Beranda / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 194: Dikatakan Ayahnya Masih Hidup

Share

Bab 194: Dikatakan Ayahnya Masih Hidup

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-18 07:44:24
Di usia yang sudah hampir 18 tahunan, cara berpikir Aldi sebenarnya mirip pemuda 25 tahunan. Dia matang karena hidup di dunia yang kadang tanpa kompromi dan sudah terbiasa hadapi kekerasan.

Mendengar cerita mantan pengasuhnya soal kematian ibunya, biarpun hatinya panas, tapi otaknya tetap dingin.

“Aku akan selidiki dulu, kalau bertindak bawa hati panas, siapa tahu faktanya beda, itu berbahaya,” batin Aldi penuh perhitungan, sekaligu tak mau grasa-grusu bertindak.

Dia pun tetap ke Desa Haliling dan menuju ke makam ibundanya di TPU desa itu, untuk lakukan ziarah seperti niatnya semula.

Hati Aldi trenyuh melihat makam ibundanya yang penuh semak belukar, tanda kuburan ini tak pernah di rawat. Dengan tangannya, dia bersihkan rumput-rumput yang menutupi makam ini, hingga makam Ange bersih dari rumput liar.

“Makam siapa ini dek? Apakah ibu kamu atau kakakmu?” seorang wanita tua menegurnya.

“Ibu saya nek?” jawab Aldi sambil menatap nenek yang pegang arit ini, agaknya baru pulang dari kebun, di
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 198: Batu Aneh di Gubuk Ki Ogot

    Aldi menatap langit dan sinar matahari terhalang dedaunan, tanda sudah siang dan arlojinya menunjukan angkat pukul 1 siang.Aldi sengaja bertahan di sini, dia tak jadi pusat perhatian, karena semua terfokus pada kematian tragis Ki Ogot dan Nyai Miai dalam kondisi yang...memalukan, karena sama-sama telanjang.Lapar membuatnya menuju ke gubuk Ki Ogot, dengan harapan ada yang di makan, perbekalannya sudah habis.Air minum pun tanpa ragu dia minum langsung dari aliran sungai kecil yang sangat jernih, sampai dasarnya terlihat jelas dan ikan-ikan kecil bebas berenang.Hutan ini aslinya sangat indah dan menyenangkan buat tempat istirahat.Aldi menatap gubuk tua yang kini tertutup rapat, karena penghuninya sudah pindah alam alias meninggal dunia.Sekali dorong pintu pondok ini terbuka, Aldi buka jendela dan melihat ruangan gubuk ini agak berantakan.Alat-alat perdukunan milik Ki Ogot juga terlihat berantakan di gubuk ini. Namun dia tidak perhatikan itu, yang dia cari apa yang bisa di makan.Ta

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 197: Akhir Tragis Si Dukun Santet dan Nyai Miai

    Ki Ogot mulai mengucapkan jampi-jampi, Nyai Miai terlihat sudah ngangkang, hingga perabotan rimbunnya terlihat jelas.Aldi yang melihat ini antara geli dan iseng ingin menggangu.Tapi saat ingat kedua orang ini penyebab ibunya di santet hingga tewas, Aldi lalu cari-cari batu yang lumayan besar."Biar ku bikin kacau saja, enak saja main kuda-kudaan di depan hidungku," batin Aldi mangkel.Batu itu dia temukan tak jauh dari tempatnya bersembunyi, dia pun bersiap melempar ke arah Ki Ogot.Tapi dia melongo sekaligus tertegun, hatinya kaget bukan kepalang, di penglihatannya, Ki Ogot berubah jadi mahluk yang menyeramkan.Wajahnya mirip babi, tapi bertubuh manusia..!!"I-ini..m-mimpi apa borongan eh benaran..?" batin Aldi terkejut tak kepalang. Tapi nyali remaja ini memang hebat, dia sama sekali tak takut.Nyia Miai yang melihat perubahan itu langsung memejamkan mata. Apalagi saat manusia berkepala babi ini mulai menindih tubuhnya.Ketika melihat pantat ‘manusia’ berkepala babi ini terihat tur

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 196: Ilmu Pesugihan, Syaratnya…?

