin menidurimu. Butuh mayat untuk tidak ingin bercinta denganmu, sayang. Mereka semua mengira kamu penggoda. Caramu berpakaian tanpa bra dan akhir-akhir ini, dan menggoyangkan buah dada dan bokongmu saat kamu berjalan di lorong. Mereka semua sangat ingin bercinta denganmu.""Apa mereka bilang begitu? Apa... apa lagi yang mereka katakan?" Lisa benar-benar ingin tahu. Hal itu membuatnya merasa sangat seksi dan diinginkan untuk berbicara seperti ini saat mereka bercinta. Semua pria yang mengawas

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 13

    "Kamu suka? Kamu menyukainya?" dia melenguh. Dan sementara dia membelai buah dadanya, dia menggeliat melepaskan roknya dan menurunkan celana dalamnya ke pahanya. Dia terengah-engah dan bersemangat. Liang kewanitaannya sudah terasa lembab."Saya tahu itu adalah buah dada yang besar. Aku sudah mengatakannya pada anak-anak selama berbulan-bulan," dia mendengus, meremas satu puting panjang di antara ibu jari dan telunjuknya."Kamu membicarakan aku? Anda membicarakan saya dengan teman-teman Anda?" Dia tidak yakin bagaimana perasaannya tentang hal itu, apakah dia merasa terhina atau tersanjung."Sepanjang waktu, sayang. Anak-anak sudah sangat tertarik padamu sejak lama." Tangannya telah turun ke bawah perutnya dan mencari-cari di ikal-ikal rambut liang kewanitaannya yang halus. Dua jari tebal memisahkan bibir liang kewanitaannya yang lembut dan jari yang ketiga masuk ke dalam dengan cepat."Ohhhhhh!" dia tersentak, terkejut. Tangannya melingkar di sekitar batang batangnya yang besar dan dia

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 12

    Dia merintih tak berdaya dan menyaksikan saat wanita itu menjatuhkan buah dadanya yang indah ke batangnya, menekannya ke perutnya. Tapi kemudian dia bangkit, mengitari kemaluannya dengan jari-jarinya, menurunkan mulutnya ke kemaluan yang berdenyut-denyut itu. Dia menutup bibirnya di sekitar kepala batangnya yang membengkak dan menarik beberapa inci batang batang ke dalam mulutnya. Dia menghisap dengan rakus, memompa pangkal batangnya dengan tangannya.Itu tepat pada waktunya. Ada getaran aneh di kemaluannya, dan batang besar itu tampak melentur di tangannya. Kemudian, dengan riak yang besar, tusukannya mulai menyemburkan simpul-simpul tebal cairan cinta ke dalam mulut dan tenggorokannya. Mulutnya terisi penuh dalam sekejap dan dia menelan dengan rakus, menghisap gumpalan cairan cinta ke perutnya.Dia merintih dan mengerang di tempat tidur, berbaring tak berdaya sementara batangnya mengosongkan cairan cinta ke dalam mulutnya. Dia mencengkeram sprei dan menatapnya, kagum pada betapa ker

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 11

    "Nnnnnnn," lelaki itu mengerang pelan. Dia memejamkan matanya dari waktu ke waktu, seolah-olah dia tidak tahan melihat wajah cantiknya yang masih muda berliur di atas kemaluannya."Apakah rasanya enak? Apakah mulutku terasa enak di batangmu?" tanyanya. Dia hampir berada di bagian atas batangnya sekarang, bibirnya menciumnya tepat di bawah ujung kepala batang. Tusukannya sangat besar dan menghalangi sebagian besar pandangannya."Nnnnnnn," hanya itu yang bisa dia katakan. Bibirnya, lidahnya, membuatnya gila. Dan dia bahkan belum mulai menghisap batangnya.Dia telah mencapai kepala batangnya pada akhirnya, dan dia menatapnya di atas tusukannya sejenak, kelopak matanya terkulai karena nafsu. Bibirnya mengerucut ke bagian bawah kepala batang dan lidahnya mengetuk-ngetuknya dengan mantap. Satu tangannya telah melingkari pangkal batang dan jari-jarinya sekarang memegangnya tegak di depannya. Batang monster itu berdenyut-denyut dan terlihat sangat merah dan marah."Kau ingin aku menghisapnya?

