Home / Romansa / Pria 'Shift Malam' / Bab 22: Pertarungan Brutal

Share

Bab 22: Pertarungan Brutal

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2025-04-16 07:27:11
Kalau dulu Rey akan cuek saja dan tidak peduli siapapun yang ribut. Tapi kini beda, rasa pedenya membuat Rey mendekati keributan ini.

Seorang pria bertato terlihat terkapar di hajar Gonto Cs.

“Hei cukup, bisa mati orang itu!” tegur Rey.

“Hehh…kamu tak usah ikut campur, walaupun kamu anak buah Amang, blok di sini wilayahku,” bentak Gonto, seakan penegasan agar Rey tak perlu ikut campur.

Rey yang diam-diam masih kesal karena makanannya pernah di sepak Gonto dan kepalanya pernah di geplak preman ini juga dulu awal-awalnya di sini sering di palak anak buahnya, kini sama sekali tak takut.

Dia melihat orang yang di hajar ini agaknya seorang tahanan baru, pria setengah baya ini setengah pingsan.

“Aku tak ingin ikut campur urusan kalian, tapi…ku rasa tak usahlah menghajar orang sampai mau mampus begitu!” celetuk Rey.

“He-he-he…mulai ngelunjak kamu yaa, mentang-mentang jadi anak buah di tua Amang itu.”

Gonto mendekati Rey dan ketika bermaksud akan tarik krah baju anak muda ini, secara tiba-tiba
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 23: Rencanakan Kabur

    Pria yang di hajar kelompok Gonto, kelompok preman di Lapas ini, kini sedang jalani perawatan, usai di hajar Rey. Dan setelah sembuh akan di kirim ke Nusakambangan, kini di giring ke sel yang di tempati Rey dan Amang, juga 5 orang tahanan lainnya.Kondisinya sudah baikan, begitu melihat Rey, pria ini langsung tersenyum dan mendekatinya. Tentu saja dia tahu berkat Rey lah, nyawanya tertolong.“Terima kasih anak muda,” katanya, lalu salami Rey, juga Amang dan tahanan lainnya, sekaligus kenalkan diri.“Jadi kamu selama ini penguasa wilayah Jakarta Selatan ya Bung Jantra?” Amang buka obrolan.“Begitulah Bang Amang…tapi aku kena apes, yang ku lawan dan hadapi kali ini orang berduit dan miliki kedekatan dengan aparat. Akhirnya aku di vonis 1 tahun dengan tuduhan penyerobotan lahan, padahal kelompok merekalah yang serobot lahan tersebut!” sahut Jantra, sang tokoh preman Jaksel ini.“Hmm…jangan-jangan si Gonto Cs yang di sikat Rey itu sengaja di order buat hajar kamu di lapas ini Jantra,” teb

    Last Updated : 2025-04-17
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 24: Kabur dari LP

    “Jadi…Bang Jantra sudah tahu rencanaku,” Rey memelankan suaranya, Jantra tersenyum dan mengangguk.Jantra lalu uraikan rencananya buat Rey kabur, kaget juga Rey, tak pernah terpikirkan rencana ini. Amang pun sama, kini niat untuk kabur pun makin di membara di hati Rey.“Aku akan bebas 1,5 bulanan lagi, makanya aku bisa ke sana kemari tanpa ada yang curiga,” kata Jantra lagi, Jantra juga blak-blakan bilang, tidak murah dia sogok seseorang, agar hukumannya di pangkas!“Hampir 250 juta uangku ludes,” cetus Jantra blak-blakan.Akhirnya ketiganya berunding atau lebih tepatnya Jantra beri petunjuk untuk Rey, bagaimana caranya kabur dari LP ini.Dua hari kemudian…Rey kini terlihat pura-pura bertanya bertanya pada seorang sipir tentang pemindahan 70 orang tahanan ke Nusakambangan, yang bakal di lakukan besok hari.Tak lama kemudian si sipir ini kebelet buang air, dia pun meninggalkan Rey yang kembali pura-pura melihat kesibukan rencana pemindahan puluhan napi ini ke Nusakambangan.Para petuga

