Share

131

Dewi Ayu terdiam merenungi perkataan dari Gentala, " Baiklah akan aku putuskan untuk pergi dan menghentikannya.  " putusnya.

" Anda yakin? Sangat sulit untuk menenangkan nya sekarang. Bahkan aku sendiri belum tentu bisa. "

" Saya tahu, " ucapnya, " sebelum pergi, boleh kah saya berkata jujur pada mu tuan Gentala? " netra nya menatap lekat pada wajah Gentala yang semakin memucat.

Gentala pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban." Silahkan. "

" Sebenarnya beberapa hari kebelakang, saya sempat  menghindari putra ku sendiri, karena perasaan takut padanya, sebab, sejak ia terlahir kedua, untuk pertama kalinya, dia seperti seseorang yang menyeramkan, bahkan menatap matanya saja saya tak berani, untuk itu saya sering mencari alasan agar tidak berbicara dengannya. " ungkapnya.

Kepalanya menunduk,  tanpa  sadar  dirinya telah menitikkan air matanya seraya menggigit bibir bawahnya. " Meski begitu, putraku tak pernah bertanya atau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status