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 10

    Lisa tersenyum padanya, membungkuk, dan menyentuh salah satu bola berbulu dengan ujung lidahnya. Bolanya bergeser sedikit di dalam kantong krepnya, berguling pelan pada pasangannya. Dan dia mengikutinya, memaksa bola itu dengan lembut ke sana kemari dengan lidahnya, memainkannya. Setelah beberapa detik, ia mulai bermain dengan bola kembung lainnya."Itu bagus. Oh ya," gumamnya sambil memperhatikannya. "Gunakan lidahmu pada bolaku seperti itu. Jilatlah mereka."Dengan sapuan lidahnya yang panjang dan perlahan, Lisa melakukan apa yang diperintahkan, mengorek-ngorek kemaluannya ke sana kemari. Kemudian dia membuka mulutnya lebih lebar, menempelkan bibir merahnya ke salah satu bola dalam ciuman basah yang lembut. Ketika dia menarik kembali, lingkaran merah lipstik berkilau di kantung zakarnya. Dia menatapnya dan tersenyum, matanya menggoda."Kamu suka menjilati kemaluanku?" tanyanya.Tapi dia tidak menjawab. Mulutnya telah jatuh ke atas bola kemaluannya yang lain dan memasukkannya ke da

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 9

    "Saya kira Anda bertanya-tanya mengapa saya mengundang Anda ke sini malam ini," katanya. "Saya kira Anda bertanya pada diri Anda sendiri.""Kamu ingin aku menghisapmu?" tanya Lisa, suaranya datar. "Kamu ingin aku memasukkan batangmu ke dalam mulutku dan menghisapnya sampai kamu keluar. Bukankah begitu?"Pak Robbins tersedak sedikit pada minumannya. "Baiklah... Saya tidak yakin bisa mengatakannya seperti itu...""Oh, jangan khawatir. Saya tidak merasa terhina atau apapun. Aku ingin sekali menghisapmu. Tapi mungkin kamu sudah terlalu banyak minum..."Dia tampak tersinggung, dan segera meletakkan gelasnya di atas meja kopi di sampingnya. "Aku tidak mabuk sedikit pun. Dan jika ada, saya bisa lebih baik setelah minum sedikit. Mengapa saya tidak membuktikannya kepada Anda?"Lisa siap untuk mulai bekerja di sana. Dia akan membungkuk, membuka ritsletingnya, memasukkan batangnya ke dalam mulutnya saat itu juga. Dia masih belum pernah berlatih, tapi Robbins tampaknya tidak dalam kondisi untuk m

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   Tuan Henderson 8

    Doug menatapnya dengan takjub. Bagaimana dia mengharapkannya untuk menidurinya saat dia mencengkeram dan memompa batangnya seolah-olah hidupnya bergantung pada hal itu? Dia sepertinya tidak akan melepaskannya dalam waktu dekat. Tetap saja, bercinta adalah hal yang sangat ia inginkan, dan ia menarik jarinya dari liang kewanitaannya dengan enggan dan mulai menggeliat-geliat ke posisi yang tepat.Itu sulit. Mereka setengah berbaring saling berhadapan dengan kepala dan selangkangan mereka berlawanan arah. Dia memaksa dirinya untuk bangkit, memutar badannya, mencoba mendorongnya telentang di atas kursi bangku. Tapi dia tidak mau melepaskan batangnya. Dia menyentak batangnya dengan mantap. Dia merasakan kemaluannya mendesis dan kemaluannya bergetar di pangkalnya."Lisa, kau harus melepaskannya! Aku tidak bisa menidurimu kecuali kamu melepaskan batangku!" keluhnya. Dia berjongkok di satu sisi tubuh telanjangnya. Pemandangan wanita itu yang terbaring di sana membuatnya setengah gila.Dia mele

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status