    Last Updated : 2025-04-17
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 25: Kabur ke Kalimantan

    Setelah bayar ongkos taksi hampir 300 ribuan, Rey pun kini cari orang yang jual pakaian yang masih buka di tengah malam ini. Harapan Rey terkabul, dia melihat ada yang masih jualan pakaian eks impor dan agaknya bersiap akan tutup, waktu sudah lewat tengah malam.Tanpa basa-basi Rey pilih masing dua kaos, satu jaket denim dan dua celana, plus topi, juga sepatu kets.“Berapa Bang?”“Dua kaos 40 ribu, dua celana jeans 130, 1 jaket 75 dan 1 topi 20 ribu, satu sepatu 75 ribu, satu ransel 40 ribu jadi semuanya 380 ribu Om!”Tanpa ragu Rey cabut uangnya 400 ribu. “Kembaliannya buat Abang, tapi boleh saya ganti pakaian di situ Bang?”“Boleh Om, silahkan, pakaiannya juga aman, sudah saya cuci bersih sebelum di jual, saya jamin tak bakalan gatal, rendamna juga lama!” seloroh si penjual baju eks impor ini dengan wajah sumringah, di saat mau tutup dia dapat rejeki besar.Rey kini duduk di sebuah warung, dia tak lagi pakai baju sipir yang sudah dia buang ke laut, juga sepatunya. Rey kini pakai jak

    Last Updated : 2025-04-17
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 26: Norma Si Janda Manis

    “Kenapa nggak naik pesawat Norma, kan kamu bawa anak kecil, naik kapal laut ini bisa 4-5 hari loh kita sampainya.”“Ngirit biaya Bang,” sahut Norma enteng. Rey pun senyum, tiket kapal dan pesawat seingatnya bedanya jomplang.Rey dan Norma kini makan malam yang di sediakan kapal ini. Perjalanan panjang pun kini mereka lakoni di kamar 1A ini. Kapal ini akan singgah di dua tempat, yakni di Semarang dan Surabaya.Hubungan mereka kini makin akrab, Aira anak Norma juga tak rewel.Norma ternyata wanita humble dan kalau awalnya dia rada segan dengan Rey yang terlihat pendiam, kini setelah ngobrol dan makin kenal, Norma pun tak ragu lagi, Rey pemuda baik.Rey tentu saja tak mau cerita kalau dia adalah pelarian, juga tujuannya ke Kalimantan adalah untuk bersembunyi sementara.Untuk kelak atur waktu balik ke Jakarta dan bikin perhitungan dengan pemfitnah dirinya.Saking akrabnya, Norma tak segan minta Rey jagakan Aira, kalau dia ke toilet, atau ada yang di kerjakan.Mereka juga kadang jalan-jalan

    Last Updated : 2025-04-18
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 27: Candaan Berbuah Goyangan

    “Hahh…pingin apa?” sahut Norma pura-pura kaget, padahal dia mulai deg-degan juga. Sebagai wanita yang lama tak bercinta, pelahan nafsunya mulai terbangkit.Rey bukanlah pria polos, dia sangat berpengalaman malah.Walaupun sudah lama tidak keluarkan jurus-jurus cintanya, namun sebagai pria normal dan selama 4 tahunan puasa, hari ini Rey goyah juga.Awalnya Rey tak mau memanfaatkan kesempatan ini. Tapi setan burik memang selalu ada di saat begini.Rey bangkit dan klik mengunci kamar dek VIP mereka ini.Norma menatap saja ulah Rey tanpa bertanya. Rey lalu mendekati kasur Norma dan jongkok.“Bolehkah…giliran aku sekarang?” bisik Rey, lalu mengecup lembut bibir Norma.Norma yang kaget malah menarik wajah Rey dan kini mereka saling melumat.“Sebentar…aku mau pindahkan tubuh Aira!” bisik Norma sambil bangkit tanpa merapikan pakaiannya dan kini dia meletakan Aira di tengah, lalu bangkit dan kembali memagut bibir Rey.“Lakukan sekarang…sekalian yang itu juga Bang!” Norma berbisik dan Rey ters

