Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 139: Pecah Telor Kahini dan Abini

Share

Bab 139: Pecah Telor Kahini dan Abini

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-05-30 08:58:57
Rey lupakan sejenak OTK yang terus memantau mobilnya, dia ingin menikmati pemandangan indah di depannya saat ini, Kahini dan Abini.

Pria matang ini tentu saja tak ingin lewatkan dua gadis jelita ini, yang sudah menunjukan rasa suka padanya, dan dia pun tak menolak anugerah ini.

Rey senyum sendiri, saat keduanya izin mau mandi di toilet. Sikap keduanya sudah sangat mirip dengan Joeleha, apa-apa minta izin dulu dengannya.

Satu hal lagi yang bikin Rey makin suka, keduanya tidak menunjukan sikap malu-malu.

Di usia matangnya yang kini hampir 31 tahunan, nafsunya sedang di ‘puncak jaya’ hingga otak Rey sudah konslet dan siap untuk pecah telor kedua calon ‘budak sahayanya’ ini.

“Kenapa aku tak bawa saja keduanya ke Indonesia…tapi, aku pasti dipecat, di korps-ku tak ada kompromi punya 2 bini sekaligus,” batin Rey, yang mulai berpikir untuk hidup berumah tangga, mengingat usianya yang makin matang ini.

Rey tidak munafik, dia bercita-cita, minimal akan pensiun dengan bintang di bahu, bukan han
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 4
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 335: Si Reporter yang Mencurigakan

    Tepat pukul 2 dini hari, Hagur kali ini di temai Rivai bergerak mendekati markas ini, yang kali ini penjagaan di perketat, kalau biasanya hanya di jaga 7 sampai 8 orang, tapi malam ini di jaga 15 orag serdadu.Apalagi setelah si Serma yang tangannya di patahkan kakinya di tembak tepat di tempurung kaki, sampai kini masih kritis di rumah sakit.Di tambah ucapan di wanita teman kencan si Serma ini yang bilang Harimau Gurun lah pelakunya. Ucapan ini membuat gegernya markas ini.Kali ini Rivai senang sekali di ajak, dia sejak lama ingin begini, apalagi saat beli senjata dan peledak di pasar gelap dia sudah tak sabaran ingin ikut 'berperang'.Mereka kini melihat-lihat apakah ada CCTV, setelah di rasa aman, mereka pun mulai bergerak, keduanya menerobos pagar kawat berduri dengan cara menggali pasir.“Kamu taruh di dekat mess itu, aku akan taruh di dekat gudang senjata, setelah itu ku hitung kurang dari 30 menitan bom-bom itu akan meledak,” bisik Hagur dan Rivai langsung mengiyakan dan berger

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 334: Mulai Ciptakan Teror

    Tapi melihat penampilan keduanya yang bak dua anak muda sedang traveling, mereka tak begitu di curigai.Tanpa Rivai sadari, wajah Hagur terlihat mengeras, saat melihat salah satu serdadu berpangkat Sersan Mayor dan saat itu asyik merayu seorang pelayan café yang berpakaian agak seksoi.Café ini memang menjual minuman keras juga…!Hagur masih ingat wajah si Serma ini, yang ikut menghajarnya saat di dalam tahanan, bahkan seingatnya inilah yang bikin salah satu kakinya dulu patah.“Rivai…kita akan selesaikan si Serma itu malam ini…lihat dia agaknya ingin ajak si pelayan untuk chek in,” bisik Hagur, Rivai mengangguk.Si Serma berkumis melintang ini ajak si pelayan tadi ke sebuah motel yang tak jauh dari café ini.Dari kegelapan malam, Hagur dan Rivai melihat itu. Hagur kini sudah bawa pistol berperedam yang sebelumnya mereka beli di pasar gelap.Hagur bahkan sudah berbaju loreng harimau dan memakai surban yang ia gunakan menutupi mulutnya. Sang Harimau Gurun malam ini comeback untuk ciptak