    Ki Ogot bangkit dari duduknya dan membuka pintu, lalu masuklah dua orang wanita, satu laki-laki di minta menunggu di luar.Satu orang terlihat masih muda, antara 25-27 tahunan usianya, wajahnya mirip-mirip Lydia, tapi lebih cantikan ini, yang satunya agak tua, tapi penampilannya agak menor, inilah istri Kades Kabul.“Ada apa lagi Nyai Miai! Ini siapa? anakmu-kah?” Ki Ogot langsung bertanyaOrang yang dipanggil Nyai Miai tak langsung bicara, dia menatap Aldi yang juga menatap dirinya.“Jadi…inikah orangnya yang dikatakan Ira sengaja order Ki Ogot untuk santet ibuku,” batinya menahan geram di hati.“Iya si Dewi, anak bungsuku. Ki Ogot…ini siapa, tamu jugakah,” Nyai Miai bertanya ke dukun santet ini, sambil menatap Aldi.“Iya, namanya Frans dari Banjarmasin, katanya mau minta ilmu pesugihan!” cetus Ki Ogot.“Ohh begitu, kok sama ya tujuannnya! Jadi gini Ki Ogot, usaha suamiku kini sedang drop, malah mau bangkrut, apalagi setelah dia kalah pemilihan Kades yang kedua 5 bulanan yang lalu. Na

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 195: Ki Ogot si Dukun Sakti

    Aldi senyum saja, ia tak takut terhadap santet, sebab tubuhnya sudah di isi Paman Birin dahulu, dia juga kebal bacok, walaupun tak kebal senjata api.Ini membuat rasa pedenya sangat tinggi dan tidak takut dengan segala macam santet.“Tetap waspada, baca doa sebelum makan dan minum apapun. Apalagi kalau minum sesuatu yang baunya harum dan saat kamu gesekan lidah ke langit-langit mulut tidak geli, jangan sesekali minum air atau menyantap makanan itu, bahaya!” kata Paman Birin mengingatkan murid beladirinya ini saat itu.Pemuda ini tak langsung ke hutan, apalagi hari sudah sore. “Besok pagi aku akan ke gunung tersebut,” batin Aldi dan kembali ke penginapannya.Aldi sempat senyum kecil saat masuk chat Lydia, yang bilang ingin ketemu dirinya. Iseng-iseng Aldi pun membalas.“Maaf ka, aku hanya mau kencan dengan kaka, kalau sudah janda, aku bisa beri kaka 3X lipat dari lelaki yang jadi selingkuhan kaka itu”Eh tak tahunya ada lagi balasan Lydia.“Tenang sayang, besok suamiku mau daftarkan gug

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 194: Dikatakan Ayahnya Masih Hidup

    Di usia yang sudah hampir 18 tahunan, cara berpikir Aldi sebenarnya mirip pemuda 25 tahunan. Dia matang karena hidup di dunia yang kadang tanpa kompromi dan sudah terbiasa hadapi kekerasan.Mendengar cerita mantan pengasuhnya soal kematian ibunya, biarpun hatinya panas, tapi otaknya tetap dingin.“Aku akan selidiki dulu, kalau bertindak bawa hati panas, siapa tahu faktanya beda, itu berbahaya,” batin Aldi penuh perhitungan, sekaligu tak mau grasa-grusu bertindak.Dia pun tetap ke Desa Haliling dan menuju ke makam ibundanya di TPU desa itu, untuk lakukan ziarah seperti niatnya semula.Hati Aldi trenyuh melihat makam ibundanya yang penuh semak belukar, tanda kuburan ini tak pernah di rawat. Dengan tangannya, dia bersihkan rumput-rumput yang menutupi makam ini, hingga makam Ange bersih dari rumput liar.“Makam siapa ini dek? Apakah ibu kamu atau kakakmu?” seorang wanita tua menegurnya.“Ibu saya nek?” jawab Aldi sambil menatap nenek yang pegang arit ini, agaknya baru pulang dari kebun, di

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 193: Ira Kualat dengan Pesan Ange

    Lydia kemudian buru-buru pulang, gara-gara di telpon Imron, yang bilang sudah sampai di rumah, tapi Lydia tak ada.“Maaf ya Di, aku jalan dulu, kapan-kapan kita ngobrol lagi yahh, pingin dyeh jalan-jalan naik mobil kamu, sekalian ingin rasakan sodokan brondong ganteng hi-hi-hi,” bisik Lydia genit, sambil nyatat nomor ponsel Aldi di ponselnya, lalu kedipkan mata dan pergi.Aldi hanya geleng-geleng kepala. "Andai kamu janda, dengan senang hati ku bikin kamu klepek-klepek, sorry ajah, istri orang no!" gumam Aldi, yang masih ingat pesan Paman Birin, saat memandikannya dahulu.Saat akan menuju ke mobilnya untuk menuju ke Desa Haliling yang berjarak 25 kiloan dari ibukota Balongin ini, tiba-tiba Aldi di dekati seorang pengemis wanita.“Sedekah Om…sudah 1 hari belum makan!” kata pengemis ini dengan suara menghiba.Tanpa menoleh, Aldi cabut dompetnya dan ambil satu lembar uang pecahan 50 ribu, saat menyodorkan ke pengemis ini, ketika menatap wajah pengemis wanita inilah, Aldi kaget bukan main…

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status