    Last Updated : 2025-04-18
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 28: Bersembunyi di Rumah Norma

    “Bang kita carter mobil ke Balongin yaa?”Rey mengangguk saja, dia cek uangnya masih cukup, setelah Norma sebut sewa carter mobil sejuta umat tarifnya 700 ribu rupiah sekali jalan.Rey yang seumur-umur baru kali ini ke Kalimantan Selatan menikmati perjalanan tanpa macet selama hampir 4,5 jam.“Enak juga yaa, ramai tapi tak macet,” ceplos Rey.“Iya Om, Kalimantan beda dengan Jakarta Om,” si sopir carteran nyerocos, hingga Norma senyum kecil.Sepanjang jalan Rey pun mikir, dia tak mungkin hidup numpang dengan Norma. Memalukan laki-laki kalau sampai numpang dengan perempuan, janda punya anak pula, pikir Rey.Norma kini tidur nyenyak bersama baby Aira, tapi Rey tidak!Otaknya terus mikir cari jalan, agar punya penghasilan. “Gunakan keahlian beladirimu untuk jadi duit!” Rey teringat pesan Amang dan juga Jantra saat di LP dulu.“Kalau memang aku di takdirkan harus bertarung agar dapat duit, apa boleh buat!” batin Rey sambil hela nafas.Akhirnya menjelang malam, sampailah mereka di rumah Norm

    Last Updated : 2025-04-18
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 29: Angkut Batubara ilegal…!

    Rey tak sempat mikir panjang, dia langsung bergerak cepat, sebuah tendangan terukur dan sangat keras di lesakan.Blukkkk…ngeeekkk!Orang yang menusuknya terkapar tak bergerak lagi, pingsan seketika terkena tendangan gledeknya.Dua orang lainnya kembali menyerang Rey, akibatnya pemuda ini marah bukan main, akhirnya Rey pun mengamuk.Blukk…blukk…!Kembali Rey langcarkan tendangan dan juga pukulan keras, akibatnya kedua orang ini terkapar di aspal.“Pergi kalian, muak aku lihat wajah kalian, jangan sampai aku gelap mata dan bunuh kalian bertiga!” dengus Rey, dengan wajah menahan sakit, keduanya mengangkat rekannya yang tadi koma, aroma dendam terpancar di wajah keduanya.Rey tak menggubris mereka, dia lalu bantu sopir truk yang mereka hajar tadi untuk bangkit. “Makasih dek, mereka memang patut di hajar, bukan hanya aku yang jadi korban, juga teman-temanku yang lain!” kata pria setengah tua. Untung saja tidak ada tulangnya yang patah, hanya bengap dan luka lecet saja yang dia terima.“Nam

    Last Updated : 2025-04-19
  • Pria 'Shift Malam'   Bab 30: Dikeroyok Preman

    Tepat satu bulan setelah jadi sopir dump truck, hari ini Rey dan Horman kembali beriringan bawa batubara ilegal ke stock file.Rey sengaja tak rekrut kenek, sebab dia pikir penghasilannya masih tak seberapa.Di sebuah jalanan yang sepi, Rey heran Horman hentikan mobilnya. Rey pun menengok dan kaget di depan mereka ada 10 orang yang menghadang mereka.Saat Rey perhatikan, dia kaget ternyata di antara 10 orang itu, ada 3 orang yang dulu dia hajar.“Hmm….komplotan preman ini lagi, agaknya kali ini bosnya yang turun tangan,” Rey pun langsung turun dari truknya dan bergegas ke depan.Horman dan Jay tentu saja tak berani keluar dari truknya dan hanya menonton saat Rey kini mendekati ke 10 preman ini.Hati mereka dag dig dug juga melihat keberanian Rey, yang tanpa takut songsong kelompok preman yang terkenal sadis ini.Pemuda ini sama sekali tak gentar, apalagi dia kini tahu kebal senjata tajam. Sehingga rasa pedenya makin kuat dan kini jiwa Rey makin nekat saja.“Jadi ini orangnya yang beran