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 333: Misi Balas Dendam

    Sejak hari itu, hubungan Hagur dengan dokter Kemal dan istrinya bak keluarga saja, ternyata suami istri ini punya dua anak. Tapi keduanya sudah menikah dan tinggal di rumah keluarga masing-masing.Dokter Kemal sendiri awalnya bekerja di rumah sakit milik pemerintah, namun setelah pensiun dua tahun lalu, dia buka klinik sendiri hingga kini.Hagur mulai hari itu juga semakin bersemangat sembuh, dia mempunyai misi yang mengerikan, yakni akan bikin perhitungan dengan orang-orang yang hampir bikin dia cacat permanen.“Pil-pil yang kamu minum itu membuat kamu kebal senjata tajam, tapi ingat pantangannya, jangan pernah gauli bini orang. Atau kamu akan tak kebal lagi dan tewas di bacok. Satu hal lagi…agaknya kamu tak bisa miliki satu istri, kasian. Tenagamu soal itu sangat kuat….minimal 3 istri,” cetus dokter Kemal, hingga Hagur melongo, tapi Rivia terkekeh.Dokter Kemal juga bilang, dia sebenarnya terpaksa beri pil ajaib itu, karena kondisi Hagur yang sangat kritis saat di bawa Rivai.Pil aj

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 332: Ternyata Keturunan…?

    15 hari kemudian…Hagur mulai bisa duduk, tangan dan kakinya yang masih terikat papan khusus belum boleh di gerakan.Ajaibya, bengkak-bengkak di wajah, tangan dan kaki sudah mulai kempis, sehingga hanya meninggalkan biru-biru saja di tubuh Hagur yang putih bersih bak bule ini.Tapi perkembangan ini tentu saja membuat dokter Kemal dan terutama Rivai senang bukan main.Tiada hentinya Hagur ucapkan terima kasihnya pada dokter Kemal dan istrinya, juga pastinya ke Rivai, yang sudah menceritakan kenapa mereka berada di sini.“Ahh jangan begitulah Bang, Abang sudah ku anggap kakak kandungku sendiri,” cetus Rivai dengan mata berkaca-kaca, bahagia setelah Hagur bilang mulai kini dia angkat Rivai sebagai adiknya sendiri.Hagur berhutang nyawa dengan Rivai, ia juga teringat ucapan Abu Hasan, yang bilang Rivai akan sangat berguna dan membantu dirinya dan kini terbukti apa yang di ucapkan paman kakeknya tersebut.Dalam hati Rivai yang berbahagia berkata, siapa yang tak bahagia dan kagum, pria pember

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 331: Obat Khusus yang Mujarab

    Dengan susah payah dua butir sekaligus di jejali ke mulut Hagur, lalu setelah obat ini tertelan, dengan wajah pucat dan jantung tak beraturan, Rivai dan dokter Kemal menanti beberapa saat, apakah obat ini akan di muntahkan Hagur lagi ataukah tidak.5 menit…10 menit…15 menitan dan kini 30 menitan, Hagur tidak ada reaksi memutahkannya, wajahnya tetap terlihat seperti orang koma.Wajah dokter Kemal terlihat berseri-seri, Rivai yang melihat ini ikutan plong melihat wajah si dokter yang tadi terlihat tegang.“Alhamdulillhah….kita kini tinggal tunggu hasilnya, kamu jangan kaget sebentar lagi akan ada bunyi kerototan…itu tandanya urat-urat yang putus dan tulang-tulang yang patah akan menyambung,” kata dokter Kemal sambil cek kondisi jantung Hagur dengan steteskopnya.Dokter Kemal salut juga dengan Rivai yang setia menunggui Hagur, tak pernah sekalipun pemuda ini meninggalkan Hagur yang masih belum sadar yang makin lama nafasnya makin lancar.Bahkan Rivai lah yang membaluri obat luka ke sekuju

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 330: Selamat di Bantu dokter Kemal

    Setelah hampir 3,5 jam bak kesetanan bawa mobil ini dan sudah hampir 170 an kilometeran meninggalkan tempat tadi, Rivai akhirnya sampai di sebuah perkampungan yang lumayan ramai jelang subuh.Dia pun melihat-lihat di mana ada klinik kesehatan, harapannya terkabul setelah muter-muter di kampung ini perlahan, dia menemukan sebuah klinik dan tanpa ragu dia langsung berbelok ke halaman klinik merangkap rumah ini.Baru saja Rivai akan mengetuk pintuk, pintu itu terbuka dan terlihatlah seorang pria yang agaknya akan ke mesjid untuk sholat subuh.“Tuan…to-long saudara saya, dia terluka parah,” tanpa basa-basi Rivai langsung memohon, ia yakin pria setengah tua ini pastilah seorang dokter, biarpun saat ini kenakan baju gamis.‘Mana pasiennya, cepat bawa masuk,” kata si dokter ini dan Rivai pun bergegas balik lagi ke mobil dan dengan hati-hati angkat tubuh Hagur.“Astagaa luka-lukanya parah sekali, letakan cepat di ranjang pasien itu,” kata si orang tua ini, sambil geleng-geleng kepala melihat k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status