    Last Updated : 2025-04-19

Latest chapter

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 87: Malam Indah Bersama Liline

    Yang bikin Rey makin suka, Liline memiliki bulu-bulu halus di lengan dan kaki juga dikit di atas bibir, alisnya pun masih tebal alami, belum di kerik macam wanita-wanita kota.Bahkan...bulu ketiaknya sedikit terlihat, Liline agaknya sengaja tidak mau mencukur...dan Rey makin...suka!“Kamu serius ingin kuliah Line?” pancing Rey, sambil ajak Liline duduk di meja makan, setelah tadi cerita soal kondisi kesehatan Chikita.“Iya Bang, tapi aku tak berani desak Abang, biaya kuliah kan mahal atuhhhh?” sahut Liline dengan suara khas dari bumi Priayangan.“Kamu teruskan saja niat itu, searching di internet dan bisa daftar online. Oh ya, uang kamu masih adakah?”“Makasih Bang, nanti aku cek di ponsel! Uang…m-masih Bang, hanya terpakai buat makan dan taksi, juga kemarin…beli 3 daster, soalnya yang lama sobek!” sahut Liline malu-malu.Melihat Liline yang malu-malu meong begitu, Rey teringat Dayang, mirip kelakuannya, tapi saat bercinta malah heboh dan ganas.Melihat Liline tak punya perhiasan satu

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 86: Ladeni Ange Lagi

    Liline ternyata sangat rajin dan cekatan, rumah baru Rey kini terlihat rapi dan nyaman di lihat. Rey menerima permintaan Liline yang ingin kerja jadi ART di rumahnya.“Ini kelak jadi kamar Chikita, biar dia bisa istirahat sepulang dari rumah sakit dan di sebelahnya kamar kamu.”Mendengar ini, Liline makin suka dan pastinya sangat berterima kasih dengan perwira tampan ini, apalagi dia juga di beri kamar pribadi yang mewah dengan kasur empuk, beda jauh dengan kos dan rumahnya di kampung.Saat makan berdua, Rey pun ceritakan kebaikan Chikita selama ini padanya, sehingga Liline kini tak aneh lagi dengan kebaikan Rey padanya juga kakaknya saat ini."Iya sih Bang, ka Chiki memang tak perhitungan orangnya, tak aneh sih kalau Abang hutang budi sama dia," sahut Liline. “Kamu kelak bisa kuliah, aku jamin semua biayanya, yang penting fokus saja dengan kesembuhan kakakmu dulu yaa.” sahut Rey lagi.Mendengar janji Rey, Liline pun makin bahagia!Karena fokus ke Chikita dan Liline, seminggu kemudia

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 85: Misteri Kecelakaan Chikita

    "Chiki…ini aku, Rey, apa yang terjadi hingga kamu begini?” Rey perlahan memanggil wanita yang dulu sangat cantik ini.Chikita perlahan membuka mata dan dia terlihat kaget menatap Rey, sampai kerjap-kerjap matanya menatap sang perwira muda ini.“Ka-kamu…Rey?”Rey mengangguk sambil menarik perlahan tangan kurus Chikita dan memandang iba kaki wanita ini kecil dan kurus, padaha dulu kaki ini sangat jenjang dan indah dan selalu bikin Rey sangat kagum.“Rey…aku begini karena di tabrak seseorang, yang mungkin orang bayaran yang tak rela aku jadi ani-aninya si Om itu!”Chikita juga cerita sudah lama begini, sudah hampir 1 tahunan, dia terpaksa pulang dari rumah sakit ke kos ini, tidak lagi di apartemen karena kehabisan uang berobat, juga tak mampu bauar sewa apartemen, atau lebih tepatnya gadunnya sudah tak beri dia uang.Yang bikin Rey makin iba, kos ini sudah hampir habis sewanya dan Chikita terancam di usir.“Aku bingung akan tinggal di mana…?”Chikita terisak usai bercerita. Liline datang

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 84: Kunjungi Chikita

    Rey akhirnya tak lagi memikirkan Bannon, dia pulang kembali ke tempat tugasnya. Sekaligus jemput Finai lagi untuk memberikan hasil penjualan emas tersebut, yang kini sudah berupa tabungan.Finai langsung bercanda, dia kini seorang jutawan!Tak pernah Rey duga, Finai ternyata menggunakan uang itu justru untuk membangun kampungnya. Finai memang sudah lama ingin perbaiki jalan desa mereka, agar mudah akses ke kota kecamatan dan kampung mereka tak di isolasi lagi.Setelah melepas kangen selama satu hari, keduanya kembali berpisah, Finai buru-buru pulang ke kampungnya, setelah dapat kabar ibunya sakit.Dua bulan kemudian Rey kaget, dia dapat telegram dari Mabes, yakni naik pangkat dari Letnan Dua jadi Letnan Satu, sekaligus pindah tugas!Otomatis Rey harus pulang kembali ke Jakarta, padahal dia mulai betah tinggal di sini….karena faktor Finai…dan pastinya Dayang.Rey memang jadikan keduanya sebagai kekasih, uniknya Finai dan Dayang sama-sama tahu kalau mereka di duakan, anehnya kedua-nya ta

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 83: Tak Sengaja Bertemu Bannon Sulaimin

    Rey pun berbisik dan Finai tersenyum senang. Malamnya kembali mereka bercinta sepuasnya dan paginya Finai balik lagi ke kampung halamannya, dengan sebuah janji dari Rey.Ternyata tidak terlalu jauh Kampung Finai ini, ada jalan memutar yang dekat, sehingga Finai bilang Rey tak perlu mengantarnya."Aman kok sayang di jalan, tenang saja," ceplos Finai sambil mencium bibir kekasihnya ini.Setelah Finai pulang, Rey pun langsung menelpon Bungki.Bungki Sulaimin kaget bukan main saat Rey minta carikan kolektor emas untuk menjual batu-batu emas temuannya ini.“Gilee kamu Rey, baru juga tugas di Kalimantan udah dapat harta karun ajee, beruntung banget idup loee. Oh ya, jangan khawatir, adikku yang akan membelinya, lusa aku dan dia akan berangkat gunakan private jet, lalu naik helikopter ke sana.” sahut Bungki di seberang telpon.Dua hari kemudian….Bungki benar-benar datang bersama adiknya Abdi Sulaimin, yang juga seorang kolektor perhiasan terkenal di Indonesia dengan helikopter sewaannya.Jug

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 82: Susuri Sungai Bawa Emas

    “Ahh…Abang kan doyan yang ini, bau pesing juga di lahap,” cetus Finai cuek,Lalu dia berdiri sambil buka celananya hingga pengaman segitiga-nya sekalian, kemudian tanpa ragu sodorkan apem bau pesingnya ke wajah Rey."Woww...udah basah sayang," canda Rey.Rey tertawa dan dengan beringas lahap kebun berbulu jarang Finai, dan mudah di duga, di luar hujan deras dan cuaca sangat dingin, di dalam gua bekas sarang si ular piton, pertarungan panas tersaji kembali.Rasa lega dan plong akhirnya menemukan apa yang di cari, membuat keduanya melampiaskan nafsunya saat ini, rasa lelah langsung lenyap, berganti hawa nafsu yang tiada habisnya.Keduanya bak botol dan tutup, sangat cocok satu sama lain, Finai pun makin doyan bercinta dengan beragam gaya, dia tak malu-malu lagi minta Rey puaskan dirinya.Dari rebahan, jongkok, gaya duduk, hingga gaya berdiri, semuanya di lahap keduanya tanpa malu-malu lagi.Besoknya, keduanya mulai menebangi bambu-bambu besar untuk di susun jadi rakit yang kokoh dan kuat

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 81: Batu Emas

    Di tatap tegang Finai, Rey pelan-pelan mulai masuk ke gua ini, dia bahkan sengaja genggam pistolnya di tangan kanan dan senter di tangan kiri.Rey menyorot seisi gua ini dan dia masih mencium bau amis tanda gua ini sarang dari ular besar itu selama ini. Rey tetap waspada, takutnya si ular punya rekan di gua ini.Rey sampai kagum melihat ruangan gua ini licin dan bersih, karena bekas mendekamnya sang ular piton itu. Rey perkirakan si piton besar yang sudah dia bunuh itu berusia puluhan tahun.“Finai ke sini, aman, ruangan ini tidak ada ularnya lagi,” teriak Rey dan Finai pun buru-buru menyusulke dalam gua.“Ayo kita cek semua ruangan, di mana harta itu di simpan,” ajak Rey, Finai mengangguk.Gua ini ternyata seperti buntu, diameternya sampai 15 meteran dan mereka pun dengan teliti periksa semua sisi gua ini, mereka bahkan mengetuk-ngetuk dinding gua yang terbuat dari batu.Namun sampai berkali-kali muter, mereka tak menemukan harta itu, Rey pun ajak Finai istirahat di dalam gua ini samb

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 80: Ular Besar Mengamuk

    Paginya, keduanya kini bersiap menuju ke tempat di mana si kakek tampan dalam mimpi Rey beri petunjuk.Kali ini mereka sengaja bawa semua barang, karena jarak yang akan di tempuh lumayan jauh dari pondok ini.“Aku yakin mimpi itu tak bohong,” cetus Rey, Finai hanya mengangguk dan kini mengikuti saja langkah Rey yang jalan duluan di depan.Merek memulai perjalanan ke arah kanan pondok ini, dan kini mereka jalan lurus saja sampai 250 meteran lebih, tak bisa cepat, mereka harus hati-hati, juga semak belukar sangat lebat.“Bang lihat ada sungai!” tunjuk Finai.“Apa kan ku bilang, ternyata mimpi itu nggak bohong,” sahut Rey ceria.Kini mereka lanjut jalan menyusuri sungai kecil ini menuju ke arah hulunya hingga 150 meteran.Bukan perkara mudah melewati jalan ini, selain semak belukar, juga mereka harus hati-hati agar tak tergelinjir ke arah sungai kecil yang arus airnya lumayan deras dan juga lumayan dalam ini.Rey harus pinjam mandau Finai untuk menebasi semak belukar ini dan butuh waktu

  • Pria 'Shift Malam'   Bab 79: Harta Karun Tersembunyi

    “Setidaknya kini sudah jelas, isu bahwa ada emas berton-ton di sini hanya kabar burung saja. Ku rasa tulisan dari Mr F ini tak bohong. Buku harian ini semacam curhat saja...!” sahut Rey, sambil hirup kopi panas buatan Finai.“Benar juga Bang, lantas apa sekarang rencana kita?” Finai menetap Rey, kecewa juga dirinya, jauh-jauh ke sini, mereka malah zonk.“Apa boleh buat! Besok kita pulang, Lembah Bamuk hanya lembah biasa, tak ada emas di sini,” sahut Rey sambil hela nafas panjang.“Tunggu Bang, ini ada tulisan lainnya, coba Abang baca, soalnya di tulis dalam Bahasa Inggris. Aku nggak paham artinya?”Finai lalu serahkan buku tadi ke Rey lagi. Rey pun membacanya, dia tentu ngerti arti tulisan tangan ini.“Aku simpan emas hasil penggalian warga, yang upahnya sudah aku bayarkan. Ku pekirakan beratnya 100 kiloan, tempatnya ku aku simpan di sebuah gua…!”Rey terus membaca dan kini dia mengangguk-anggukan kepala. Senyumnya mengembang di bibir, akhirnya dia benar-benar akan dapatkan harta karun

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status